[37] Wish

3K 314 7
                                    

Taeyong terbaring lemah di atas ranjang dengan tangannya terpasang infus. Dengan Matanya yang masih terpejam. Tidak lupa di hidung nya ada selang yang memberikan Oksigen.

Iya, Taeyong selemah itu sekarang.

Sudah satu bulan ini makannya tidak teratur. Tidak pernah menyentuh nasi, jika lapar ia hanya memakan Fastfood dan Roti, itupun jarang bisa di hitung jari.

Ditambah lagi Taeyong jarang sekali istirahat, tidurnya tidak nyenyak dan selalu gelisah.

Terkadang ia bangun tiba-tiba dan bingung tanpa sebab.

Berkerja tanpa henti.

Dan kabarnya Taeyong akan membuat perusahaan baru.

Yoonan berjalan menyusuri trotoar menuju rumah keduanya, karena jam kerja sudah habis beberapa menit lalu.

Sekarang jam menunjukkan pukul 14:09 tapi langit sudah mendung. Ia berdoa di dalam hatinya semoga hujan tidak turun sebelum dirinya sampai di rumah.

Di depan gerbang terparkir satu mobil berwarna hitam, Yoonan pikir itu mobil milik Hyunjin ternyata salah setelah ia masuk dan melihat ada Hyerin, Hyunjin, Mark dan Haechan.

'Untuk apa Mark dan Haechan kesini?'
Batin Yoonan.

"Mark... Haechan..." Panggilnya.

Semua mata tertuju pada Yoonan, Mark dan Haechan langsung berdiri.

"Terima kasih atas makanan dan minumnya, tapi kami harus segera pergi." Ucap Mark sambil membungkuk, Haechan pun melakukan hal yang sama.

"Ada apa ini?"

"Ayo pergi Yoon ini sangat mendesak!" Ajak Haechan dengan wajah yang sulit diartikan.

Hyerin dan Hyunjin saling pandang, bingung tentu nya.

Haechan menarik Yoonan, tapi langsung ia tepis.

"Sebentar!"

Yoonan menghampiri Hyerin dan memberikan paper bag kepadanya.

"Aku tadi sudah janji pada Reejin untuk membelikannya Roti, ini tolong berikan ya."

"Wahh Terima kasih banyak Yoonan."

"Kalau begitu aku permisi."

Yoonan kembali menghampiri Haechan dan masuk ke dalam mobil milik Mark. Ia duduk di kursi belakang, sedangkan Haechan dan Mark di depan.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Tidak ada pembicaraan di dalam sana.

"Sebenarnya ada apa?"Tanya Yoonan penasaran.

Mark Haechan saling pandang dan terlihat saling menuduh.

"Oke oke sebentar."

Mark bersuara karena Haechan sudah melototinya dari tadi. Ia menghela nafas.

"Tapi sebelum aku menyelesaikan ucapan ku kau jangan memotong!"

"Iya, ayo katakan."

Yoonan menyenderkan punggungnya. Bersiap mendengarkan.

"Taeyong hyung masuk ke rumah sakit...

Yoonan mencondongkan tubuhnya bersiap menegur, tapi ia urungkan karena Mark Haechan menatapnya dengan tajam. Seperti laser yang siap memotong habis tubuhnya.

... Dia di temukan tak sadarkan diri di depan pintu ruangannya itupun Taeil hyung yang menemukan nya...

Yoonan jadi ingat pada saat ia ingin pergi berkerja dan bertemu dengan Taeyong yang memang bisa dikatakan tidak baik. Sejujurnya ia Kasian dan Khawatir, tapi mau bagaimana lagi.

KNOCK ON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang