Chapter27

8.5K 783 118
                                    

Vote before Read!
Enjoy, happy Reading♡

...

Jimin keluar dari kamar mandi dengan wajah segar. Kaos santai dan celana pendek selutut ia kenakan. Tangannya sibuk mengeringkan rambutnya yang basah.

Dengan mulut bersiul, Jimin keluar dari kamarnya setelah meletakkan kembali handuk yang kini sudah basah.

Tadi sepulang kerja, ia mendengar suara gaduh di dapur; Yoonginya memasak. Namun ia memilih untuk mandi dulu, takut bau badannya menempel pada Yoongi yang pastinya sudah mandi.

"Baby Sugar."

Jimin mengernyit saat tak mendapat balasan. Ia mulai menghampiri Yoongi yang duduk di kursi makan dengan pandangan kosong.

"Yoon."

Jimin memegang pundak Yoongi saat kembali tak mendapat balasan. Sedangkan yang dipegang hanya mampu terkejut. Kepalanya mendongak dengan cepat dan mendapati Jimin yang menatap khawatir kearahnya.

"Eh J-jimin?"

Jimin menghela nafas saat Yoongi benar-benar tak sadar kehadirannya. Padahal siulannya tadi lumayan keras.

"Kau melamunkan-"

"Ayo makan. Apa kau lapar? Aku sudah masak makan malam."

Jimin hanya menurut saat Yoongi memaksanya duduk. Ia diam memperhatikan tangan kecil itu yang mulai memegang piring, dan dengan lihai mengambil beberapa makanan.

"Silahkan makan."

Jimin diam tak merespon. Hanya menatap Yoongi dengan intens hingga membuat Yoongi gugup.

"A-apa? Apa kau tak suka makanannya?"

"Katakan, apa yang membuatmu begini?" Tanya Jimin balik.

Yoongi membulatkan mata, "B-begini apanya?" Yoongi terkekeh hambar, "A-apa kau tak suka makanan-"

"Kau kenapa, Yoon?"

"A-aku tidak apa-apa."

"Kau fikir mudah bagimu berbohong? Kau tau kan aku tak suka itu?"

Yoongi menunduk saat suara berat Jimin mulai mendominasi keadaan. Tangannya saling bertautan dan memilin satu sama lain.

"Sudah mulai berani berbohong sekarang?"

"M-maaf."

"Kau masih tak mau menjawab? Kau berbohong berapa kali tadi? Hitung."

"A-aku tidak-"

"Kubilang berhitung, Park Yoongi."

"Berhenti memanggilku dengan sebutan 'Park', Jimin!" Marah Yoongi seraya mendongak.

Jimin tetap tenang ditempat, "Oh, kau tidak suka?"

Yoongi tak menjawab. Memilih mengepalkan tangannya saat emosi benar-benar menguasai tubuhnya.

"Kenapa? Tak bisa jawab? Sebenarnya ada denganmu? Berbohong, dan berlaku seenakmu? Kau rindu dihukum heh?"

"Jaga mulutmu Park Jimin!" Teriak Yoongi menggebu.

Jimin terkekeh lalu berdiri tepat di depan Yoongi yang kini mendongak angkuh. Jimin terkekeh serak, wajahnya terlihat dingin dari sebelumnya.

"Kenapa dengan mulutku? Ada yang salah?"

Jimin melingkarkan tangannya pada pinggang Yoongi. Mencengkram pelan namun mampu membuat Yoongi meringis.

"Aku tidak cukup sabar saat kau berbohong, Kitten. Aku tidak menyukainya dan kau tau itu. Aku juga tidak suka kau abaikan pertanyaanku. Bertele-tele dan tak langsung menjawab. Sejak kapan kau lupakan seperti apa diriku?"

Hurt Of Love (Vkook/Taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang