Note: beri aku semangat dong, perasaan lemes Mulu.
Selamat bermalas-malasan.HAPPY READING
🍁🌺🍁🌺🍁
Termasuk Kevin, pria itu berhenti disaat ia sedang menggiring bola setelah mendengar seseorang menyebut nama yang teramat spesial dihatinya. Ia melihat disana, gadisnya sedang berjongkok dengan kedua tangannya ia rentangkan seperti ingin memeluk dan tak lama seorang gadis kecil menghamburkan tubuh kecilnya kedalam pelukan hangat gadisnya itu.
Kevin tersenyum melihat bagaimana gadisnya itu menciumi pipi gembil gadis kecil yang sekarang ada dalam gendongannya yang Kevin kira sekitar empat atau lima tahun.
"KIKI!"
*******
"Kiki!" Merasa namanya disebut Kiki menengok kearah belakang yang dimana sudah ada perempuan seumurannya yang ternyata adalah teman kecilnya atau tetangga deketnya langsung saja ia memeluk tubuh tambun Kiki dengan keadaan Kiki menggendong gadis kecil dalam dekapan perempuan itu.
"Ya ampun, nambah ayu Bae Ira Ki. Sombong ora balik-balik kampung, ora inget kita Tah?" Kiki hanya tersenyum kearah teman kecilnya itu pura-pura memasang wajah kesalnya padahal ia tak kesal sama sekali.
(Ya ampun, tambah cantik aja kamu Ki. Sombong ngga pulang-pulang kampung, ngga inget aku kah?)."Sing awit bangen gah memang ayu kita mah hehehe" ucapnya dengan pede "inget banget malah, wis aahh.. Ayuk meng umah, dek ayuk" sambung Kiki pada temannya serta tak lupa menggandeng tangan kecil ponakannya yang sedari tadi tak mau lepas darinya.
(Udah dari dulu memang cantik aku mah hehehe)
(Inget banget malah, udah aahh... Ayuk kerumah, dek Ayuk)Ya, gadis kecil itu adalah sepupu Kiki yang bernama Andin anak dari pamannya adik dari sang ayah. Sementara perempuan tadi teman kecil Kiki yang bernama Lina.
Kiki berjalan menggandeng tangan sepupu kecilnya dengan Lina yang mengekorinya dibelakang, senyum tak luntur dari bibir kecilnya sambil menganggukan kepalanya menyapa teman-teman tetangga yang memang kebetulan sedang berkumpul menyaksikan pertandingan.
Ia merindukan suasana seperti ini, dengan kawan-kawannya bermain setiap sore pulang sebelum Maghrib. Itupun terpaksa Karna sang ibu sudah berteriak-teriak seperti Tarzan sambil menenteng sapu lidi menunjuk-nunjuk kearah dimana ia bermain, aahh rasanya Kiki ingin sekali kembali kemasa kecilnya.
Kevin melambaikan tangannya kearah gadisnya, bukan senyuman manis yang seperti biasanya kekasihnya itu berikan padanya. Kiki sengaja membuang muka kearah lain selain kekasihnya, ia masih kesal atas tindakan yang pria itu lakukan.
"Sepertinya ada yang ngga beres" monolog Kevin pada diri sendiri. Iapun langsung bergegas mengoper bola yang ada dikakinya kearah kawannya yang kebetulan ada disampingnya berdiri.
Dengan sedikit berjalan cepat Kevin mencoba menghampiri kekasihnya yang seperti berpura-pura tak melihat keberadaannya, "Yang" panggilnya lembut sambil menarik lengan berisi milik Kiki.
Pemandangan itu tak luput dari semua sepasang mata yang memang masih berada disekitarnya, mereka merasa seperti melihat sinetron secara langsung yang biasa mereka lihat setiap malam dilayar tv mereka.
Sementara Lina yang memang berada dibelakang Kiki ia hanya terbengong sambil senyum-senyum tak jelas melihat kearah Kiki dan Kevin, apa lagi setelah ia mengamati wajah pria yang sedang berbicara dengan temannya itu sangat tampan aahh beruntung sekali Kiki mendapatkannya pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKTI!! (END) Sebagian Part Private, Follow Akun Dulu.
HumorWARNING!!! MOHON BIJAK DALAM MEMBACA 21+++ KLO SUDAH BACA, DOSA TANGGUNG SENDIRI. PRIVATE ACAK FOLLOW TERLEBIH DAHULU ADA BEBERAPA PART YANG HARI HILANG. HAPPY READING ????? Hati merasa gunda.. hidup tak selamanya berjalan mulus atau sesuai yang se...