23

2.9K 161 15
                                    

Lucia berbalik lalu menemukan seorang pria dengan rambut dan mata hitam kelam seperti langit malam yang sedang tersenyum jahat padanya.

Kenapa pria ini bisa ada di sini?!

"Sayangku, kenapa kamu tidak menyambut kedatanganku? Aku merindukanmu," ucapnya sambil menarik pinggang Lucia.

Lucia ingin memukulnya seandainya mereka tidak sedang berada di tempat umum.

Kerumunan menatap pemandangan di depannya dengan tatapan kosong. Jarak antara mereka tidak terlalu dekat sehingga mereka tidak bisa mendengar percakapan Lucia dan hanya bisa melihat pria tampan itu menggodanya.

"Ya Tuhan! Itu Sean!" pekik seorang wanita tertahan.

Orang-orang langsung meledak dalam kegemparan.

"Apa kau serius?"

"Apa dia pebisnis legendaris yang pergi ke luar negeri enam tahun lalu?"

"Ya, dia pebisnis legendaris itu!"

"Kalau tidak salah, setiap proyek investasinya tidak ada yang kurang dari seratus juta dollar."

"Ya Tuhan!"

Seorang pria dengan wajah berseri-seri muncul dari kerumunan. Itu Benny, tuan rumah kali ini.

"Permisi, Tuan Sean. Senang bertemu denganmu! Saya Benny, tuan rumah persta kali ini. Apa ada yang bisa saya bantu?"

Sean menyentuh dagunya pelan sambil melirik Hana yang terlihat linglung. "Apa kamu selalu mengundang orang-orang acak yang tidak tahu malu dalam pertemuan seperti ini?" tanyanya. "Buruk."

Tuan rumah mengikuti arah pandangan Sean dan wajahnya memerah karena malu saat melihat Hana. Gadis ini... seandainya dia bukan anak temannya, dia pasti akan menendangnya keluar sekarang juga!

Sean menggeleng pelan lalu menarik Lucia menjauh.

Benny yang melihat bahwa Sean ingin pergi langsung menghalanginya.

Sean ini, selain terkenal karena merupakan pebisnis legendaris, dia juga terkenal karena temperamennya yang eksentrik dan tidak bisa ditebak. Kalau kamu menyinggungnya, kamu bahkan tidak akan tahu bagaimana kamu mati!

"Tuan Sean, tunggu sebentar!" ucapnya memohon.

Dia berbalik ke para penjaga. "Kalian, cepat bawa Nona Hana keluar dari sini!"

Hana terkejut saat mendengar perintah tuan rumah. Dia semakin panik saat melihat para penjaga yang menghampirinya. "Menjauh dariku! Ayah, tolong aku!"

Hana terus memanggil ayahnya tapi yang dipanggil hanya bisa bersembunyi di pojok sambil tersenyum kecut.

Dia tidak pernah mengajarkan anak gadisnya untuk bersikap begitu tidak tahu malu. Kenapa sekarang menjadi seperti itu? Apalagi dia berani menyinggung Sean, pria yang tidak bisa dia singgung sama sekali.

Arthur menatap pria di depannya dengan tatapan waspada.

Sebelumnya, dia tidak tahu rupa pebisnis legendaris yang disebut orang-orang karena pria itu tidak pernah mau muncul di depan publik dan hanya orang-orang di lingkarannya yang bisa bertemu dengannya. Dan tentu saja mereka tidak akan menyebarkan masalah tentang Sean keluar.

Sekarang, setelah melihatnya, dia merasa kalau pria ini berbahaya. Bagaimana Lucia bisa mengenal pria ini?

"Ah, penerusku, apa yang kamu lihat?" tanya Sean sambil memiringkan kepalanya.

Wajah Arthur memburuk saat mendengarnya.

Memang benar kalau orang-orang selalu mengatakan bahwa dia akan menjadi penerusnya sebagai pebisnis legendaris seperti Sean di masa depan. Tetapi, sejujurnya, dia tidak suka disamakan dengan orang lain. "Aku bukan penerusmu," ucap Arthur datar.

"Sayangku, aku hanya tidak mengawasimu selama beberapa bulan dan kamu sudah mendapatkan pria lain?" Sean bertanya pada Lucia, benar-benar mengabaikan Arthur yang kesal.

"Setan, kamu sial-"

"Tidak. Tidak. Sayangku, jangan memanggilku setan di depan orang-orang ini atau mereka akan mengira bahwa kau sedang mengutukku."

"..." Pria menyebalkan ini!

"Uh, Tuan Sean." Tuan rumah yang sejak tadi menatap mereka, merasa diabaikan.

"Apa aku boleh tahu siapa gadis di sampingmu ini?" tanya tuan rumah hati-hati.

Sean menatap Lucia dengan senyuman jahat yang membuat Lucia merasa gugup.

Pria ini, aku tidak akan membiarkannya pergi kalau dia berani mengatakan omong kosong!

"Ah, kami bertemu di luar negeri sebelumnya," ucap Sean. Senyum di wajahnya semakin lebar. "Sebenarnya aku adalah p-"

Satan and Demon [SUDAH DIKONTRAK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang