CHAPTER 19

2.1K 138 35
                                    

Note: Nanti lihat pidato aku ya diakhir cerita, karna ada new berita
Terima kasih😘

HAPPY READING

🍁🌺🍁🌺🍁

Kevin membawa tubuh gempal Kiki kedalam pelukannya mengelus lembut punggung kekasihnya, sementara Kiki masih diam ia masih bingung harus berbuat apa.

"Lihat aku" pintahnya lembut.

Kiki melihat wajah tampan kekasihnya ia masih diam senyum hangat tercetak diwajah tampan prianya itu mengelus pipi gembul kekasihnya dengan lembut

"Tahan Ki, tahan" doanya dalam hati, sungguh perlakuan seperti ini yang akan membuat pertahanannya runtuh.

******

Masih dalam diam Kiki sengaja membuang wajahnya kesembarang arah ia masih kesal pada kekasihnya itu, entahlah apa yang membuatnya merasa kesal tapi sungguh melihat langsung ada wanita satu ruangan dengan prianya itu membuatnya sangat merasa kesal.

Walau ia tau bahwa ia tak berhak merasa demikian karena itu hak kevin, tapi tetap saja ia merasa kesal apa lagi wanita itu memandangnya seperti seorang menjijikkan.

Kevin sedikit kesal dengan cepat ia meraih wajah bulat kekasihnya dengan kedua tangan membawanya agar ia melihatnya "APA!" Kesal Kiki sungguh ia sangat kesal saat ini dan tanpa terasa satu tetes airmata keluar dari mata bulatnya.

Kevin dengan sangat lembut menghapus airmata yang turun dipipi Chaby kekasihnya, mengecup pelan kedua kelopak mata kekasihnya "hei, kenapa nangis hum?" Tanyanya heran kenapa gadisnya sampai nangis. Dan Kiki pun sama ia juga bingung kenapa ia sampai nangis tapi sungguh ia tak tau mengapa.

"Hus aaahhh, jangan nangis. Maaf" Kevin mencoba menenangkan gadisnya yang saat ini malah menyembunyikan wajahnya pada dada bidang kekasihnya.

"Uuhhff..." Kiki menghembuskan napasnya agar sedikit tenang, "maaf" satu kata yang  keluar dari mulutnya Kevin mengerutkan dahinya tak mengerti "buat?"

Kiki menghapus wajahnya sembarang lalu ia menunjukkan kearah kemeja biru yang sudah basah atas perbuatannya "kemeja kamu basah" ungkapnya pelan. Kevin tersenyum lebar mencubit pelan pipi Chaby gadisnya sungguh ia sangat gemas dengan gadisnya itu.

"Ya tuhan, aku kira kenapa. Ngga papa sayang, kenapa nangis?" Bukan jawaban yang Kevin dapat hanya sebuah gelengan yang ia dapatkan dari gadisnya.

"Sini peluk lagi, aku rindu kam- aawww" Kevin terkejut karena ia mendapatkan cubitan dipinggangnya "baru aja tadi pagi ketemu masih kangen aja" dalam pelukan Kevin Kiki berbica bicara mencibirnya.

Kevin terkekeh mendengar perkataan kekasihnya iapun tak paham kenapa ia selalu merasa rindu pada gadis tambunnya "aku selalu akan merindukanmu, always" bisiknya lembut sambil menggigit pelan daun telinga gadis.

Kiki kesal ia meremang jantungan seperti maraton walau sudah terbiasa dengan perlakuan Kevin tapi tetap saja efek dari perbuatannya pria itu akan muncul selalu.

******

Bayu sudah sampai terlebih dahulu sampai ditempat biasa mereka perkumpul, caffe saat ini terbilang cukup ramai tak berserang lama Arman beserta tofik, Kiki dan Jessica datang menghampiri keberadaan Bayu.

BUKTI!!  (END) Sebagian Part Private, Follow Akun Dulu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang