JATUH CINTA?

3K 187 0
                                    

Langit diluar sudah gelap. Jam dinding di kamar Rania menunjukkan pukul delapan waktu malam. Setibanya dirumah, Rania langsung mandi dan makan tanpa menundanya. Karena ia merasa badannya lengket akan keringat dan perutnya terasa lapar.

Kini, setelah membersihkan badan dan mengenyangkan perut, Rania tiduran di kamarnya. Memainkan handphonenya dan membuka aplikasi Whats App. Sesekali ia senyum-senyum atau ketawa-ketawa sendiri karena membaca chat di group. Jari jemarinya pun lancar membalas chatting di group. Rania sudah sapa menyapa pada sesepuh di group itu, dan kini dia mulai terlibat percakapan asik dengan sesepuh lain disana. Sampai akhirnya, percakapan menyenangkan itu berubah menjadi percakapan serius.

ini syp yg main invite member br, jing!? seenaknya aja invite mmber br! tanya seseorang sesepuh kesal. Sepertinya ia baru ikut nimbrung karena baru menyadari kehadiran Rania.

Beberapa sesepuh lainnya pun mengomentari,

nh mulai kan Arga.. emosiaaann..!

udahlah, Ar. santai aja sh! member brnya cewek ini lho

weh, bro! br dtg udh mrh2 aja lo!

Sesepuh yang bernama Arga itu pun langsung membalas lagi dalam hitungan detik.

ini group gw yg buat! gw ketuanya! ibarat kata ini rmh gw. msa y org lain bs smbrgn mskkn tamu seenakny! ngotak dikitlah kelakuannya, njing!

Wow! Kasar sekali dia. Bahasanya itu lho. Tapi, entah mengapa Rania tertarik. Galak. Itu kesan pertama Rania begitu mengenalnya. Meskipun terkesan kasar. Rania pun mengklik profil orang tersebut.

Rudrapriya Argani Alexi.

Namanya bagus. Foto profilnya juga ngga macem-macem kayak cowok kebanyakan. batin Rania.

Di fotonya, Arga nampak menunduk dari samping seperti sedang fokus memainkan sesuatu. Wajahnya maskulin tanpa ekspresi. Rahangnya tegas dengan kulit kecoklatan, warna mata khas Indonesia, dan tubuhnya proposional. Dengan latar alun-alun di malam hari. Meski Rania lupa alun-alun dimana itu. Ia pun kembali fokus dengan chat groupnya dan menscrollnya. Hastanta menyaut disana, yang di saut pula oleh Arga langsung dan di tenangkan oleh beberapa sesepuh.

Hastanta Azel:
Gw yg invite dia, Ar. Sorry. Hehehe..

Rudrapriya Argani Alexi:
lo knp main ivite org seenaknya, jing! Ini group gue! group buat push rank! bkan group main2! bangkelah!

Ervin Hakam:
Udahlah, Ar! Gnian aja pk dributin sh!

Pranaja Rahagi:
Hooh. Ga papalah. Lgian jg cwe, biar ada seger2ny ini group

Elkana Prospera:
Setubuh! eh setuju maksude, gan. wkwkwk

Rudrapirya Argani Alexi:
Y ga gitulah, njing! smwkn ada aturannya!

Pranaja Rahagi:
Mesti ngeyel klo di ksh tau!

Segitu emosinya dia. Kayak Hastanta ngelakuin kesalahan fatal aja. Apa coba gue sapa aja kali ya? Siapa tau emosinya mereda. fikir Rania. Ia pun langsung memberikan chat disana.

Halo, kak Arga. Salam kenal yaaa.. Aku Rania, kak. Maaf main nimbrung di group kk. Mhn izinnya🙏

Arga pun langsung membalas,

Mbanya diem aja ya! Saya lagi ga ngmg sm mba! Diem aja anda!

"Buset. Ketus banget!" seloroh Rania di akhiri tawa. Tapi, kenapa Rania justru semakin suka sama dia? Meskipun udah di kasarin begini. Apa karena dia udah bosan dengan cowok yang tampilannya baik tapi aslinya busuk? Model Ardo.

Rania pun mengangkat bahu dengan wajah cuek seakan tak perduli. Entah. Mau bagaimanapun, biar saja perasaan ini mengalir. Ia pun melirik jam di handphonenya, mengabaikan chat di group yang terus timbul. Jam setengah sepuluh. Waktunya dia tidur karena besok harus bagun pagi untuk kerja.



YANG TERBUANG [LAST PART]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang