BAB XVI -'HAN'-

518 53 61
                                    

"Kamu ini sebenernya niat nggak sih jadi artis? Niat nggak sih go international?" tanya sang manager berkacamata itu.

Dain tak menjawab ia hanya duduk dengan mata memandangi lantai berkotak-kotak itu.

Kana menghela napas sambil menyilangkah kedua lengannya. Ia menatap Dain yang sedari hanya membisu dan terlihat enggan untuk menanggapi kemarahannya. 

Siapa yang tidak akan marah kalau mengetahui artis asuhannya diam-diam kabur kembali ke Indonesia seorang diri padahal seluruh kru dan management agensi yang mendampinginya masih berada di Korea. Kembali hanya untuk bertemu cewek yang beberapa bulan lalu ia temui.

Bagaimana kalau sampai para paparazi atau wartawan tau soal tingkah bintang yang baru saja melejit tenar berkat adu akting apiknya dengan lawan mainnya di drama kolaborasi Indonesia-Korea itu?

Memikirkan hal itu, kepala Kana langsung terasa nyut-nyutan.

Ia sekali lagi menghela napas. Ia menyerah dengan aksi bungkam Dain.

"Ok. Kamu istirahat, naik mobil dan langsung balik ke apatement. Biar aku sama tim yang mikirin soal ganti jadwal syuting adegan dikolam renang besok" ucapnya sembari melirik kearah punggung Dain yang tertutup kaos berwarna hitam itu. 

Karena ia tahu, dibalik kaos itu ada garis merah kerokan yang beberapa ujungnya menjuntai, mengintip dari ujung kerah leher kaos itu.

Ia benar-benar tak habis pikir dengan kelakuan artis kebanggaan tempat kerjanya itu. Bagaimana dia malah kerokan disaat besok ada adegan dimana dia wajib telanjang dada. Seharusnya dia nge gym agar tahu kotak di perutnya semakin terlihat menonjol dan sexy. Bukan malam ngetrip pulang ke Indonesia dan membawa oleh-oleh kerokan!

"Hhhh..." Kana merasa kepalanya makin pening.

"Hhh..Ok. Aku balik dulu" Pamit Dain yang kemudian bangkit dan berdiri.

Dengan cueknya ia melangkah melewati Kana begitu saja. Membuat Kana melongo tak percaya dan melengos dengan senyum kecut.

Sebenarnya ia mulai merasa muak denga tingkah savage anak konglomerat Indonesia itu. 

"Kalau dia emang nggak niat jadi artis kenapa nggak bilang dari awal? Lagian bonyok udah kaya. Kenapa juga dia mau jadi artis??" gerutunya sendiri.

Di lain tempat.. 

Dain berpapasan dengan Song Hae Ya (Gadis cantik lawan main di dramanya itu) di dalam lift.

Hae Ya tersenyum sangat manis kearahnya, sebelum kemudian ikut masuk kedalam lift yang sudah di naiki Dain terlebih dahulu. Dain membalas senyuman itu dengan anggukan kepala.

"Eodiganeungeoya, Dain-si?" (Dain mau kemana?) tanya Hae Ya ramah.

"Jib-e gala" (Pulang) jawab Dain singkat.

"Jeodo yeo" (Aku juga) sahut Hae Ya lagi.

Dain mengangguk-anggukan kepalanya dengan senyum simpul.

"Dain-si..." panggil Hae Ya.

Dain menoleh dengan alis teerangkat.

"Daehaengsa jig-won-i ssangdung-ilagohabnida. geuge sasil-ibnikka?"(orang-orang staf agensi kamu bilang kalau kamu mempunyai saudara kembar. benarkah itu?)

Dain menyipitkan matanya.

"Majayeo" Jawabnya.

"Wau..Joengmalyeo?" Hae Ya melebarkan mata kucingnya.

Dain hanya mengangguk.

"Neohuideul-eun illanseong ssangdung-ilago deul-eoss-eo" (Kudengar kalian kembar identik) ucap Hae Ya.

TWINKLE LITTLE BROMANCE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang