CHAPTER 29

1.7K 106 59
                                    

HAPPY READING

🍁🌺🍁🌺🍁

Kiki tersenyum sambil menggelengkan kepala tak habis pikir dengan tingkah Kevin yang kadang aneh tapi bisa membuatnya tersenyum geli.

Iapun memasuki kamarnya dan menutup kembali pintunya merebahkan badan gembulnya diatas kasur tersenyum kembali membayangkan tingkah Kevin dan tak berselang lama iapun tertidur dengan pulas sesudah berdoa dalam hati.

"Aku juga merindukanmu"

*******

Sudah tiga hari Kevin tinggal dirumah orang tua Kiki, dalam tiga hari banyak sekali pelajaran yang ia ambil dari setiap kesederhanaan dikampung itu lebih tepatnya dirumah calon mertuanya. Karna pada dasarnya manusia tetap sama disana-sini tetap aja banyak orang menyiyir atau mencibir terutama orang-orang yang tidak menyukai keluarga pak Rhamat ada saja hal dibicarakan para tetangganya tentang keluarganya apa lagi tentang kedatangan Kevin yang mendadak menggemparkan sekitar rumah pak Rhamat.

Bagi pak Rhamat hal seperti itu sudah termasuk biasa, agap saja seperti bumbu makanan setiap hari. Sebenarnya Kevin sedikit terusik tapi ia mencoba lebih meredamkan emosinya dari pada akhirnya akan berakhir fatal bisa berabe entar tidak bisa nikah sama sang kekasih.

Setelah berbincang dan mencari hari baik dan tanggal pernikahan yang cocok sesuai dengan aturan adat budaya yang keluarga pak Rhamat masih pegang teguh, kalo kata Kiki mah itungan para orang tua yang benar-benar ia tak paham.

Sebenarnya pak Rahmat masih berharap pada Kevin agar membawa kedua orang tuanya untuk melamar secara resmi, sungguh kedua orang tua Kiki tak tau sama sekali kalo kedua orang tua Kevin telah tiada hanya tinggal seorang kakek yang kebetulan berada diluar negeri sehingga ia tak bisa membawa kakeknya untuk melamar Kiki.

Dan sesuai keinginan Kiki pernikahan dirayakan dengan sederhana tak perlu mewah-mewah, hal seperti ini ia sudah membicarakan dulu dengan Kevin saat ia ditanya pernikahan seperti apa yang ia inginkan kelak. Dengan semangat tentu Kiki menjawab, sambil melihat-lihat atap kamarnya.

"Sederhana, sangat sederhana. Karna aku sadar, aku hanya orang biasa Sangat biasa malah hehehe. Aku ingin merayakannya hanya didepan rumah, dihalaman rumah, yah kaya orang-orang pada umumnya gitu Vin. Cuman yang mau mau satu" Kiki melihat kearah kekasihnya yang memang sedari tadi melihat kearahnya. Kiki menyembunyikan wajahnya diketiak kevin, menghirup dalam-dalam aroma tubuh Kevin yang membuatnya nyaman. Ia tak peduli apa kata orang, mau dibilang jorok atau apa yang penting ia merasa sangat nyaman.

Yang mempunyai pasangan pasti tau sensasi apa yang ia dapatkan disaat ada dalam pelukan sang kekasih, apa lagi menyembunyikan wajahnya dipotong  leher atau diketiak sang pria aduuhhh... Ngga bisa bayangin gimana rasanya, dan tidak bisa dijabarkan hanya bisa dirasakan sambil dusel-dusel gitu.

"Hei, lanjutkan jangan tidur dulu" pintah Kevin lembut sambil menarik wajah Kiki dari ketiak polosnya karna memang Kevin tak memakai koas apapun hanya celana pendek seperti biasa saat ia ingin tidur.

Kiki tersenyum tanpa dosa, menghirup sekali lagi lalu ia bersiap untuk melanjutkan ceritanya "Dari kecil aku sudah membayangkan akan seperti apa kelak nanti aku menikah, yah walau aku tau entah itu bisa terjadi atau tidak. Tapi setelah aku mengenalmu" ucap Kiki sambil meneol hidup mancung Kevin.

"Hayalan itu kembali lagi dan berharap suatu saat nanti aku bisa menikah, hanya dengan kesederhanaan. Memakai kebaya adat jawa, terus pake konde lalu dikasih item-item gitu dijidat aku, pake tusuk konde pokoknya hanya seperti itu". Kevin membawa Kiki dalam dekapannya lebih dalam.

*******

Pautan kedua tangan beda jenis kelamin itu masih betah saling mengenggam, lebih tepatnya sang prialah yang enggan melapaskan tangannya dari tangan gembul milik kekasihnya. Mobil yang Kevin Kendari sudah memasuki area apertemen kecil milik Kiki.

Mereka memang memutuskan untuk kembali lagi kejakarta, setelah menentukan tanggal dan hari baik keduanya langsung berpamitan kepada kedua orang tua Kiki dan saudara-saudara Kiki yang kebetulan ada dirumah pak Rhamat. Awalnya kevin enggan untuk pulang kejakarta, tapi karna kerjaannya sudah menumpuk apa lagi sang sekertaris selalu menerornya agar cepat kembali untuk menyelesaikan beberapa kerjaan yang sempat tertunda.

"Aku mampir kemini market dulu, aku ngga yakin kalo ada bahan makanan diapertemen. Kamu duluan aja ya" Kiki mengambil tas kecilnya keluar dari mobil Kevin.

Kevin menghampiri Kiki "aku anter ya" tawar Kevin lebih tepatnya ia tak ingin kekasihnya itu jalan sendirian lalu ada pria hidung belang mendekati kekasihnya.

Kiki tersenyum lalu mengusap lengan kekasihnya yang sangat posesif itu "ngga usah aku cuman bentar doang ko, kamu masuk aja lalu mandi nanti aku masak makanan buat kamu. Ok?" Dengan sangat terpaksa Kevin menganggukan kepalanya lalu ia meninggalkan tempat itu setelah melihat punggung kekasihnya berbelok kearah mini market yang ada didepan.

Gadis gembul itu mengambil barang-barang yang hanya diperlukan saja, setelah memilih dan memilah mana saja yang ia butuhkan dan merasa sudah cukup ia langsung berjalan kearah kasir untuk membayar belanjaannya.

Kiki berjalan sambil melihat barang-barang belanjaannya, takutnya ada yang kurang. Karna jalan tak melihat kearah depan ia tak tau kalo depannya ada seseorang yang posisinya membelakanginya, dan tentu kalian pasti tau apa akan terjadi setelah itu.

Bruuukk..

"Aduuhhh, maaf-maaf. Saya ngga sengaja" ucap Kiki tak enak sambil mengambil dua barang yang jatuh dari ranjangnya. Ia masih belum tau siapa seseorang yang ia tabrakan, yang ia tau hanya sepatunya saja.

Setelah selesai mengambil barang-barangnya Kiki mendoakan kepalanya berniat meminta maaf sekali lagi "maa-"












TBC

Hai, udah sampe situ dulu ya. Nanti tak lanjut lagi. Kalo kerjaan udah rampung ok ok.

Maaf typo, maklumlah baru ngetik tadi terus langsung up belum tak lihat" daahh.

Mangkanya kalo mau aku up, kasih semangat dong biar aku up terus. Aku tuh Meles bawaannya kalo ngga ada yang nyemangatin.

Semoga suka
Salam hangat
Sing_ki😊

10-01-2019

BUKTI!!  (END) Sebagian Part Private, Follow Akun Dulu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang