PERNIKAHAN [TAMAT]

5.5K 199 29
                                    

Pagi ini, gedung mewah di salah satu wilayah Bogor pun padat di kunjungi para tamu undangan. Mereka ingin menyaksikan akad nikah kedua mempelai yang mereka kenal salah satunya, atau keduanya.

Blitz dari lampu kamera photografer yang di sewa kedua mempelai pun terus mengambil moment. Begitu juga dengan seseorang lainnya yang mengambil video. Para pengunjung tamu juga mengambil tempat ternyaman untuk mengambil momen. Entah lewat foto atau video.

Dengan lantang, Arga mengucapkan ijab kabul di depan penghulu. Di saksikan beberapa saksi. Mamanya Rania, Kedua orang tua Arga, Om Hamizan, salah satu adik Papanya Rania, dan Om Kastara, adik Papanya Arga, sebagai saksi utama. Di saksikan tamu lain yang juga menjadi saksinya. Termasuk Om Fadlin dan Tante Mila yang juga membawa Shanum. Keduanya tetap menyimpan rapat tentang Shanum, karena menjaga perasaan Rania. Keduanya selalu menjawab Shanum adalah anak tetangga teman Tante Mila di Jakarta. Tapi, Anin dan kedua orang tuanya tidak terlihat di antara tamu. Sepertinya mereka malu untuk menghadiri pernikahan Rania dan Arga. Walau Rania mengundangnya langsung.

"SAAAHHH!!!" teriak semua orang secara kompak dengan raut wajah bahagia. Penghulu, para saksi, dan tamu mengucapkan syukur sesuai dengan agama masing-masing. Suasana pun menjadi riuh. Mereka kembali mengambil foto dan video, ketika Rania dan Arga melakukan sesi foto lain.

Rania mencium punggung tangan kanan Arga semenit. Membuat orang-orang berkesempatan mengambil moment itu. Lalu cincin pernikahan dan buku nikah di tampilkan Rania dan Arga. Arga merangkul pinggang Rania dan mencium keningnya dengan sayang. Rania memejamkan matanya.

"Akhirnya Rania mendapatkan akhir bahagia. Pendamping yang baik untuknya. Rania beruntung," ucap Siska menyeka air matanya. Terharu.

"Ya. Aku ngga nyangka kalau akhirnya bisa sebahagia ini. Kalau di ingat gimana masalah yang ada dulu. Apa yang harus di lewati Rania seorang diri, atau pun keduanya ketika mereka bersama-sama," timpal Bintang.

"Rania pantas mendapatkannya setelah apa yang dia lalui. Shanum pasti juga senang lihat pernikahan Papa tirinya,"

"Iya. Walaupun mereka ngga bisa berhasil membujuk Tante Mila untuk bisa membawa Shanum bersama mereka. Itu juga udah di bantu Om Fadlin buat bujuknya. Walau aku tau sih, Om Fadlin juga pasti berat," ungkap Siska sedih.

"Tante Mila juga pasti berat ngelepas Shanum. Walaupun bukan anak kandungnya, tapi Tante Mila udah menganggap Shanum seperti anaknya. Tapi seengganya, Tante Mila tetap mengizinkan mereka ketemu," ucap Bintang.

"Ya... semoga mereka bahagia selalu dan selalu bersama-sama sampai maut memisahkan,"

"Aamiin. Beberapa bulan lagi, kita yang bahagia. Bakal nyusul Rania sama Arga,"

"Om, Kejola masih bisa main sama Teu Lan kan?" tanya Kejora yang masih cadel. Berdiri di apit kedua orang tuanya yang berdiri tepat di samping Bintang.

"Masih dong, Kejora. Nanti kita kesana ya," ucap Bintang di saut anggukan Kejora.

Siska tersenyum memandang kekasihnya yang akan menjadi suaminya beberapa bulan lagi.

Rania dan Arga sedang menyalami para tamu yang satu persatu berbaris menyalami mereka. Mengucapkan terima kasih dan doa yang di ucapkan para masing-masing tamu.

"Teu Laaann.. selamat ya," ucap Kejora ketika gilirannya dan langsung memeluk Rania.

Rania bersimpuh dan memeluk Kejora. "Terima kasih, sayang," peluknya. Beberapa menit mereka berpelukan dan Kejora turun panggung. Mengikuti kedua orang tuanya yang telah turun panggung setelah lebih dulu menyalami kedua mempelai.

Rania terdiam ketika giliran Shanum. Rania bersimpuh lagi. Memegang kedua tangannya.

"Bunda," panggilnya.

Rania tersenyum dan hampir menangis. Ia buru-buru menyeka air matanya di pelupuk mata. Ia tidak boleh menangis di hari bahagianya. Walau sebenarnya ia merasa terharu. Akhirnya, anaknya memanggilnya Bunda.

Lalu Shanum ke Arga setelah berpelukan dengan Rania. Arga jongkok berjinjit.

"Hay.." sapa Arga sambil memegang tangan Shanum.

"Ayah.." panggil Shanum yang langsung di sambut senyum Arga. Mereka berpelukan.

Rania bahagia melihatnya.

Terima kasih, Tuhan. Atas hadiah yang kau berikan. Atas akhir bahagia dari cerita cintaku ini. Kau mengirim Arga di dalam hidupku. Mengobati laraku, menghilangkan semua sedihku, dan menyembuhkan trauma yang begitu membayangi sekian lama di dalam hidupnya. Hidupnya begitu sempurna kini. Semoga mereka bisa bersama selamanya sampai maut memisahkan...

TAMAT

YANG TERBUANG [LAST PART]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang