ARIES BATHOLOMEUS (3)

865 51 0
                                    

  Akan kuceritakan penggalan kisah nyata tentang Aries yang akan membuatmu bersyukur lebih banyak ... 


Inilah aku sekarang, hari-hari selanjutnya di bulan Ramadhan diisi dengan hadirnya 2 temanku yang tak pernah lepas dari candaan mereka. Meski tetap, Aries tak kunjung berbicara sampai setelah hari kedua lebaran. Aku melihat Aries termenung menatap ice cream yang sengaja kubelikan untuknya, lama melihat lekat minuman itu. Tak ada respon atau apapun seperti sebelumnya. "Ma-ma" lirih kudengar dengan logat terbata ia menyebut kata mama berulang kali.

"Sarah.." aku melirik Sarah meminta penjelasan, karena selama ini dia yang lebih dekat dengan anak ini daripada aku. Dia yang lebih sering bermain, mengajak berjalan-jalan dan lain sebagainya. Ke rumahku pun hanya sekedar singgah beberapa waktu ketika malam tiba. "Aiyya, aku ingin mengatakan ini dari pertama kali bertemu dengannya namun aku tak sanggup. Dia memiliki masa lalu yang harusnya tidak ia tanggung sendiri." Sembari menjawab, kulihat ada genangan di pelupuk mata Sarah yang kini sedang melangkahkan kakinya mendekati Aries, mengambil ice cream itu lalu menyuapkan pada bocah kecil itu. Mungkin mata manusia akan melihat wadah ice cream itu tak bergerak bahkan isinya masih penuh, tapi entahlah yang kulihat Aries mulai tersenyum dan mau menerima suapan itu.

"Dia memiliki kekurangan dalam berbicara sejak lahir Aiyya" masih dengan posisi yang sama, Sarah kembali berbicara. Kadang merasa bingung, beberapa kali aku bertemu dengan 'mereka' yang memiliki masa lalu kurang baik selalu excited ketika aku ingin mendengar ceritanya. Sangat berbeda dengan sekarang, semua yang ingin kuketahui justru datang dari bibir temanku sendiri Sarah yang notabene sangat membenci jika ada hantu lain yang mencoba mengusikku dengan cerita-cerita konyol menurutnya. Aku tak bisa menanyakan apapun pada Aries, siapa dia darimana dia, mengapa tangannya sampai buntung, mengapa ia hanya mengenakan kaus pendek warna putih dan celana kain warna coklat selutut. Dia seperti bukan anak dari kalangan bawah, terlihat dari caranya tersenyum sangat mengisyaratkan bahwa ia memang anak seorang yang memiliki kuasa. Begitu teduh diusia yang sangat muda, tapi mengapa ia terlihat sangat kalut dalam balutan senyum, mengapa juga ia sering menjauh dari seorang laki-laki dewasa ketika aku mengajak dia dan Sarah berbelanja di minimarket. Darisini ada sedikit cerita yang mungkin harus kuselesaikan, aku benar-benar ingin masuk dalam dirinya yang dulu, apakah bisa tanpa izinnya? Jikapun tak bisa, sepertinya memang Sarah mengetahui lebih banyak cerita dari masa lalunya dan aku ingin mendengarnya.

"Apa kau ingin mengetahui cerita Aries?" tanya Sarah yang membuyarkan lamunanku. "Apa kau mau menceritakannya?" jawabku dengan pertanyaan juga, apakah ia mengetahui sendiri ceritanya sehingga Sarah begitu ingin melindungi bocah yang baru saja dikenalnya. Sesaat ia memegang tangan kiri Aries dan mengecup lembut keningnya, seolah berkata ingin meminta izin untuk sesuatu hal. Aku terduduk diantara mereka yang sedang saling memandang, berusaha memberi tahu bahwa aku juga ingin melakukan sesuatu agar tiada lagi kesedihan di mata Aries, tiada lagi sudut kelam dalam rongga hati yang sering kurasakan dalam dirinya.

Aries tersenyum padaku lalu menundukan diri semakin dalam, berusaha menyembunyikan banyak hal yang tidak ingin ia ungkit kembali. Dengan sigap Sarah merengkuh dalam pelukannya, mencoba memberi ketenangan agar ia merasa nyaman.

"Aiyya, aku tahu dia dan semua cerita tentangnya. Sesaat melihatnya rasanya hatiku benar-benar terpukul. Jika kau merasa harimu begitu berat dengan masalah yang menurutmu cukup pelik untuk diselesaikan, maka dengarkan aku sekarang. Akan kuceritakan penggalan kisah nyata tentang Aries yang akan membuatmu bersyukur lebih banyak" ucap Sarah dengan nada paling serius yang pernah kudengar. Ia menatap lekat Aries yang masih dalam pelukannya lalu kembali melihatku dengan dalam.

"Aiyya, selama hampir sebulan ini kau mengenalnya yang selalu tersenyum. Berlarian kesana kemari, bermain dengan kucing-kucingmu, melompat girang diatas kasurmu dan banyak hal menjengkelkan yang justru membuat kita semakin menyayanginya. Aku tak tahu harus mulai darimana karena yang kulihat begitu acak seperti puzzle yang urung terselesaikan. Dia adalah putra tunggal dari orang tua yang terpandang. Ibunya asli pribumi dan seorang anak dari petinggi kota waktu itu, kemudian menikah dengan seorang pimpinan atau pedagang dari Netherland yang paling sukses di zamannya. Bukan karena cinta, namun hanya karena derajat sosial mereka menikah. Pria Netherland sebernarnya selalu menganggap bahwa setinggi-tingginya status seorang pribumi, baginya tetaplah seorang budak. Rasa haus terhadap pangkat dan jabatan membuatnya terpaksa menikah dengan gadis pribumi yang sangat dibencinya. Pernikahan ini hanyalah sebuah korelasi tentang pekerjaan saja Aiyya, dan apa Kau tahu bahwa perempuan pribumi ini tidak menginginkan adanya pernikahan antara mereka berdua. Baginya dalam hidup cinta kasih adalah hal terpenting. Rumah tangga mereka berdua begitu terkoyak, sang tuan Netherland memperlakukan istrinya dengan sangat buruk. Menganggapnya benar-benar sebagai pembantu atau sekedar pemuas nafsu. Hingga saat berita kehamilannya tiba, ketika para orang tua menantikan kehadiran seorang anak dikehidupan rumah tangga mereka, justru tuan Netherland begitu benci melihat istrinya tengah mengandung. Disembunyikan rapat kabar gembira ini dari siapapun, berharap kelak semua kekayaan dan jabatan ayah mertuanya tetap jatuh ditangannya. Beberapa kali ia menendang dengan sengaja perut sang istri dengan tujuan agar jabang bayi yang dikandungnya menghilang."

Belum sempat Sarah melanjutkan ceritanya, terdengar isak tangis dari Aries membuat semua ucapan yang keluar dari mulut Sarah terhenti begitu saja. Sarah melihatku dengan mengerutkan keningnya seolah sedang ingin meminta sesuatu dariku. Tapi kemudian Sarah berpamitan ingin mengajak Aries kembali ke huniannya. "Eum, aku minta maaf Aiyy sepertinya cerita tidak akan bisa selesai jika Aries mendengarnya, ia masih cukup polos untuk mengingat kejadian puluhan tahun yang menimpa dirinya" ucapnya sembari kembali menghilang entah kemana. Sejujurnya hal yang membuatku bosan adalah ketika sebuah cerita urung selesai namun terjeda dalam waktu lama karena suatu hal.

BERCAK MASA LALU (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang