Jill membalikkan badannya ketika satpam rumah memanggil namanya. Ia melihat si satpam tengah berlari kearahnya. Jill pun menuruni kembali tangga pelataran rumah megah itu.
"Kenapa pak?" tanyanya.
"Ada surat buat taun sama nyonya neng. Sekalian titip tolong kasihkan kedalem. Bisa?" jawab si satpam sambil mengangsurkan sepucuk surat persegi berbungkus amplop tebal berwarna hitam elegan.
Jill menerima amplop itu. " Ok pak. Makasih ya" ucapnya.
"Iya neng, saya juga makasih udah di bantuin" si satpam tersenyum senang dengan sikap Jill yang selalu ramah kepadanya.
Jill tersenyum membalas senyuman itu dan kemudian berbalik menaiki anak tangga menuju kedalam rumah.
Sesampainya di dalam rumah ia langsung berjalan menuju ruang kerja dimana pastinya ada Ronov didalamnya. Jill bisa tahu hal itu karena melihat mobil yang biasa di pakai Ronov kerja berada di parkiran samping rumah.
Tok,tok... ia mengetuk pintu pelan.
"Om.." panggilnya kemudian.
"Ya, Jill? Masuk aja!" seru suara dari dalam.
Jill pun membuka pintu kayu nan kokoh itu dan melahkan masuk kedalam. Ia melihat sang om tengah sibuk menatap layar laptop yang berada di atas meja kerjanya. Sesekali mata tajam sang om melirik kerah Jill yang melahkan mendekat kearahnya.
Ronov yang saat itu tengah menonton video mengenai pembedahan itu pun kemudian mematikan video yang ia tonton begitu Jill sudah berada tepat disampingnya.
"Ada apa sayang?" tanya Ronov sambil menegakkan punggungnya. " Baru pulang sekolah?" tanyanya lagi.
"Iya om. Barusan sampe. Ah iya, ini ada surat buat om sama tante" Jill mengangsurkan amplop yang sedari tadi ia pegang.
"Surat?" ulang Ronov lirih sambil menerima surat beramplop hitam itu.
Diamatinya surat yang telihat cukup elegant itu. Membolak-balikkannya kemudian lalu membukanya. Mengeluarkan secarik kertas yang juga berwarna hitam elegant. Ia membaca tulisan di dalamnya.
"Ah..undangan reuni.." desisnya lirih.
"Jill pamit dulu ya om" ucap Jill yang kemudian pergi setelah melihat Om nya menganggukkan kepala dengan mata yang masih sibuk mengamati secarik kertas di tangannya itu.
Ceklek! Terdengar pintu tertutup.
"Ah!" Ronov mengangkat kepalanya. Ia baru teringat akan hal yang ingin ia katakan kepada Jill. Tapi sayangnya gadis itu terlanjur keluar ruangan. "Ah, ntar juga ketemu meerekanya" ucapnya kemudian dna kembali sibuk membaca isi undangan reuni SMA yang dikirim dari Surabaya itu.
Dilain sisi Jill yang baru saja keluar dari ruang kerja Ronov memilih melangkah kea rah pantry untuk mengambil minuman. Sembari melangkah ia mengecek pesan yang ada di hpnya. Tidak ada pesan masuk sekalipun bahkan chat dari si kekasih arogannya.
"Hhh..ngapain sih tuh anak. Dari semalem nggak bisa di hubungi" dumelnya sambil terus melangkah.
Ia pun membuka kulkas dan mengambil sebotol air dingin lalu menuangkan nya ke dalam gelas. Ketika ia tengah menenggak air itu dari gelasnya, tiba-tiba saja sebuah tangan kokoh menjulur masuk kedalam kulkas yang masih terbuka, tepat dari belakang kepalanya.
Ia nyaris tersedak, karena itu ia menutup mulutnya setelah melepas bibirnya dari bibir gelas di genggamannya. Gadis cantik itu menoleh kearah juluran tangan itu berasal, berbarengan dengan keharuman aroma maskulin yang sangat ia kenal, menyeruak kedalam seluruh lubang hidungnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
TWINKLE LITTLE BROMANCE (Completed)
Romance(Cerita Ini Dipindahkan Ke Fixxo. Temui aku dan semua karya terbaruku disana ya gays) kembar identik tak selamanya selalu sama. ada dua otak yang memiliki pemikiran yang berbeda. Watak pun jelas sangat berbeda. Apa jadinya bila keduanya memiliki du...