[12] Cooming

3.3K 371 24
                                    

Yoonan berangkat kuliah seperti biasanya dengan bus. Tetapi sekarang penampilannya sedikit berbeda karena ia memakai perban dikepalanya, menutup benjol yang terbuat dari tabrakkan dengan lantai marmer.

Saat ini Yoonan sedang duduk ditempatnya dengan terus memegang benjol itu seraya meringis. Kyora, Sungyoung dan Soonie menatap dirinya dengan intensif.

"Yoonan? Kenapa?"

"Terjatuh"

"Terjatuh dimana?"

"Apa sakit?"

Yoonan tersenyum bahagia, betapa beruntungnya ia mempunyai sahabat seperti mereka yang pengertian dan perhatian "Aku tidak apa-apa ko, Karena..."

Pikiran Yoonan langsung terngiang saat ia jatuh diatas ...

"Karena apa?"

Yoonan menjauhkan pikirannya cepat-cepat "Karena aku... Hanya sakit dibagian kening saja. Ahh iya begitu lah" Jelas Yoonan dengan ucapan yang sedikit gagap, pipinya sedikit memerah karena ulah kemarin malam.

Padahal hanya terjatuh diatas Taeyong!

Baru saja Yoonan menyelesaikan satu pelajaran matkulnya, ia dipanggil oleh Taeil.

"Ada apa kak?"

"Taeyong meminta mu ke kantor Mall" Jelas Taeil yang membuat Yoonan semakin bingung.

Kyora datang menghampiri Taeil dan Yoonan.

"Aku ingin pulang! Melihat kelinci ku"

Taeil dan Yoonan saling bertukar pandang, Ibu hamil yang sedang masa ngidam itu Rumit! Pikir mereka berdua.

"Oh baiklah, ayo pulang! Yoon ayo!"

"Tapi bagaimana kul..."

"Itu sudah ku urus"

•••

Lagi-lagi Yoonan menjadi pusat perhatian di kantor Mall ini, ia berusaha bersikap biasa saja.

Yoonan tidak mengetuk pintu ruangan Taeyong, ia masuk begitu saja.

Ternyata disana Taeyong sedang berbicara dengan wanita yang cantik dan manis, tapi Yoonan tidak peduli ia langsung saja duduk di sofa dekat jendela yang ada dipojok kiri.

Wanita itu memandang Yoonan dengan tatapan bertanya-tanya. Lalu pandangannya beralih pada Taeyong seperti bertanya.

"Dia Yoonan, saudara ku!"

Yoonan menghampiri Taeyong dan Wanita itu dengan wajah malas.

"Hai? Kau Yoonan saudaranya Taeyong? Perkenalkan aku Yeri"

Yoonan menjawab dengan anggukan saja, entah lah mood nya tiba-tiba sangat hancur!

"Kak! Ada apa? Cepat! Aku lapar" Yoonan merengek dengan wajah memelas, ia belum makan dari pagi.

Taeyong melirik Yoonan tajam.

"Sebaiknya kita lanjutkan nanti Meeting-nya!"

"Tapi..."

Taeyong menatap tajam pula kepada Yeri, dengan tatapan ini semua orang menjadi takut. Ya kecuali Mamah dan Papah Lee.

"Oke oke baiklah!"

Diruangan itu tinggal Yoonan dan Taeyong. Tidak ada pembicaraan sama sekali.

"Tidak ada yang penting? Aku akan kembali ke Kampus!" Yoonan melangkah menuju pintu keluar.

"Duduk!"

Yoonan menghentikan langkahnya, mau tidak mau ia duduk dikursi kerja Taeyong.

Hening ...

"Malam ini Mamah akan kerumah!" Ucap Taeyong dengan memalingkan wajah kearah jendela besar.

Yoonan melihat Taeyong bingung lalu angkat bicara "Bagus lah"

"Bagus apanya? Yang ada itu siksaan untukku!"

"Siksaan? Memang mamah suka menyiksa?"

"Ck! Bukan itu maksudnya"

"Lalu apa? To the point!"

"Baiklah! Sekarang kau pulang! Ambil barang mu dan pindahkan ke kamar ku!"

Yoonan terbelalak "Apa? Tidak mau!"

"Kau mau Mamah curiga?"

"Itu salah mu!"

"Tidak mau?????"

"Tentu tidak!!!!"

"Baiklah kalau begitu ... Tidak ada Uang jajan! Tidak ada makanan! Tidak boleh ada dirumah!!!!"

Yoonan beranjak dari kursi "Baiklah Tuan Lee Taeyong! aku akan pindah ke kamar mu"

Yoonan cepat melangkah kearah pintu dan meraih tas selempang miliknya.

"Oh ya! Malam ini aku akan menjemput Mamah, jangan sampai ia curiga! Dan rapih kan kamar tamu untuk mamah"

'Memang julukan pembantu cocok untukku!' Batinnya seraya tersenyum miris.

•••

Yoonan sudah menyelesaikan perintah dengan baik.

Yoonan sudah membersihkan tubuhnya dan makanan pun tertata rapih diatas meja makan. Jujur saja ia sangat lelah!

Baju sudah disusun dilemari Taeyong, Buku-buku dan Make Up sudah ada ditempatnya. Kamar tamu sudah bersih dari debu dan sudah wangi bunga Anggrek kesukaan Ibu Mertua.

Pintu terbuka menampilkan Taeyong dan Ibu Mertua, Taeyong menyeret koper milik mamah. Yoonan sedikit kaget dengan Mamah yang membawa koper.

"Yoonan anak mamah!"

Mamah berlari kecil kearah Yoonan.
Yoonan membalas pelukan mamah yang diberikan. Taeyong yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas.

"Sudah! Ayo kita makan" Ajak Taeyong datar.

Mereka makan dengan tenang, terkadang mereka berbincang sedikit bercanda tawa. Acara makannya pun sudah selesai.

"Taeyong lihat istri mu, dia lucu bukan saat mengantuk"

Mereka saat ini diruang keluarga setelah makan malam, sedikit berbincang melepaskan rasa rindu. Tetapi Yoonan terlihat letih dan mengantuk.

"Iya dia lucu!" Jawab Taeyong malas, kalo bukan karena ibunya mungkin Taeyong akan muntah sekarang juga.

'Sedikit' lanjutnya didalam batin Taeyong.

Yoonan tertidur dipundak ibu mertua. Mamah hanya tersenyum, ia sangat bahagia mempunyai menantu seperti Yoonan.

"Lihatlah Taeyong betapa manisnya dia!"

"Sepertinya dia kelelahan"

"Mungkin!"

"Sudahlah cepat bawa dia ke kamar!"

Saat Taeyong hendak membangunkan Yoonan tangannya ditahan oleh Mamah.

"Gendong saja Taeyong! Jangan malu. Mamah pun dulu seperti kalian"

'Itu kalian saja! Aku tidak sama sekali' Batin Taeyong kesal.

Terpaksa Yoonan digendong oleh Taeyong menuju kamarnya, mungkin sekarang menjadi kamar mereka.

Yoonan sudah terbaring diranjang dengan manis berkat digendong Taeyong.

'Sialan! Harusnya dikamar ini ada sofa' Taeyong mengacak rambutnya.

Baru saja Taeyong terbaring dan menutup matanya, saat ini ia dikejutkan dengan tangan putih yang berada diatas perutnya seperti memeluk.

Taeyong menoleh kearah kiri dan ia dikejutkan kembali dengan wajah manis Yoonan yang dekat. Taeyong menatap lekat wajah cantik Yoonan yang sedang menutup matanya, Ia memajukan perlahan wajahnya ke wajah Yoonan.

'Astaga!' Taeyong menutup matanya dan segera menjauh, menepis niatan yang diinginkan oleh Taeyong entah lah ia pun tidak tau kenapa!













Tbc

[Don't forget to klik star🌟]

KNOCK ON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang