Selamat pagimu semu terucapkan
Dalam layar handphone-ku membayangkan
Semakin hari semakin membakar saja, khayalan
Menatap layar, enggan berjalan
Selamat pagimu, tanpa pelukan
Siapa aku bermimpi demikian
Berpuisi pun rasanya enggan
Tiada diksi bersahabat pada penjahat yang kabur dari hukuman
Pesan masuk berdatangan, tapi aku memilih menunggu ketidakjelasan
Atas kamu yang tiada tersampaikan, perasaan, khayalan, pun harapan
Pesan masuk berdatangan, tiada yang kubuka selain pesan berisi kesepian
Tentang aku yang terakhir mengucap selamat jalan
Achmad Aditya Avery
(Tangerang, 30 April 2018)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Sepi, Posesif, dan Pikiran Kotorku
PoetryTulisan ini, diawali dengan dia, dibumbui oleh cinta yang berlebihan, dilindungi oleh asa yang semu akan masa depan bersamanya. Tulisan ini, tidak hanya menceritakan dia, aku tahu itu, tapi karena dia, puisi -puisi ini bermula. Beberapa di antaranya...