VIDEO CALL PERTAMA

2.5K 145 0
                                    

Rasa sedihnya berganti rasa bahagia. Usahanya untuk mendapatkan perhatian Arga berbuah manis. Keputusannya untuk mundur di urungkannya. Menjadi untuk terus mencoba mendapatkan Arga setelah Arga putus dengan Gayatri.

Sejak chat Rania ke Arga waktu itu, mereka jadi dekat. Karena Arga merespon baik chat Rania. Hari-hari Rania diisi dengan menjadi teman cerita Arga. Berusaha menjadi tempat curhat Arga dalam situasi apapun, walau Rania baru bisa merespon chat Arga sepulang kerja.

"Kamu kenapa sih senyum-senyum terus?" tanya Mama ikut tersenyum melihat Rania yang senang membaca chat di layar handphonenya.

Rania menatap Mamanya. "Ngga papa, Ma. Hehehe. Ini temen Rania lucu," jawab Rania.

"Bohong, Ma. Pasti itu karena cowok yang namanya Arga," celetuk Banyu.

"Eh kunyil, tau darimana kamu?" tanya Rania terkejut menatap si bungsu.

"Kita kan ahli mata-mata," ucap Bagaskara sambil menaik turunkan aslinya beberapa kali dengan wajah menyebalkan.

"Tukang nguping. Awas kalian yaa..!" ucap Rania gemas sambil meletakkan handphonenya di sofa dan berlari kecil ke arah Bagaskara dan Banyu.

"Kabuuurrr...!" pekik si kembar sambil lari menghindari terkaman Rania. Mama tertawa melihat tingkah ketiga anaknya. Lalu fokus merapihkan peralatan makan yang sudah di cuci Rania.

"Ya ampun..! Mama lupa..!" Mama menepuk dahinya saat melihat tempat makan berwarna hijau.

Rania berhenti mengejar si kembar. "Udahan-udahan," ucap Rania ngos-ngosan. Dua adik laki-lakinya ternyata gesit dan lincah juga menghindari terkamannya. Rania pun menghampiri Mama. "Kenapa, Ma?" tanya Rania.

"Mama lupa ngembaliin tempat makan Bu Asoka. Tadi siang beliau kesini antar makanan. Pas Mama mah balikkin langsung tempat makannya abis oper makanan di piring kita, Bu Asoka bilang nanti aja balikinnya. Bu Asoka buru-buru," jelas Mama.

"Yaudah besok aja balikinnya, Ma," usul Rania.

"Mama takut kalo besok-besok bakalan lupa. Mama anter dulu deh mumpung masih jam setengah delapan," ucap Mama sempat melihat jam dinding di ruang tamu. Mama menaruh tempat makan Bu Asoka di kresek hitam dan mengisinya dengan puding cokelat yang ada di kulkas. Cemilan malam Bagaskara dan Banyu. Mama pamit ke Rania dan menolak di antar Rania menggunakan motor, lalu Mama segera pergi ke rumah Bu Asoka di blok lain yang tidak begitu jauh dengan berjalan kaki. Di temani Bagaskara dan Banyu.

Rania sendirian di rumah. Ia pun ke kamarnya setelah menutup pintu rumahnya dan menguncinya. Berbaringan di kamar dan memainkan handphone.

"Liat group aja deh," ujar Rania dan mulai masuk ke aplikasi Whats App. Di saat Rania sendirian di rumah, klan Rania yang kedua justru membahas horor. Hmmm.. sepertinya ia salah waktu.

Eh ngga. Justru ini hal bagus buat gue. Hmmm... batin Rania terbesit sesuatu. Yaitu menarik perhatian Arga lagi. Rania pun mengetikkan sesuatu dan mengirim ke group.

sndrian drmh 😞 jgn ada yg krm suara hantu, video hantu, sm fto y. yg ngrmn slh satu itu ntr gw vc 😫

Tidak lama setelah itu, seseorang mengirimkan gambar pocong secara pribadi. Membuat Rania terkejut dan agak memekik kencang. Aha! Mangsa masuk dalam perangkap walau Rania harus merasakan spot jantung.

"Malah nantangin dia!" kesal Rania dan langsung video call sang pelaku. Menunggu beberapa detik hingga panggilan terjawab.

"Apaan?" tanya lawan bicara begitu telfon tersambung. Pemandangan kamar kost langsung nampak membuat Rania memperhatikannya.

"Pake nanya apaan lagi!" sungut Rania kesal memandang Arga. Arga tidak merespon lagi. Ia nampak sibuk menonton sesuatu di handphonenya yang satu lagi.

Kampret! Di cuekkin gue! batin Rania kesal.

"Nonton apaan sih? Serius banget?"

"Pertandingan ML,"

"Ada emang?"

"Di youtube,"

"Mana?"

Arga langsung memperlihatkan video yang di tontonnya dengan wajah datar dan menarik kembali handphonennya ke hadapannya.

Buset orang ini. Cuek beneeerrr..! sungut Rania dalam hati kehabisan akal.

"Ih cuek banget sih! Ar, hati-hati lo nyuekkin gue. Gue bikin suka lo sama gue! Gue bikin lo jatuh cinta sama gue!" ultimatum Rania yang disambut senyum meremehkan dari Arga. Semakin membuat Rania kesal dan gemas.

Kita lihat. Tinggal tunggu waktu mainnya... batin Rania.




YANG TERBUANG [LAST PART]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang