Pesan Untukmu

114 12 8
                                    


Dear Lautan,

Untukmu segala rasa kusampaikan

Darimu juga tempatku melepaskan

Karenamu juga aku melanggar, tak ingin meninggalkan


Bagaimana kabar senyum indahmu?

Apa setahun ini sepi membasuh haru?

Atau mungkin bahagia sudah kamu temukan dengan yang bukan aku?

Maafkan aku lancang meninggalkanmu


Jika kudengar Mina Miller dan Thomas Alva Edison berbicara melalui Sandi Morse

Mungkin puisi-puisiku tiada pernah mengalahkan romansa mereka

Mungkin puisi-puisiku tiada bisa menembus ruang kecil hatimu

Yang menandakan bahwa, sediamnya aku, masih mencoba mengirim kabar untukmu

Masih berbicara padamu

Masih merindukanmu

Masih mencintaimu

Berharap kita saling berpuisi mesra berbisik sembari menonton film kesukaanmu


Kabar darimu selalu terasa menyakitkan

Bukan berarti aku tidak lagi mengharapkan

Justru sebaliknya benar, ya aku menginginkan

Kamu untuk selamanya di sisiku, menjalani kehidupan

Sebagai sepasang yang bergandengan

Sebagai status hubungan yang tiada selesai meski tak dipublikasikan


Seandainya aku bisa menghapus kata "tapi" dari kamus kehidupan

Seandainya aku bisa memperkuat kata "yakin" untuk datang menghalalkan

Mungkin omongan mereka tiada pernah jadi halangan

Mungkin keinginanku tahun ini tiada lagi jadi impian


Jadi kamu yang di sana

Adakah kamu balas surat ini dengan bahagia

Atau benci yang semakin membakar raga

Kamu bisa membalasnya, meski melalui pesan whatsapp atau instagram saja


Achmad Aditya Avery  

(Kamar Menjelang Zuhur, 13 Juni 2018)

Tentang Sepi, Posesif, dan Pikiran KotorkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang