PERSIAPAN

3.2K 114 0
                                    

Saat ini, Rania kedatangan Arga lagi ke rumahnya sejak kejadian kemarin. Mereka sedang merundingkan sesuatu di rumah Rania. Mama nampak tersenyum menatap keduanya. Membiarkan sepasang ciptaan Tuhan itu menghabiskan waktu berdua, setelah mereka meminta pendapat tentang gedung pernikahan yang sedang mereka diskusikan.

"Mama ikut kalian aja. Kalian senang juga Mama udah ikutan senang," jawab Mama waktu di tanyai pendapat.

"Ar, aku bingung mau yang mana," ucap Rania melihat begitu banyak pilihan gedung. "Yang mana aja deh," lanjutnya akhirnya menyerah.

Arga tertawa kecil melihat Rania begitu. Akhirnya, ia akan segera menikahi wanita yang telah lama menemaninya.

"Kamu paling srek yang mana?" tanya Arga sabar.

"Ini," Rania menunjuk.

"Yaudah. Kita telfon orang gedungnya ya. Keburu jam makan siang. Mereka pasti istirahat," ucap Arga sambil menekan nomor di brosur.

"Ar..." panggil Rania.

"Ya?" Arga langsung menoleh. Rania terdiam. Menunduk. Arga meletakkan handphonenya dan memegang tangan kanan Rania. "Kenapa, sayang?" tanya Arga lembut.

"Dari kapan kamu nyicil biaya nikah kita ke Mamanya Anin?" tanya Rania menatap Arga yang terlihat terkejut. Rania pun menceritakan tentang kejadian Anin mengirim chat semalam. Arga mendengarkan dengan saksama walau ia tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya.

"Ya... aku nyicilnya pas masih di Singapura. Sebulan setelah kita kenal. Karena aku udah yakin sama kamu," jawab Arga menatap Rania, dalam.

Rania tersenyum terharu dan menangis. Arga langsung memeluk dan menenangkan.

"Aku ngga tau, Ar, harus gimana. Untuk bermimpi jauh tentang kita pun aku ngga berani. Bisa dipilih kamu aja aku udah bersyukur. Aku sadar masa laluku, Ar," ucap Rania menangis di dada Arga.

"Sshh jangan bilang begitu. Seengganya kamu udah berubah, lebih baik dari yang dulu. Kamu pantas mendapatkan ini karena kamu pun bisa merubahku. Bisa jadi pendampingku yang baik. Ingat, Ran. kamu bukan suatu pilihan. Tapi seseorang yang pasti akan bersamaku," ucap Arga romantis menenangkan tunangannya. Tangannya mengelus punggung Rania.

YANG TERBUANG [LAST PART]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang