[16]

3.2K 351 6
                                    

Yoonan memasuki rumah yang sudah beberapa bulan ini sebagai tempat tinggali, ia langsung saja masuk ke dalam kamar Taeyong yang sudah menjadi kamarnya.

Disana ia tidak menemukan Taeyong sama sekali mungkin sedang dilbar, oleh karena itu Yoonan segera  membersihkan tubuhnya yang terasa gerah.

Ia kembali setelah badannya segar dengan piama tidur berwarna biru langit, disana Yoonan menemukan Taeyong yang sudah ada di atas ranjang dengan tubuhnya yang di selimuti penuh.

Tanpa mengeluarkan sepatah kata Yoonan segera merebahkan tubuhnya di ranjang, Taeyong dan Yoonan sama-sama tidur di pinggir kanan kiri kasur dengan guling sebagai pembatas.

°°°

Yoonan bangun seperti biasanya pukul 05:30, matanya membuka secara perlahan. Yang pertama ia lihat adalah lampu kamar yang menyala. Ia bingung, karena biasanya jika tidur lampu selalu dimatikan dan ini kenapa menjadi terang?

Ia mengedarkan pandangannya dan tidak ada siapapun, berarti yang menyalakan lampu adalah Taeyong.

Tidak terbesit rasa heran atau sebagai nya jadi ia segera beranjak dari menuju kamar mandi. Setelahnya ia kembali dengan pakaian rapih. Yoonan melihat kamarnya dengan intens.

"Perpect!" Ucapnya saat sudah membereskan kamarnya.

Ia pun keluar kamar dengan senyuman, seketika itu juga senyumannya hilang.

Kenapa? Karena melihat Taeyong tertidur di sofa ruang keluarga.

"Kak Taeyong? Yoonan kira udah berangkat ke kantor~ ya sudah bangun kan saja!" Gumamnya sangat pelan.

Yoonan mendekati Taeyong yang sedang menutup mata indahnya di atas sofa. Tangannya mengulur untuk menyentuh tangan milik Taeyong.

"Kak Taeyong bangun! Jika tidur di sofa badan mu akan sakit." Ucap Yoonan lembut, Taeyong membuka matanya lalu menatap tangan putih itu menyentuh tangan miliknya.

Taeyong menepis tangan Yoonan dan beranjak pergi menuju kamar.

Yoonan pun menuju dapur untuk menyiapkan makanan. Setelah selesai Yoonan memanggil Taeyong untuk sarapan bersama.

"Kak ayo sarapan!? Makanan sudah siap"

Taeyong berada dibawah selimut tebal, semua bagian tubuhnya ditutup rapat. Entah kenapa.

"Kak Taeyong!"

Yoonan melangkah perlahan mendekati Taeyong. Dengan hati-hati yang pasti.

"Duluan saja! Aku ingin tidur!!!" Ucap Taeyong dengan malas dan berbalik memunggungi Yoonan.

Yoonan pun pergi meninggalkan taeyong, ia menuju ruang makan untuk sarapan karena ia ada matkul pagi ini. setelah selesai ia mengambil tas yang ada di dalam kamar.

"Kak... aku pergi kuliah dulu, eumm... beka-l?"

"Ambil di dalam dompet"

Yoonan tersenyum, ia mengambil hanya 2 lembar uang, cukup untuk ongkos dan membeli minum di kantin kampus.

Yoonan pun segera pergi ke kampus menggunakan bus, seperti biasanya.

°°°

Handphone taeyong berdering dengan kencang membuat matanya terbuka secara otomatis.

"Ishhh menganggu!!"

Is pun meraih handphonenya yang berada di atas meja kecil samping kasur, tertera nama Taeil Hyung disana. Taeyong segera mengangkatnya.

"To the point!" Ucap taeyong saat mengangkat panggilan, ia tidak suka basa-basi.

"Ya~ ya~ ya~ baiklah!! jadi kenapa kau tidak masuk kerja? apa gara-gara semalam kau berbuat ..."

"Yakk hyung! kau ini sembarangan!! aku tidak seperti mu!"

"Hahahaa kali saja kau tergoda dengan anak manis itu."

"Ck! dia tidak manis!! cepatlah bicara, kalau tidak penting akan ku matikan!!!"

"Jangan! baiklah aku akan berbicara serius! jadi begini... Perusahaan Hwang ingin anda mengisi rapatnya sekarang. Seperti yang sudah dijanjikan."

Jika taeil sedang serius memang ia akan professional dalam berkerja, walaupun Taeyong temannya ataupun lebih muda darinya, ia harus professional.

Taeyong adalah boss yang harus ia Hormati mau bagaimana pun.

"Batalkan saja untuk hari ini, besok ataupun lusa, aku tidak bisa sekarang. Aku sedang malas bekerja."

"Tidak bisanya kau malas! CK!"

"Yak hyung! aku juga manusia! punya rasa malas ataupun sakit"

"Sakit? kau sedang sakit?"

"Ya aku sedang sakit melihat dia bersam---"

Tutt~

Taeyong dengan cepat mematikan panggilan secara sepihak. Di sebrang sana Taeil tersenyum miring. "Hahahaa... Ternyata dia sedang sakit hati... tapi apa karena Yoonan??"

Taeyong kembali tidur dengan perasaan campur aduk.

Kenapa?

Karena dia bingung kenapa ia secara spontan mengatakan bahwa ia sedang sakit karena dia.

"Kenapa dengan ku inii!!!!" Ucap Taeyong seraya menendang selimut secara brutal dan kembali terjun ke dalam mimpinya.

Baru beberapa menit ia terpejam, ia  kembali terbangun dengan terpaksa  karena suara bell yang terus saja menyala dengan tak sabaran membuatnya naik tensi.

"Taidak sopan sekali! Ck!"

Berjalan malas menuju ruang tamu untuk membukakan pintu dan melihat siapa yang bertamu pagi-pagi begini? menurut Taeyong sih ini masih pagi.

"Hallo adik sepupu!"

Sapa seorang pria yang taeyong kenali, yaitu Lee Min Ho anak kakak dari mamahnya. Taeyong melihat ia bersama istrinya dan juga anak bayinya.

"Kau? Aku menyesal sudah memberikan alamat rumah ku pada mu. Tapi ya sudah silahkan masuk."

Mereka berkumpul di ruang tamu. Taeyong bingung dengan kedatangan Minho hari ini.

"To the point!" Seperti biasa taeyong tidak suka basa-basi ataupun bertele-tele.

"Baiklah adik ku. "

"Aku tidak mempunyai kakak!" Sinis Taeyong.

"Maksudnya adik sepupu."

"Hmm"

"Aku ingin menitipkan anak ku disini selama aku membuatkan adik untuknya!!!"

"APA!!!!!!!!!!"

"Tidak menerima tolakkan."








Tbc.


[Don't forget to Klik star 🌟]

KNOCK ON ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang