" Gonghang-e saneun yeojaaeyeo!"(Cewek yang di bandara)ucapnya yang terlihat terkejut.
"Hah?" ulang Jill tak mengerti.
"Bandara.." ucap laki-laki itu dengan logat yang aneh.
"Haaaa??"Jill masih belum ngeh.
"Kamu..membantuku..dibandara, dulu" sekali lagi logat pengucapan yang aneh itu keluar dari mulut laki-laki ganteng itu.
Jill mengerutkan keningnya sesaat. " Ah! Paspor!" serunya begitu ia berhasil mengingat kejadian yang dimaksut.
"Ye, dangsin-eun jega yeogwon-eul bannabhaneun geos-eul dowassseubnida" ( ya, kamu menolongku mengembalikan paspor milikku) ucapnya yang lagi-lagi berbicara dalam bahasa ibunya.
Sekali lagi Jill dibuatnya mencureng kebungungan. Ia sama sekali tak mengerti dengan ucapannya
"Terimakasih banyak!" logat bahasa Indonesia yang aneh itu muncul lagi, kini ditambah dengan tingkahnya yang tiba-tiba membungkukkan badan 90 derajat kearahnya.
"Ah...aa..hehe.." Jill kikuk tak tau harus berbuat apa.
"Aku bnar-benar berhutang budi padamu. Kalau.. kamu tidak mengembalikan..pasporku..dulu. Mungkin aku akan ketinggalan pesawat" ucapnya tak begitu lancar mengucapkan kalimat dalam bahasa Indonesia.
"Ah, nggak apa-apa. Aku cuma mau bantu kamu aja" Jill tersenyum janggung. Ia sama sekali tak menyangka akan bertemu bule Korea yang tampa sengaja ia tolong ketika di bandara Soetta dulu.
"Tapi kayaknya, jambretnya udah ilang" ucap Jill lirih sambil meratapi hilangnya HP yang dibelikan oleh Dein.
"Ah, apa dia mencuri ini.. darimu?" Tiba-tiba pria itu mengangsurkan sebuah HP kearah Jill.
"Ah! HP ku!" Seru Jill sembari menerima Hp yang di angsurkan bule Korea itu padanya. " Aku pikir tadi udah dibawa kabur sama jampretnya. Ternyata kamu berhasil dapetin ini. Makasih banyak!"
"Sama-sama. Hitung-hitung aku membalas kebaikanmu..dulu dibandara" bule itu tersenyum.
Jill tersenyum mengetahui perbuatan baiknya dulu kini berbalas kebaikan pula untuknya. HP pemberian Dein kembali lagi ketangannya.
"Oh iya, kamu ngapain ada di sini? Bukannya di Jakarta?" tanya Jill penasaran karena dulu ia bertemu di bandara Jakarta.
"Aku ada urusan di Surabaya. Jadi aku berada disini" Jawab bule itu dengan senyum lesung pipi yang muncul di kedua pipinya. Kalau di pikir-pikir ia tampan juga.
"Kamu sering ke Indonesia?"
"Beberapa kali. Ya lumayan sering.. tapi sejujurnya aku tersesat disini" Bule Korea itu terkekeh garing sambil mengusap ujung hidungnya yang dipenuhi keringat.
"Kamu nyasar?" ulang Jill dengan mata membulat.
"Nyasar?" ulang bule itu tak mengerti.
"Nyasar..eeee.. kata lain dari tersesat" jelas Jill.
Bule itu mengangguk-anggukkan kepala seakan mengerti.
"Kamu mau kemana?" tanya Jill.
"Universitas I"
"Universitar I?.. Kebetulan aku nanti juga mau kesana. Mau nebeng sama aku?" ajak Jill.
"Nebeng?" sekali lagi bule itu nampak kebingungan dengan pemilihan kata yang dipilih oleh Jill.
"Maksutku kamu mau pergi sama aku? Naik mobilku" jelas Jill.
"Kapan?"
"Nanti sore. Sekarang aku masih ada beberapa urusan disini"
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINKLE LITTLE BROMANCE (Completed)
Romancekembar identik tak selamanya selalu sama. ada dua otak yang memiliki pemikiran yang berbeda. Watak pun jelas sangat berbeda. Apa jadinya bila keduanya memiliki dunia mereka sendiri? Sang adik yanh notabene artis terkenal dengan puluhan juta fans fan...