CHAPTER 33

2.2K 137 18
                                    

HAPPY READING

🍁🌺🍁🌺🍁

Kevin yang memperhatikan kekasihnya berjabat tangan dengan kedua sahabatnya, melihat gerak gerik Max yang seperti biasa akan menggoda kekasihnya dengan cepat ia melepaskan tautan kedua tangan orang itu dan membawa tangan kekasihnya untuk ia genggam.

"Ngga usah lama-lama kali" ucapnya sinis setelah berhasil melepaskan tangan kekasihnya dengan sahabat yang saat ini sedang tersenyum mengejeknya.

"Jadi, sejak kapan lu punya tunangan dan kenapa ngga kasih tau kita?" Ucap Max dengan pandangan jahil.

******

Kecanggungan yang gadis tambun itu rasakan sudah sedikit hilang, mungkin hanya sedikit sekarang tidak seperti sebelumnya. Bagaimana ia tak merasa canggung, berada ditengah-tengah tiga pria tampan. Tiga loh bukan satu, dulu waktu awal-awal mengenal kekasih tampannya itu pun ia merasakan seperti sekarang canggung tapi lama kelamaan rasa canggung itu tergantikan dengan rasa nyaman yang mendalam, uuhh... Rasanya ia ingin sekali masuk kedalam dekapan hangat kekasih tampannya.

Dan benar saja, Max dan Rehan yang memang pada dasarnya pria-pria yang mudah untuk mengakrabkan diri pada orang asing yang baru mereka kenal  Bukan hal yang sulit bagi mereka untuk bisa membuat suatu suasana yang sebelumnya melihat gadis kekasih sahabatnya itu terlihat sedikit tak nyaman karena memang pertama kali mereka bertemu, perlahan membangun obrolan demi obrolan yang lama-kelamaan suasana menjadi akrab dan ramai.

Apa lagi kedua pria tampan itu dengan seenaknya membongkar menceritakan bagaimana awal mereka bertiga bisa bersahabat dan kejadian-jadian konyol yang tentu saja sangat berpengaruh dengan Kevin yang saat ini sedang memasang wajah tajam kearah kedua sahabatnya yang masih tertawa tak merasa bersalah setelah menceritakan segala keburukannya, kekonyolan yang mereka alami yang membuatnya malu pada kekasihnya itu dan untungnya ia sangat pintar untuk menutupi rasa malu itu dengan memasang wajah sedatar mungkin.

Kiki pikir kedua pria tampan itu akan sama sifatnya seperti kekasih tampannya yang bersifat datar pada orang lain kecuali pada dirinya tentu saja, ternyata ia salah mengira. Max dan Rehan sangat pandai membangun suasana menjadi lebih bersahabat, perlahan tapi pasti Kiki sudah bisa beradaptasi dengan kedua pria itu. Apa lagi mereka berdua tak habis-habisnya menceritakan segala sesuatu yang menyangkut kekasih tampannya yang tentu saja membuatnya sangat tertarik. Selama ini hanya Kevin yang tahu tentang hidupnya, teman, sahabat, keluarga pria itu sudah tau semuanya. Hanya dirinya yang belum tau tentang apapun kecuali keluarga kekasihnya yang memang Kevin sudah memberi tahukan sejak awal gadis itu memutuskan untuk menjalin hubungan dengan pria tampan itu.

Dengan wajah yang antusias serta tak henti-hentinya ia menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan perkataan kedua sahabat kekasihnya itu, "terus-terus" pintahnya untuk Max melanjutkan ceritanya tentang Kevin kekasih tampannya itu.

Max menceritakan sebuah kejadian yang dialami waktu mereka kecil yang sedang menaiki sebuah pohon besar yang berada halaman belakang rumah Rehan saat itu, ketiga anak sekitar umur sembilan tahunan pada saat itu tentu saja mereka akan bermain layaknya anak kecil pada umumnya hingga suatu ketiga mereka bertiga berniat untuk memanjat pohon besar itu. Setelah ketiganya berhasil memanjat pohon itu, diakibatkan batang pohon itu sedikit Kevin yang berniat berdiri untuk menggapai batang yang lainnya kakinya tergelincir sehingga ia terjatuh dari atas pohon yang untungnya ia berada tak tinggi tapi sialnya ternyata ia lupa kalau dibawah pohon tersebut ada sebuah gerobak yang terbuat dari kayu dan sangat sialnya ia jatuh pas tengah-tengah pegangan gerobak dengan posisi yang sangat sial mengenai junior kecil miliknya.

BUKTI!!  (END) Sebagian Part Private, Follow Akun Dulu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang