Dahulu aku dan Buku adalah satu
Meski tidak bertemu setiap waktu
Meski tidak bermesraan saat bertemu
Namun, aku selalu merindu
Kini dia menjadi mantanku
Dia membuatku bosan menunggu
Akhir dari cerita yang cinta melulu
Aku sudah meragu
Kini Sepi kulamar dengan malu
Lewat seperangkat luka sedari dulu
Meski begitu
Sesekali masih kukunjungi rumah Buku
Bersama Sepi kurapal semua kisah cinta yang dihidangkan Buku
Dan tertawa lugu
Buku pun tertawa malu
Dan Sepi bingung melihatku, sendiri membaca lembar kosong penuh debu
Achmad Aditya Avery
(Pandeglang, 16 Juni 2018)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Sepi, Posesif, dan Pikiran Kotorku
PuisiTulisan ini, diawali dengan dia, dibumbui oleh cinta yang berlebihan, dilindungi oleh asa yang semu akan masa depan bersamanya. Tulisan ini, tidak hanya menceritakan dia, aku tahu itu, tapi karena dia, puisi -puisi ini bermula. Beberapa di antaranya...