Kao tercyduk!!
Kali ini yg tercyduk adalah salah satu si biang onar..wkwkw
Hobby bom coment..wkwk...makasih bibeh..komen2anmu selalu bikin utor ngakak so hard..Sabar bibeh..ini hanya cerita..jgn tlalu menjiwai..hihihi
Gemes utor..
Terimakasih banyak karena sudah mw tetep setia sama karya2 utor..
Dukunganmu by coment2 sangat berarti ..
Bikin utor jadi semangat lagi pas lagi males2nya nulis..Terimakasih banyak bibeh....
.
.
...
.
.Oh iya, jangan lupa follow akun wattpad nya utor ya
Atau mau follow IG nya utor???
Hehehe..
@renn_rrenDukung utor terus ya kalianku
______________BATAS SUCI___________
Dain tnampak gelisah di belakang stage. Ia berjalan mondar-mandir dengan ponsel yang menempel pada sisi kanan telinganya. Sesekali ponsel itu beralih tempat ke sisi kiri telinganya. Ia bahkan beberapa kali kedapatan menepis, menempelkan keningnya ke tempok dengan tangan yang masih menempelkan ponsel canggih keluaran terbaru miliknya.
"Ugh...Hhh.." Dain mengerang makin gelisah. Itu karena gadis yang berusaha ia hubungi tak kunjung mengangkat telefonnya. Sedangkan ia ingen segera memastikan gadis yang berjarak dibuan kilometer darinya itu dalam keadaan baik-baik saja.
"Key..." Desis Dain benar-benar merasa tengah di uji kesabarannnya.
Tanpa Dain sadari sepasang mata di balik kacamata itu sudah sejak dari tadi mengamatinya dengan tatapan tajam. Pada akhirnya Kana melangkahkan kakinya untuk menyadarkan sang artis top itu bahwa beberapa menit lagi fansigh-nya akan segera di mulai.
"Dain" Panggil Kana.
Dain terjingkat sesaat. Ia kemudian membalikkan badannya dan memandangi Kana dengan bingung.
"Sepuluh menit lagi acaranya di mulai. Please control your self!" tandas Kana dengan tatapan tajam penuh keseriusan.
"I am sorry, Kana. Ahhh...Okay. Gue bakal ngontrol emosi gue. Tapi.."
"Dain!" Kana segera memutus perkataan Dain. "Rumor dan Key..kita bahas itu nanti setelah acara ini kelar. Oke??" suaranya berubah mendesis setegah berbisik. Ia tak mau ada yang tahu dirinya menybutkan nama seorang wanita dalam percakapan itu.
Dain menghela napas berat. Ia lau mengangguk pasrah. Tapi kemudian ia kembali melangkah mundur.
"Lima menit" pintanya pada Kana.
Kana semula ingin memaki Dain, tapi kemudian ia hanya mendengus kesal sembari melihat Dain yang kembali menyempil di salah satu sudut ruangan.
"Dein.." Sapa Dain begitu kembarannya menganggkat telefon.

KAMU SEDANG MEMBACA
TWINKLE LITTLE BROMANCE (Completed)
Romance(Cerita Ini Dipindahkan Ke Fixxo. Temui aku dan semua karya terbaruku disana ya gays) kembar identik tak selamanya selalu sama. ada dua otak yang memiliki pemikiran yang berbeda. Watak pun jelas sangat berbeda. Apa jadinya bila keduanya memiliki du...