Chapter21

8.9K 824 44
                                    

Vote before Read!
Enjoy, happy Reading♡

...


Jungkook membuka matanya yang terasa berat. Mengernyit saat matanya melihat lampu kamarnya menyala.

Jungkook bangkit dan duduk di pinggiran kasur dengan tangan yang mengusap matanya. Setelah merasa cukup, matanya mengedar mencari Jam dinding yang menunjukkan pukul 3 sore.

"Aku tidur terlalu lama. Apa Tae Hyung sudah pulang?" Gumamnya.

Jungkook bangkit dan berjalan kearah dapur dengan langkah gontai. Tangannya membuka kulkas dan menemukan banyak bahan makanan yang seperti siap dimasak.

Dirinya berhenti saat ingin menyentuh bahan-bahan itu. Ragu mulai ia rasakan membuatnya berkeringat dingin.

Jungkook dengan cepat menutup pintu kulkas lalu menjauh sambil memeluk perutnya. Tidak-tidak! Ia harus sadar diri.

'Duk!'

Jungkook limbung saat berbalik terlalu cepat sampai ia menabrak sesuatu yang bidang.

"Hati-hati."

Jungkook memekik kaget, matanya membulat melihat wajah Taehyung yang terlampau dekat dengan wajahnya.

Badannya menegang saat merasakan tangan Taehyung memeluk pinggangnya untuk menahan tubuhnya agar tak jatuh.

Taehyung merasakan sesak di hatinya saat Jungkook mendorongnya cepat dan berjalan mundur. Ia bisa melihat badan itu bergetar dengan keringat yang mengucur deras.

"Apa aku membuatmu takut?" Tanya Taehyung pelan sekali.

Jungkook menggeleng cepat dengan mata yang berkaca-kaca, "T-tidak. M-maafkan aku, a-aku hiks t-tak melakukan apapun." Jelasnya lirih.

Taehyung mengeraskan rahangnya, tangannya mengepal menahan emosi. Dengan cepat ia berlalu dari situ meninggalkan Jungkook dan berjalan ke kamarnya.

Jungkook yang melihat itu perlahan menghela nafas lega, dirinya mengusap keringat dan mengelus perutnya pelan. "M-maafkan Eomma. Lain kali Eomma akan hati-hati."

.
.
.

"Tidak bisa sayang, aku ada rapat sebentar lagi. Mengertilah."

Jimin sedari tadi membujuk kekasihnya yang merengek tanpa henti di telfon. Sudah sekitar sepuluh menit ia mencoba membuat Sugarnya itu agar berhenti merengek, namun sia-sia.

"Tidak tidak! Aku mau sekarang~ Bwing bwing~"

Bahkan kekasihnya yang super duper cuek itu membuat suara se-imut mungkin.

Yatuhan, sepertinya Jimin akan depresi sebentar lagi.

Yoongi itu sudah manis apa adanya, dan ditambah seperti ini? Ah, ia bahkan bisa minum kopi tanpa gula.

"Hey, dengarkan aku. Kau belum sembuh Yoon. Biarkan aku menyelesaikan rapatku dulu. Taehyung izin pulang lebih cepat tadi, jadi aku yang memimpin rapat." Jelas Jimin dengan nada terlampau lembut.

Bukan, bukan karena ia tak mau menuruti kemauan Yoongi. Ia bahkan sangat ingin. Tapi serius, rapat ini terlalu penting karena 'Kim Corp' sudah mengalami banyak kerugian akibat sering membatalkan rapat.

Mendengar itu si manis di seberang mencebik kesal, sangat keras bahkan sampai telinga Jimin mendengarnya.

"Si bedebah itu! Seenaknya pulang lebih dulu! Memangnya siapa dirinya?! Seenakny-"

Hurt Of Love (Vkook/Taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang