BAB XX - AYAHKU??-

476 38 58
                                    



Kaki itu terasa lemas, tidak hanya kaki... bahkan tulang di sekujur tubuhnya seakan melemas layaknya tulang ikan yang menjadi lunak setelah di presto.

Itu yang di rasakan Tata, tulangnya seakan menjadi lunak usai berhadapan dengan kondisi layaknya di dalam panci presto. Penuh tekanan. Ia hanya bisa menyandarkan tubuh lunglainya di di pelukan sang sahabat yang sejujurnya juga mengalami hal serupa layaknya dirinya.

Hanya saja sang sahabat tengah berlagak kuat untuk dirinya. Matanya tiada henti mengeluarkan air mata yang juga membuat tangan keriput itu tak henti pula menyekanya dengan lembaran-lembaran tisu yang di ambilnya dari kotak tisu yang di bangku cucunya.

Tata tak menangis. Tidak bisa.. isak tangis itu tak mau keluar. Hanya aliran airmata yang keluar layaknya talang rumah bocor kala hujan deras melanda.

Matanya sesekali menoleh kearah sang suami yang duduk di kursi yang jaraknya tak terlalu jauh dari sova tempatnya sekarang. Suaminya terlihat terpekur sambil menyandar tubuhnya ke sandaran kursi dengan tegangnya.

Matany lantas beralih pada seseorang yang duduk di kursi roda tepat di hadapannya. Orang yang selama ini ia anggap mati, kini menatapnya dengan tatapan sayang yang membuatnya rindu setengah mati. Di sampingnya ada si berandal dari masa lalu yang duduk terpekur di atas lantai rumahnya sambil menengadah memandangi hyung yang selalu ia kenang ditiap detiknya.

"Hhhh..." Tata menarik napas dalam. Dadanya terasa sesak.

"Mianhaeyeo...Mianhae..." sedari tadi wanita tua it uterus mengucapkan kalimat itu sambil terus menyeka air mata yang mengalir tiada henti dari kedua mata Tata.

Tata melirik kearah mantan calon mertuanya itu. Wanita itu masih cantik seperti masa itu. Masa di mana ia bertamu dengan membawa sebuah cincin dan meminta dirinya kepada kedua orang tuanya. Walau ada banyak keriput di wajah itu... tapi ia tetap terlihat bercahaya dan cantik.

Tata menggigit bibir bawahnya getir. Tiap kali mengingat itu ia mejadi bingung, kenapa semuanya jadi begini. Kenapa ia harus menikahi Radit ketika ternyata Youn Ho masih hidup.

Kenapa??

Kenapa jadi begini?

"Sebenarnya...apa yang terjadi, hyung?" tanya Ronov begitu ia sudah menguasai dirinya.

Perlahan Youn Ho menoleh dan menunduk memandangi Ronov yang duduk di lantai.

"Kamu udah tua ya?" candanya dengan senyuman tipis.

"Hyuuuung..." eluh Ronov yang tak ingin mendapatkan sebuah guyonan dari pertanaannya. " Apa yang terjadi? Selama ini aku mikir kalau hyung udah mati.." lanjutnya.

"Hhhh..." Youn Ho menghela napas. " Dulu..aku memang hampir mati" ucapnya kemudian.

"Iya..dulu dokter bilang kamu udah mati, bahkan ngumumin jam kematianmu... apa yang terjadi sebenarnya" kini Moon ikut bersuara. Ia meras sangat kebingungan.

Jelas-jelas dulu ia melihat tubuh Youn Ho terkapar di ICU dengan berbagai alat menempel di tubuhnya. Selang oksigen di hidungnya. Bahkan ada selang lagi yang di masukkan ke ronngga mulutnya.

Ia ingat jelas bentuk motor sport milik Ronov yang dipinjamnya hancur tak karuan ketika ia mengurus beberapa hal tentang kecelakaan yang di alamain Youn Ho di kantor polisi.

Bahkan ketika Youn Ho berada dalam kondisi koma dan tidur di ICU selama 5 hari. Dan sore hari.. pukul 3:40 sore, dokter menemui dirinya dan Tata yang menunggu di ruang tunggu dan mengumumkan kematian Youn Ho.

Ruangan itu seketika penuh dengna jeritan dan tangis Tata yang menjadi-jadi hingga ia lemas dan kemudian pingsan.

Tapi setelah semua kepedihan itu...kenapa orang yang sudah di umumkan waktu kematiannya mendadak muncul di rumahnya malam ini. Membuat kehebohan dan ketegangan.

TWINKLE LITTLE BROMANCE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang