Chapter4

9.3K 864 25
                                    

Vote before Read!
Enjoy, happy Reading♡

...

Hari berganti hari, waktu berganti waktu. Tak terasa pernikahan atas dasar pemaksaan itu sudah berjalan selama iu.

Kim Taehyung dan Kim Jungkook, yang tak mengalami kemajuan maupun mundur untuk cerita mereka.

"Tidak perlu membuat sarapan. Membuang makanan. Lagipula tak pernah ku makan. Aku lelah harus memberitahumu setiap hari." Rentetan suara Taehyung dipagi hari membuat Jungkook tersenyum tipis.

Jungkook hanya mengangguk -walau Taehyung tak lihat- dan mulai membersihkan kekecauan didapur.

Taehyung memang dingin, tapi ia bersyukur karena Taehyung sudah tidak pernah melakukan kekerasan lagi.

Untuk itu, bisakah Jungkook berharap?

Jungkook menatap kepergian Taehyung yang rapi untuk bekerja. Suaminya memang sudah mulai mengambil alih perusahaan Appanya.

Ia jadi lebih bertanggung jawab,

Walau- kalian ingat kan? Taehyung tidak pernah memberinya uang.

Hanya bahan-bahan makanan yang selalu penuh di kulkas.

Lagipula tak apa, Jungkook tak butuh uang kecuali untuk masak.

Setelah memastikan Taehyung berangkat, dirinya mulai melakukan pekerjaan rumah yang biasa ia lakukan rutin setiap hari.

Sebelum itu, ia memasukkan makanan yang sempat dimasak tadi kedalam kulkas.

Agar tidak basi, nanti bisa dipanaskan.

.
.
.

Taehyung fokus dengan pekerjaannya; memeriksa dokumen penting.

'Tok tok!'

"Masuk." Jawab Taehyung Reflek.

"Apa?" Tanya Taehyung datar. Masih fokus dengan berkasnya.

"Ada yang ingin bertemu Sajangnim." Ujar Sekretaris Taehyung sopan.

"Sudah kukatakan, tidak bisa. Aku sibuk." Ujar Taehyung menahan kesal.

"T-tapi ia memaksa Tuan." Ujar sekretaris Taehyung takut-takut.

Taehyung menggeram kesal lalu memukul mejanya kesal, "Siapa yang-"

"Tae~!"

Pekikan manja itu terdengar keras bersamaan dengan dirinya yang menerobos masuk setelah mendorong sang Sekretaris.

Sang Sekretaris menahan kesal lalu membungkuk hormat, "Maaf Sajangnim. Tapi saya sudah melarang Wanita ini untuk masuk." Ujarnya menjelaskan.

Irene selaku si wanita menoleh dan menatap Sekretaris itu kesal, "Siapa yang kau sebut 'Wanita ini' huh?! Aku ini tunangan Taehyung! Kau harus hormat padaku, jalang!" Teriaknya marah.

Sekretaris itu hampir saja kehilangan kontrol untuk melepaskan jari lentiknya dan menjambak Irene. Tapi ia tau batasan. Ia masih butuh digaji.

Taehyung menatap wajah Sekretarisnya yang kesal lalu menghela nafas. Dirinya memijit pelipisnya dan menyuruh Sekretarisnya keluar.

Tanpa membantah Sekretaris itu langsung keluar membuat Irene mengangkat dagu semakin angkuh.

"Mau apa?" Tanya Taehyung datar tak menatap Irene; kembali berkutat dengan pekerjaan.

Irene menghampiri Taehyung dan duduk dipangkuannya, "Aku rindu~"

"Turun Irene."

Irene menggeleng dengan imut dan mengecup sekilas bibir Taehyung. Sedangkan yang dicium hanya menghela nafas.

Hurt Of Love (Vkook/Taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang