"Kamu... Kamu... Kenapa kamu mengatakan hal seperti itu?!" Jari telunjuk Peirre yang menunjuk Ace bergetar karena marah.
Lucia tersenyum tipis. "Terima kasih, Senior Pertama. Maaf sudah menyusahkanmu selama ini," ucapnya sambil memasukkan lauk ke piring Ace.
"Li... Little Junior! Jangan lakukan itu!" bentak Peirre.
Lucia dan Ace hanya diam, tak merespon.
Peirre menutupi wajahnya tak percaya. Dia tahu, semua orang tahu, hari ini bukan hanya perayaan ulang tahun Lucia, ini juga bisa disebut sebagai pesta perpisahan mereka.
Empat tahun yang lalu, saat Lucia mulai bergabung dengan mereka, Lucia dan Setan sudah membuat perjanjian bahwa Lucia akan hidup untuk Setan selama empat tahun dan setelah itu dia akan bebas.
Dulu mereka tidak terlalu perduli dengan itu. Tetapi, sekarang... hatinya merasa sedikit tidak rela. Bagaimanapun juga selama ini mereka selalu menghabiskan waktu bersama. Melaksanakan misi, berlatih, membuat kekacauan... Lucia sudah menjadi teman terbaiknya.
"Little Junior, apa kamu mau meninggalkanku sendiri di sini?"
"Ada Senior Pertama."
"Di sini tidak ada orang normal!" keluh Peirre.
"Kamu juga tidak." Lucia menanggapi.
"..." Peirre kehabisan kata-kata.
"Kenapa kamu begitu kejam?" tanya Peirre putus asa.
"Peirre." Ace menatap Peirre dengan tatapan peringatan.
"Apa? Kenapa kamu selalu mengaturku?!" Peirre balas menatap Ace.
"Senior Pertama adalah pembuat peraturan dan Senior Kedua adalah alasan kenapa peraturan itu dibuat." Lucia berkomentar sambil menikmati makanannya.
"Kamu... Lalu bagaimana denganmu?" Peirre menyipitkan matanya.
Lucia menghela napas panjang. "Sayangnya, peraturan tersebut tidak berlaku untukku."
Peirre: "..." Sialan!
"Bagaimana dengan Setan?" tanya Ace tiba-tiba.
"Apa yang salah dengan makhluk itu?" tanya Peirre ketus.
Dia tidak terlalu menyukai Setan meskipun dia adalah bosnya. Pria itu selalu berusaha memonopoli Lucia untuk dirinya sendiri. Huh, pantas saja Lucia bisa dekat dengan pria itu! Peirre tidak rela kalau Little Junior kesayangannya terbawa arus kegilaan pria itu!
"Aku rasa dia akan gila nanti," ucap Ace membuat Peirre dan Lucia mendengus dingin.
Pria itu hanya seorang maniak! Lucia sendiri tidak yakin kalau dia akan bisa pergi dari tempat ini dengan keadaan utuh.
"Dia harus bisa memegang janjinya," ucap Lucia sedikit ragu.
Dibandingkan dengan orang lain, dia adalah orang yang benar-benar dekat dengan Setan tapi dia sendiri tidak yakin apakah dia mengerti pria itu. Setan terlalu tak terduga, tidak ada yang bisa menebak apa yang dia pikirkan dan apa yang akan dia lakukan.
"Ah, jangan bicarakan pria itu lagi! Little Junior, ayo, buka hadiah!" seru Peirre. "Kamu pasti menyukai hadiahku!"
Peirre buru-buru mengambil kotak kadonya dan meletakkannya di samping Lucia. Begitu pula dengan Ace.
"Huh, lihat! Hadiahku lebih besar dibandingkan hadiahmu, hanya seukuran tas," ucap Pierre memprovokasi.
Ace: "..." Bocah.
"Tunggu! Jangan katakan kalau itu memang tas!?" Wajah Peirre terlihat mengerikan saat melihat aura di sekitar Ace yang suram.
"Ah! Aku tidak mengatakan apa-apa! Jangan dengarkan aku!" ucap Pierre terbata-bata lalu segera menjaga jarak dari Ace.
"Ayo, buka!" ucap Lucia saat melihat kilatan petir diantara Ace dan Pierre. Dia tidak mau kedua seniornya menghancurkan kamarnya.
"Ah, ya! Ayo! Ayo!" Peirre bersemangat.
Ace tiba-tiba mengangkat tangannya, memberikan tanda untuk diam. Peirre dan Lucia langsung waspada, mengambil senjata yang selalu ada di saku mereka.
Tiba-tiba pintu berderit dan perlahan terbuka. Mereka bertiga buru-buru bersembunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satan and Demon [SUDAH DIKONTRAK]
Romance"Aku sudah menyelamatkan nyawamu. Jadi, bayar aku... dengan tubuhmu." Lucia: "..." "Nona, apa kamu yang menyelamatkanku? Kalau begitu, biarkan aku membayar dengan tubuhku." Lucia: "!!!" *** Lucia dibuang oleh keluarganya, ditinggalkan kekasihnya , d...