L I L Y (3)

1.8K 108 6
                                    

"Ada alasan kuat yang menarikku menuju kehidupannya, ceritanya, atau apapun tentang dirinya."


Setelah memegang tangannya yang dingin, semua menjadi gelap seperti saat sedang tidur namun dalam kondisi tersadar. "Adik cantik, nama asliku Kusrini dan aku memiliki seorang adik bernama Maryam yang sangat mirip denganmu, usianya juga sama denganmu, 20 tahun saat terakhir kali kami bersama. Dia sedikit berisi dengan pipi gembung namun tetap terlihat cantik dengan poni samping dan rambut yang dikuncir tengah sama sepertimu ketika di rumah." Suara Lily terdengar sangat lembut di telingaku, namun tiada kulihat wujudnya ketika aku sampai pada sebuah rumah yang masih kental dengan khas Jawanya. Rumah ini tak begitu besar, namun cukup bersih dengan banyak tanaman bunga mawar mengelilinginya. Dindingnya terbuat dari kayu jati yang disusun sedemikian cantik, ditambah pagar kecil yang menjadi akses keluar masuk selain pintu. Ada kursi bambu juga di depan rumah untuk bersantai mungkin pikirku. Kakiku mulai mendekati rumah sederhana itu, terdengar canda tawa di dalamnya. Sesampainya di teras rumah, ada dua orang perempuan sedang berkejaran sambil saling meledek satu sama lain, Lily dan saudaranya yang sepertinya memang benar, wajah saudaranya benar-benar mirip denganku, di dalam ada seorang perempuan paruh baya dengan wajah begitu teduh sedang melihat anak-anaknya dengan senyum bahagia.

"Semuanya tampak baik bukan? Meski kami sadar bahwa kami ada di bawah kuasa penjajah Belanda, namun kehidupan kami tak begitu kekurangan karena bapak juga jadi salah satu relawan negara menghadapi penjajah bahkan seingatku kakekmu adalah rekan bapak, dari sini kami mendapat beberapa bantuan berupa bahan pokok atau yang lainnya. Sampai Jepang mulai masuk dan merusak, mereka memiliki janji manis yang membuat pribumi lain tertipu lalu bekerja sama dengan para biadab itu" kembali kudengar suara Lily bercerita di dekatku namun masih saja tanpa menunjukkan wujudnya. Aku seperti ada dalam panggung drama dengan Lily sebagai narator tak terlihat yang menceritakan kisahnya.

Suasana tiba-tiba berubah, aku yang semula ada didepan sebuah rumah kini menjauh menuju suatu tempat yang sepi seperti hutanatau di tengah desa tak berpenghuni. Terlihat lily tengah berjalan sedikitberjinjit seperti menghindar dari sesuatu sambil membawa sebuah keranjangberisi beberapa kain dan makanan sepertinya. Dia memakai pakaian yang sama saataku melihat perubahan mengerikannya tadi, rambutnya sedikit berantakan danwajah yang menyembunyikan ketakutan ketika tiba-tiba dia berlari meninggalkankeranjangnya. Samar terlihat tiga laki-laki berseragam tentara asing denganwajah orang Jepang mengejarnya, berteriak dengan bahasa yang tak kumengerti.Mungkin maksudnya menyuruh Lily untuk berhenti karena mereka berteriak sambilmenunjuk ke arahnya. Seorang diantaranya mengambil batu seukuran batako yangkebetulan ada disana lalu melemparkan dan tepat mengenai kaki kiri Lily. Ialangsung saja terjerembab namun tetap berusaha bangkit meski dengan kaki yangterseok. Dalam jarak hanya tiga meter, keadaan miris salah satu bangsakuterlihat begitu jelas, sedang aku sendiri tidak mampu berbuat apapun selainmelihatnya saja. Belum cukup membuat kaki perempuan itu patah, mereka masihjuga mengejar sampai akhirnya mulai membuat perempuan ini sebagai mainan.Bergantian dengan temannya mulai menarik baju Lily hingga beberapa bagian robekdan memperlihatkan tubuhnya. Sekalipun memelas, tetap mereka tak membiarkannyapergi. Dengan keberanian yang tersisa, Lily mendorong salah satu pria hidungbelang itu hingga terjatuh. Namun setelah itu justru pria tersebut menamparkeras wajahnya. Tak berhenti disitu, Lily yang masih menyimpan kekesalanmeludah ke wajah mereka. Seketika sebuah pukulan keras dari ujung pistol laraspanjang mengenai kepalanya dan membuatnya terkapar bersimbah darah. Masihsetengah sadar, justru hal itu dimanfaatkan oleh ketiga pria itu untukmemperkosanya secara bergantian. Adakah pemandangan yang lebih buruk dari ini?Bahkan aku tersungkur di depannya berteriak agar menghentikan kebiadaban itu.Tapi ini adalah masa lalu yang tetap tak akan berubah sekalipun bersikerasmerubahnya. Tanpa belas kasih mereka justru membuat tubuh Lily yang sudahterkapar itu sebagai guyonan, mereka tertawa puas menikmati tubuh tak berdayaitu dengan segala sifat pecundangnya. Kini tubuh terkulai itu diangkat kemudiandibawa ke arah sumur di dekat tempat itu. Dan byurr.. "Tidaaakk.." teriakku sebelum akhirnya tubuh Lilybenar-benar dilempar ke dalam sumur yang masih memiliki setengah air. Padahal kulihatia masih bernafas ketika pria itu membawanya untuk dibuang. Spontan kakikuberlari melihat ke dalam sumur yang kini penuh darah, sedang ketiga penjahatitu melenggang santai sambil tertawa tanpa rasa bersalah. Ya, Lily merenggangnyawa di dalam sumur tanpa seorang pun yang tahu.


Hai-hai readers, terima kasih yang sudah berkenan ngevote dan yang masih setia nunggu update cerita ini. Insyaallah cerita ini berlanjut karena Lily masih belum menyelesaikan kisahnya, jadi supaya authors'Aiyy semangat update setiap hari, jangan lupa selalu tinggalkan vote and comment yak. Kalian juga boleh kalau mau tanya-tanya dengan authors'Aiyy tentang apapun langsung di wattpad atau bisa di ig baru author "Aiyya7698" 

Dan, karena author juga masih newbie banget nih, cerita juga belum banyak dikenal, belum banyak dibaca, jadi mohon bantuan kritik dan saran ya. Sampai jumpa di next part.

BERCAK MASA LALU (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang