BAB XXX -HENGPON JADUL-

370 34 17
                                    

Dain baru saja menutup pintu kamar hotelnya begitu Kana keluar dari kamarnya. Kana datang ke kamar hotelnya untuk memberikan jadwalnya untuk besok. Tidak sepadat hari ini. Itu cukup membuatnya lega. Setidaknya itu artinya malam ini ia memiliki waktu sedikit panjang untuk sekedar begadang. Ia ingin menelfon Keiry.

Ia rindu setengah mati.

Videocall tengah menghubungkan panggilan ke Keiry ketika ia berjalan pelan kearah jendela kamar. Ia menunggu keiry menerima sambungan videocall nya sembari memandangi lampu-lampu bangunan yang menjulang tinggi di kota Hongkong itu.

"Dain..." sapa Keiry dengan wajah sumringah.

"Hai hunny.." sahut Dain memandangi wajah ayu Keiry di screen HP nya.

"Belum tidur?"

"Belum ngantuk. Aku kangen kamu.."

"Hemmm...sama dong" Keiry tersenyum.

"Kamu dimana?" tanya dain yang melihat Keiry tengah berjalan.

"Aku di ruang tengah tadi, ini mau pindah. Nggak enak ada mama sama papa" jawab Keiry yang gambarnya terlihat bergoyang seirama langkah kakinya.

"Oh...Kayaknya rencana Dein berhasil. Artikelnya langsung full soal kamu yang ternyata ngedate sama Dein kemarin" Dain membahas gosip yang akhir-akhir ini membuatnya cemas bukan main. Terlebih posisinya saat ini berada jauh dari Keiry.

"Ah iya! Semuanya sukses! Berkat Dein. Tapi aku ngerasa nggak enak sama Jill.." terlihat Keiry yang tengkurap di atas kasurnya. Itu tandanya ia sudah berada di dalam kamar.

"Sama sih...aku juga ngerasa gitu. Tapi ini rencana Dein yang ngusulin. Dan dia juga bilang kalau jill ok-ok aja"

"Dein sih emang udah bilang gitu juga ke aku. Bilang kalau Jill ok-ok aja. Kamu emang belum kabar-kabaran sama Jill?"

"Belum. Belum sempet, Mikirnya kalau ada waktu langsung hubungin kamu... bukan yang lain"

"Halah...hahaha" Keiry tertawa geli.

"ist! beneran... Akunya disini nggak tenang. Apa lagi kamu sempet susah di hubungin"

"Iya..aku pengen tenang dulu..dan nggak mau ganggu kamu juga"

"Apanya? Malah akunya yang ke ganggung banget. Jadi kepikiran kamu terus" Dain menyibakkan rambut tengahnya kebelakan.

Keiry terlihat nyengir.

Senyi kemudian. Keduanya saling diam dan hanya bertukar pandangan satu sama lain.



"I miss you so much...wanna hug you tight..kiss you..I realy want you right now.." desis Dain dengan suara yang begitu menggoda.

Keiry terdiam dengan wajah sayu dan mata melankolisnya. 

"Dein..." ucap Keiry lirih. "Can I say something?" tanyanya kemudian sembari menggigit bibir bawahnya.

"Just say it" sahut Dain.

Keiry menggigit bibir bawahnya. ia lalu terlihat mengambil napas panjang seakan mengambil ancang-ancang sebelum berucap.

"Dain!!" 

TOK TOK!!

Terdengar ketukan pintu dan suara seseorang memanggil dari luar.

"Who's that?" sahut Dain yang perhatiannya segera teralihkan dari Keiry.

"Kana!" sahut orang itu.

Mengetahui sang managernya lah yang mengetuk pintu, ia pun kemudian kembali memandang sang kekasih di screen HP nya.

"sebentar ya, jangan di tutup. Itu managerku" ucap Dain hendak pamit membukakan pintu untuk Kana.

TWINKLE LITTLE BROMANCE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang