[63] Ice And Ice

1.5K 164 17
                                    

Hari ini adalah hari dimana Lee Yoonan tidak sadarkan diri selama satu bulan penuh dan selama itu Lee Taeyong tidak bisa tidur nyenyak, keadaannya pun buruk.

Beberapa Perusahaan Taeyong dan anak cabangnya di monitori oleh Taeil dan Doyoung, dibantu Winwin dan Jaehyun yang sudah jelas ahli karena sama-sama seorang pengusaha.

Terkadang Mark, Haechan, Renjun, Jaemin, Jeno, Chenle dan Jisung datang untuk menemani Taeyong jika tidak ada jadwal kuliah, tapi dengan datangnya ke tujuh mahasiswa itu membuat Taeyong pusing dan kesal. Mungkin hanya Renjun saja yang menurutnya tenang dan yang lain sangat aktif.

Team yang sangat berisik adalah Mark, Jaemin, Haechan dan Chenle, bagaimana tidak berisik mereka bermain game dengan aturan konyol yang otomatis nantinya akan menimbulkan gelak tawa, apalagi tawa konglomerat China, siapa lagi kalau bukan Zhong Chen Lee. Tawanya melengking seperti suara lumba-lumba dan itu membuat pendengarnya sakit.

Selanjutnya Team heboh terdiri dari dua manusia yang sedang memainkan game online diponselnya masing-masing, yaitu Jeno dan Jisung. Mereka berdua akan heboh jika ada musuh menghadang dan akan sangat heboh jika memenangkan game, lalu akan lebih heboh jika mereka kalah dalam permainan tersebut.

Hanya Renjun yang tenang, sesekali ia mengajak Taeyong berbicara yang terlihat frustasi karena kehadiran mereka semua.

Sesekali Kyora menjenguk bersama Sungyoung dan Soonie.

Beberapa kali keluarga Hwang Hyunjin dan Han Jisung pun datang secara bersamaan. Terkadang Hyerin datang kemari hanya untuk memberikan makanan ringan atau karena Reejin yang ingin bertemu Yoonan walaupun dengan keadaannya yang masih tidur nyenyak itu.

Ayah dan Ibu sudah kembali Ke Busan karena sekarang giliran orangtua Taeyong yang menemaninya. Mereka mengatur jadwal karena pasti masing-masing keluarga mempunyai kepentingan lain selain menjaga Yoonan.

"Taeyong pulang dulu sana, ganti baju dan mandi. Kamu terlihat kumal." Perintah Mamahnya setelah melihat anaknya yang bangun dari tidur siang.

Yang namanya disebut hanya terdiam mengumpulkan nyawanya, ia tertidur diatas sofa yang ada diruang rawat istrinya. Bicara soal mandi, Taeyong sudah dua hari tidak melakukan kegiatan itu.

"Kamu dengar tidak Tae?"

"Hmm?"

"Kam— "

"Iya iyaa Taeyong denger."

"Jangan lupa makan dirumah, Mamah sudah masakin tadi siang tinggal panasin pakai mikro—"

"Iya Mamah, Taeyong pinjam mobil."

"Gak! Kamu naik taksi aja."

"Gak mau."

"Nurut sama Mamah satu kali ini bisa? Kamu ini kenapa sih sama Ibu kandung sendiri kok seperti itu. Gak suka Mamah ada disini?"

Taeyong diam menatap lantai yang selalu bersih karena dirinya, ingatlah jika Lee Taeyong adalah manusia yang paling anti terhadap debu dan bakteri jadi membersihkan lantai ruangan ini sudah menjadi tugasnya setiap hari.

Satu titik air jatuh seperti terjun bebas dari matanya secara tiba-tiba, Taeyong mengusapnya dengan kasar dan bangkit dari duduknya menuju pintu keluar.

"Kalau Yoonan sadar hubungi Taeyong dengan cepat" Setelah mengucapkan itu ia keluar.

Sore hari yang harusnya indah dan cerah bagi orang-orang telah berubah, karena dilangit awan hitam sudah menyelimuti dengan sempurna. Taeyong berdiri tegak menunggu taksi, sejujurnya ia tidak bisa menggunakan Bus karena itu tidak sehat pikirnya.

KNOCK ON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang