CHAPTER 3

5.5K 226 1
                                    

Happy Reading

🍁🌺🍁🌺🍁

AUTHOR POV

Tok... Tok... Tok.

"Masuk" pintah seseorang orang didalam ruangan tersebut.

"Maaf bu, anda memanggil saya?" Tanya seseorang orang mengetuk pintu ruangan. Orang yang dipanggil ibu mengangkat kepalanya dan tersenyum kecil pada gadis yang ada dihadapannya ini.

"Ya, kamu benar Ki. Saya minta kamu tolong anterin dokumen ini keruangan CEO kita, saya sudah memeriksanya dan semuanya seperti biasa kerja kamu selalu memuaskan" kata Bu rossa bersahabat, Kiki yang dipuji hanya tersenyum dan mengucapkan terimakasih atas pujiannya.

Setelah selesai dari ruangan direksi, Kiki melanjutkan tugasnya menghantarkan dokumen-dokumen yang Bu rossa perintah. Seperti biasa ia melangkah dengan santai dan senyum kecil tak lepas dari wajah bulatnya apa lagi kalo ada seseorang orang yang mengapanya ia akan semakin lebar untuk tersenyum, karna kata guru ngajinya waktu Kiki kecil pernah bilang "senyum itu ibadah" tapi emang pada dasarnya ia anak yang murah senyum dan baik hati.

Tapi kebaikannya sering disalah gunakan atau dimanfaatkan oleh para teman-teman pada jaman ia masih duduk di bangku pendidikan, jujur ia pernah sakit hati atas perlakuan temen-temennya dulu tapi dipikir-pikir lagi buat apa ia merasa dendam toh ia tak bisa melakukan apapun pada temen-temennya itu untungnya ada kedua sehabatnya yang selalu ada disaat Kiki suka duka mereka berdua selalu ada disampingnya.

Ting....

Tak terasa lift yang ia naiki sudah berhenti dilantai yang ia tuju, terlihat seorang wanita cantik sedang duduk santai didepan meja kerjanya. "Selamat siang mba Klara" sapa Kiki sopan pada wanita cantik yang ia sebut Klara itu.

Merasa terpanggil wanita yang disebut Klara itu mengangkat kepalanya dan tersenyum setelah ia mengatahui siapa gerangan yang memanggilnya "siang juga by, lu mau nganter dokumen ya by?" Tanya Klara, ia memang memanggil Kiki dengan sebutan chaby karna Klara selalu gemes ma kedua pipi Kiki yang memang chaby itu.

Kiki mengangguk sambil meletakkan dokumen diatas meja Klara " ya mba, ini dokumen pemasukan yang CEO baru minta" dipenyebutan akhir kalimat Kiki sedikit berbisik, karna tak sopan kalo memangil bos atau orang tertinggi diperusahaan ini karna Kiki tak tau siapa nama CEO barunya itu.

"Ett... Ett, kamu aja antarkan dokumen ini kedalam, karna beliau sudah menunggu lu by katanya sekalian beliau mau periksa" ungkap Klara. Kiki hanya mengelah napasnya dan mengangguk setelah mengucapkan terimakasih pada Klara, iapun menujuh pintah ruangan CEO yang baru.

Dengan rasa yang sedikit takut karena ia tak mengenalnya siapa CEO barunya, yang dipikirkan yang ia takuti CEO ini adalah orang yang arogan, aahh..  Kiki sudah membayangkan kalo seandainya dokumen ini ada yang salah terus dilempar dicaci maki sungguh ia tak sanggup, yah walau kata Bu rossa dokumen yang kerjakan tak ada yang salah tapi tetap saja Kiki merasa sedikit takut.

Tok.... Tok.... Tok.

"Masuk"

Setelah mendengar perinta memperolehkan ia masuk, iapun membuka pintu sangat perlahan dan menghadap seseorang yang duduk membelakanginya dengan takut ia membuka mulutnya.

BUKTI!!  (END) Sebagian Part Private, Follow Akun Dulu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang