ARRANGED MATCHMAKING - 28

3K 304 0
                                    

Yoonan memasukkan Buku-buku nya kedalam tas. Kecuali buku buku tebal yang baru saja ia pinjam di perpustakaan ia akan simpan di Loker. Biar nanti ia tidak ribet lagi mencari nya.

Loker tampak tidak begitu ramai, kecuali yaa orang-orang yang memang menjadikan Loker tempat bergossip seperti sekarang ini. Apalagi menggossip orang yang sedang berada dihadapan mereka sendiri, iya Yoonan. Sudah menjadi buah bibir, tapi Yoonan bersikap biasa saja.

"Sepertinya dia akan bersiap bertemu dengan Om kaya"

"Benar sekali"

"Tetapi kenapa orang kaya mau kepada gadis kumal seperti dia??"

"Oh ya kemarin-kemarin om om, tadi pagi dengan anak muda. Berdua lagi, wah keren sekali"

Yoonan tau siap yang mereka maksud kalau buka Mark dan Haechan.

Mereka tertawa lepas, menghiraukan Yoonan.

"Heh! Gadis murahan"

Yoonan tidak menoleh sedikit pun. Dan tiga gadis tadi menghampiri Yoonan.

Salah satu diantara mereka menarik baju belakang Yoonan agar ia menoleh.

"Ada apa?"

Tanya Yoonan dengan datar, mereka memutar bola matanya.

"Udah jelek budek lagi"

Lagi-lagi mereka tertawa, hahahaha apa yang lucu?

"Tidak ada yang mau dibicarakan? Lebih baik saya pergi"

Saat Yoonan melangkah wanita yang berperawakan tinggi menarik rambut Yoonan hingga ia terjatuh dan siku tangan Yoonan terkena Loker. Dan mereka hanya tertawa kembali.

Dengan cepat Yoonan berdiri dan lari, bukan Yoonan takut. Tapi ia hanya tidak mau menambah masalah.

Ia menghiraukan rasa sakit di siku dan kepalanya akibat di tarik wanita tidak jelas itu.

Yoonan pun menyeberang untuk masuk kedalam Mall bertemu dengan Johnny, sesuai janji.

Ia pun melihat Johnny yang sedang berdiri di depan pintu Mall dengan pandangan yang fokus pada handphone, dan segera menghampiri nya

"Hallo Mr.John"

Johnny mendongak melihat kearah Yoonan dan tersenyum manis. Yoonan sama sekali tidak munafik, ia sangat mengakui bahwa Johnny tampan mungkin sangat tampan.

"Sudah aku bilang, jika diluar kampus panggil saja kak. Dan ingat aku tidak Setua itu. Bahkan aku seumuran dengan Taeyong"

Yoonan diam mendengar nama Taeyong disebut sebut, ia menjadi kepikiran.

Apa kak Taeyong sudah makan?
Ohh tidak tidak.... Kenapa aku memikirkan nya???!
Toh dia pun tidak pernah perduli kepada ku!
Batin Yoonan seraya menggelengkan kepalanya.

"Hey kenapa?"

Johnny menyadarkan Yoonan yang sedang melamun.

"Tidak apa-apa"

"Ya sudah ayo"

Johnny berjalan diikuti Yoonan, tidak ada percakapan sampai mereka duduk disalah satu Cafe yang lumayan ramai tapi tidak penuh.

"Mau pesan apa?"

Tanya Johnny dan dijawab cepat dengan gelenggan.

"Tak usah repot-repot"

Tapi akhirnya Yoonan makan siang bersama dengan Johnny, karena Johnny mentraktir. Entah sudah ke berapa kali Yoonan ditraktir olehnya.

"Aku sangat tidak percaya kau istri dari temanku"

"Maksud kakak Taeyong? Hah... Aku juga sangat tidak percaya kakak adalah teman nya. Padahal aku sering sekali menjelek jelekkan dia"

"Hahahaha... Tidak perlu takut, aku akan menjaga rahasia ini"

Ucapnya dengan setengah berbisik yang membuat Yoonan tertawa kecil.

"Aku turut prihatin"

Lanjut Johnny dengan wajah serius.

"Prihatin karena apa?"

Johnny menghela nafasnya "Aku tau sikap Taeyong dari dulu, dari zaman kelas 8, Eumm... Pertama aku pindah ke Korea tepatnya. Kau tau Taeyong itu sangat susah akrab dengan orang baru, termasuk aku. Jarang bicara, jarang senyum, untungnya dia sering bernafas"

Yoonan tertawa lepas, bisa-bisa nya Johnny bercanda saat ia dengan serius mendengarkan cerita nya.

"Taeyong sangat keras kepala dan susah diatur, benar bukan?"

"Itu benar sekali kak, bahkan kepada orang tuanya pun begitu"

"Itu kenapa?"

Dengan cepat Johnny menarik tangan Yoonan dan melihat bercak darah di baju, tepatnya dibagian siku nya.

Pantas saja dari tadi Yoonan merasakan perih yang teramat dibagian siku, ternyata berdarah.

"Awwwww sakit"

"coba aku lihat"

Yoonan pun menyingkap sedikit baju nya, dan terlihatlah luka robek yang tidak terlalu besar. Ia bingung kenapa bisa seperti ini padahal hanya terkena Loker.

"Astaga... Cepat cuci sebelum terinfeksi. Aku tunggu disini, cepat!"

Yoonan pun pergi ke Toilet yang sudah disediakan oleh Cafe. Ia mengaduh saat mencuci luka, perih tentunya.

Ia kembali tetapi Johnny sudah tidak ada ditempat,

"Heh sini!"

Ternyata Johnny sedang berdiri di ruangan entah apa, yang pasti masih di Cafe itu. Yoonan pun mendekati nya.

"Ada apa?"

"Sini perban dulu"

Tangan Yoonan ditarik dengan lembut, ia sama sekali tidak abis pikir dengan Johnny. Kenapa dia sangat baik? Sementara suaminya sendiri Hah sudahlah .

"Kakak sengaja minta ini pada pelayan?"

"Tidak juga, sudah selesai. Mau pulang?"

Ia hanya mengangguk, Johnny melangkahkan kaki setelah membayar semuanya.
Yoonan pulang diantar oleh Johnny sampai kerumah.

✴✴✴

Sudah pukul 23:01 tapi Taeyong tidak kunjung pulang. Yoonan mundar mandir didepan pintu karena cemas. Entahlah, pokoknya ia sangat khawatir.

Taeyong datang dengan jalan nya yang sempoyongan.

Mabuk?

Iya, Taeyong sangat bau sekali alkohol.

Yoonan dengan cepat menghampiri Taeyong, ia menepis kasar bantuan yang diberikan Yoonan.

"Aku masih kuat, jangan anggap aku lemah"

Katanya dengan ya... Orang yang sedang mabuk bagaimana?!

Setelah Taeyong masuk, Yoonan menutup pintu dan menguncinya seperti biasa.

Saat Yoonan berbalik Taeyong menggendong nya dan berjalan menuju kamar.

Yoonan berusaha untuk turun tapi tidak bisa. Pintu kamar ditutup dengan sangat keras. Yoonan dibanting kearah ranjang.

"Apa yang kau lak ...... "























.Tbc.

Tinggalkan jejak❤

KNOCK ON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang