CHAPTER 38 (Hari bahagia kah?)

2.5K 121 20
                                    

HAPPY READING

🍁🌺🍁🌺🍁


KIKI POV

Aku melihat kearah cermin yang berada didalam kamarku, disana didalam cermin aku melihat pantulan diriku sendiri. Apakah ini aku?

Aku kembali melihat dari bawah sampai atas, ini bukan mimpikan? Beberapa kali aku mencubit lenganku sendiri takut kalo ini hanya mimpi semata dan beberapa kali itu pun aku merasakan sakit pada lengan yang aku cubit tadi.

Disana pantulan diriku berada, memakai kebaya warna putih membungkus badan besar begitu sempurna dengan riasan dan sanggul dengan rias ala Jawa salah satu impian aku dikala suatu saat aku akan menikah nanti.

Dan, apakah hari ini telah tiba?

Sampai sekarang pun aku merasa seperti mimpi, diluar sana tepatnya didepan rumah orang tuaku sendiri. Pria yang dulu tak pernah aku kenal pria yang tak pernah dalam hayalku pria dengan sejuta pesona yang ia miliki, Kevin Aileen Caesar sebuah mimpi yang indah bukan seorang Kevin menikah dengan gadis seperti ku jangan kan untuk menikah menjadi temannya saja tidak pernah aku dalam hayalku.

Tapi ini bukan mimpi, ini nyata.

"Sudah cukup menyakiti dirimu sendiri Ki" aku membalikkan tubuhku dan disana kedua sahabatku Rani dan Jessica berdiri dengan cantik memakai kebaya yang sama berwarna pink.

"Ngga nyangka ya, lu yang nikah duluan" aku tersenyum melihat keduanya.

"Nanti kamu juga bakal nyusul Ran, tenang aja si doi pasti peka ko hehe" rani mendengus gadis itu malah mengapit lenganku dan diikuti boleh Jessica disebelah sisiku yang satunya.

"Udah aahh.. lebih baik kita antar nih calon peng_ upss.. sorry-sorry maksud gue pengantin perempuan ini untuk ketemu ma pengantin pria yang sudah beres ijab qobul-nya"

Seketika aku merasa takut untuk keluar setelah mendengar perkataan Jessica, disana Kevin pria itu katanya sudah mengucapkan ijab qobul.

"Rileks Ki, Kevin hebat ko. Dia dengan lantang mengucapkan kalimat dengan satu kali pengucapan" aku tersenyum sedikit lebar. Ada rasa lega disana dalam sana.

"Bismillahirrahmanirrahim"

******

"Alhamdulillah, selamat ya nak Kevin"

"Bravo bro, selamat ya. Lu yang ijab gue yang deg-degan" ucap Martin kepada sahabat.

Kevin menghembuskan napasnya pelan, rasanya lega sekali karena menit-menit yang menegangkan tadi telah ia lewati dengan lancar. Atas ijin sang maha kuasa, hari ini ia mengucapkan janji dihadapannya para tamu undangan dan kedua orang tua kekasihnya.

"Yayu Kiki cantik pisan" ucap anak kecil dengan keras yang membuat para tamu dan Kevin melihat kearah pintu rumah mertuanya.

Senyum lebar tercetak diwajah tampannya, sangat cantik. Disana istrinya berjalan diampit oleh kedua sahabatnya dengan anggun.

Istri?

Ia merasa hangat didalam dadanya menyebut kata istri untuk kekasihnya, senyumannya semakin lebar disaat Kiki mencium tangannya dengan lembut dan ia pun mencium pucuk Surai hitam milik istrinya dengan penuh kasih seperti memberi tau pada semua orang yang melihat bahwa ia sangat mencintai wanita ini.

"Hai istriku"

Sungkeman pun telah usai, Durai airmata menjadi saksi dimana mereka menyaksikan penuh Aru. Pak rahmat tersenyum lebar melihat kedua wanita yang sangat berharga dalam hidupnya saling berpelukan. Jikalau boleh jujur didalam lubuk hati pak Rahmat ia masih merasa tak rela putri kecilnya, diambil oleh orang lain membawanya pergi dari sisinya. Tapi ia tak boleh egois, disana ada pria yang bertanggung jawab atas kebahagiaan putri yang bukan tanggung jawabnya lagi yang  menyalaminya mengucapkan ijab qobul dengan berani. Putrinya tetap menjadi putri kecilnya yang sangat ia sayangi.

BUKTI!!  (END) Sebagian Part Private, Follow Akun Dulu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang