3 - Jean Kampret

3.3K 544 112
                                    

"Aahh nggak mau sekolaaah.."

Bujuk gue ke Bang Satya yang lagi minum kopi di sofa.

"Kagak boleh. Hari Sabtu gue libur, gue pengen suasana tenang tanpa ada lo yang muterin lagu kepop di kamar sampe telinga gue sakit."

"Tapi baaang..."

"Gak."

"Sat."

"Gue laporin mama kalo lo nggak berang- lah, bocahnya kemana?"

Jangan sampe dilaporin mama, pokoknya jangan. Batin gue sembari lari dari rumah menuju sekolah.

» ——— «

Jangan tatap

Jangan tatap

Lihat ke bawah, kerjain soal

Jagan nengok ke Jean

Batin gue sesaat pelajaran sejarah berlangsung. Jean yang sedari tadi bisik-bisikan ke gua nggak gue ladenin.

Biar nggak ketahuan Levi-sensei kalau gue yang namanya [ Nama ]. Semoga dia nggak nyadar.

"Psst oi [ Nama ]."

"Woy gue nanya."

"Soal nomor 7 jawabanya apa?"

Makhluk ini banyak bacot dah.

"Pssst.."

"Eh manusia kudanil-"

"WOY SEMPAK KUDA, MAU LO APA SIH!?"

Keceplosan anjing

Levi-sensei ngeliatin kita pake death glare nya

"Kirschtein.. dan.. em- siapa?"

Mampus gue mampusss

"[ N-Nama ]-san sensei.."

BANGSAT CONNIE BOTAK NGAPA LO KASIH TAUU

"Ah.. Ini [ Nama ] ya.."

BUKAN INI PETRIK

"H-hai' sensei?" Tanya gue ragu-ragu.

"[ Nama ] dan Kirschtein, kantor saya sepulang sekolah."

Habisalah nyawa gue

Si sempak kuda tiba-tiba ngomong "T-tapi sensei, saya ada ekstrakulikuler voli-"

"Memang saya peduli?"

» ——— «

"Kampret lo."

"Lah lo gue tanya kagak dijawab."

"Sudah sudah jangan pacaran."

BANGSAT LO MARCO

"Arrghh.."

Gue acak-acakin rambut gue sambil nempelin muka di meja kantin.

Absurd (SNK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang