CHAPTER 34

2.2K 132 35
                                    

Note: sambil dengerin tuh lagu ya. Dan baca juga cuap" dibawah sana. Ok deh. jangan lupa KOMEN DAN LIKE ya😋

HAPPY READING

🍁🌺🍁🌺🍁

Kemaren gue ketemu sama bang Bayu kawan-kawannya" ucap Rani disela memakan makanannya.

"Terus?" Tanya Jessica

"Ngga ada terus-terus, cuman gue ngobrol bentar langsung cabut" ungkap Rani santai.

"Ngga tanya apa-apa gitu?" Kali ini Kiki yang bertanya.

"Apa yang harus dipertanyakan?"

DEG

"Mampus lu Ki"


******

Arman, tofik kalo ada mereka berdua sudah pasti ada bayu dan Bagas tapi kali ini sepertinya pria tampan berkulit Tan itu aga telat datang karena terlihat dicaffe tempat duduk mereka hanya ada Mereka bertiga kecuali Bayu.

Caffe memang seperti biasa dengan keadaan yang ramai apa lagi dijam-jam seperti ini, jam kerja yang telah usai.
Banyak para pekerja atau pelajaran menghabiskan sore menjelang malam dicaffe yang para pria tampan itu makan.

Dari arah pintu masuk caffe, terlihat pria tampan berkulit Tan yang sedang memperhatikan sekitar caffe seperti mencari seseorang.

Dengan tampilan kemeja putih yang lengannya sudah ia gulung sebatas siku memperlihatkan urat-urat nakal serta dua kancing atas sudah terlepas memperlihatkan sedikit dada bidang pria itu menambah daya tarik yang menurut Sing_ki SAXY. PLAAAAKKK.

Lupakan penulis gila dan mari lanjut kecerita kembali.

Bayu tersenyum mengangguk setelah menemukan kawan-kawannya berada, ia melangkahkan kaki jenjangnya menuju tempat duduk dimana tiga sahabat sudah menunggunya.

Dari kejauhan matanya menyipit mempertajam penglihatannya, apakah ia salah lihat orang atau ia sedang berhalusinasi? Entahlah, langkahnya semakin pelan sekali lagi matanya benar-benar mempertajam penglihatannya.

Setelah yakin apa yang ia lihat adalah orang yang ia kira, senyum samar tercetak dibibir ranumnya. Perlahan dengan pasti ia melangkah menghindari tempat duduk ketiga gadis itu.

Hingga pendengarannya menangkap salah satu dari ketiga gadis itu menyebutkan nama dirinya, yang sudah pasti mengundang keinginan tauan lebih lanjut. Menggunakan pendengarannya secara tajam dengan langkah benar-benar pelan agar tidak mencurigakan serta tidak diketahui oleh ketiga gadis yang masih asik memakan makanannya sambil membicarakannya.

Hingga....

"Apa yang harus dipertanyakan?"

"Jadi, apa yang harus aku tanyakan Ki?" Tanyanya memperjelas dari pertanyaan yang pertama.

Bayu melihat dengan jelas gadis tambun juniornya itu tertangkap ekspresi terkejutnya ketika ia melontarkan pertanyaan secara tiba-tiba, walaupun ia  dari belakang tempat duduk gadis itu.

BUKTI!!  (END) Sebagian Part Private, Follow Akun Dulu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang