Vote before Read!
Enjoy, happy Reading♡...
"Jinanie!"
Pria mungil itu terkejut saat lelaki yang baru saja ditolongnya ini tahu namanya. Ia masih diam, bahkan setelah lelaki itu memeluk tubuhnya erat.
"Kau... siapa?"
"Aku Jungkook!" Ujar Jungkook seraya melepas pelukan. Matanya menatap antusias kearah Jinhwan, membuat lelaki yang lebih mungil itu membulatkan mata.
"Yaampun! Kukiku-kiku!" Teriak Jinhwan histeris.
Selanjutnya adalah mereka kembali berpelukan. Melepas rindu yang tertahan bertahun-tahun.
"A-aku rindu- hiks."
Entah suara milik siapa, itu menyatu. Bersahutan dengan isakan yang bercampur antara terharu dan bahagia. Tak mempedulikan orang-orang yang berlalu-lalang dan menatap aneh kearah mereka.
Hingga beberapa menit kemudian, mereka sudah terduduk diatas rumput yang berada di bawah naungan pohon rindang, tepat di depan sungai kecil.
"Sudah lama ya." Ujar Jinhwan memecah keheningan.
Jungkook menoleh, "Iya. Aku sangat merindukanmu." Sahut Jungkook seraya tersenyum tipis.
Jinhwan menghela nafas, "Maafkan aku. A-aku menghilang tanpa jejak. A-aku juga merindukanmu. Sangat. Tapi, aku tak tahu bagaimana cara mengabarimu."
Jungkook terkekeh lembut membuat Jinhwan terlena sejenak. Ia merindukan kekehan manis anak ini.
"Aku tak apa. Lupakan yang lalu. Yang penting sekarang kita bertemu kembali. Aku sangat senang."
Jinhwan mengangguk. Terdiam sejenak menatap sungai kecil yang tampak tenang.
"Kukiku, bagaimana kabar orang tuamu?" Tanya Jinhwan lagi.
Jungkook tersentak kecil, matanya membulat dengan jantung yang berdetak dua kali lebih cepat.
"I-itu.. mereka meninggal karena kecelakaan."
Jinhwan menoleh cepat. Matanya membola dengan mulut yang ditutupi dengan telapak tangan.
"M-maaf. A-aku-"
"Tak apa." Jungkook menoleh seraya tersenyum lembut, "Mereka sudah tenang disana. Bagaimana orang tuamu?"
Jinhwan memeluk lengan Jungkook. Menyandarkan kepalanya pada bahu sahabatnya. Dengan mata terpejam, ia menghela nafas, mencoba menghilangkan kesedihan yang kini mendominasi hatinya.
"Appa meninggal, satu tahun setelah aku meninggalkan Korea. Ia kecelakaan saat sedang perjalan menuju Australia."
Jungkook terkejut, hendak menyahut. Namun, suara Jinhwan yang melanjutkan membuat Jungkook mengurungkan niatnya.
"Eomma terkena serangan jantung saat mendengar kabar tersebut. Ia dilarikan ke rumah sakit, dan dirawat beberapa minggu. Tapi tuhan sepertinya juga menyayanginya, hingga akhirnya tuhan membawanya juga."
Dapat dirasakan bahwa bahu sahabatnya bergetar. Isakan kecil yang seperti ditahan membuat Jungkook ikut meneteskan air mata. Seharusnya, ia disana saat Jinhwan mengalami hal sulit seperti itu.
"M-maafkan aku, Jinanie. Seharusnya-"
"Seharusnya kita bisa saling menguatkan satu sama lain saat itu- hiks. Maafkan aku juga, hiks."
Mereka kembali berpelukan. Mengeluarkan air mata yang sama namun dengan makna berbeda. Mencoba meluapkan kesedihan serta emosi yang sempat terkubur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Of Love (Vkook/Taekook)
Aléatoire[PRIVATE] "Luka yang kau torehkan pada fisik dan batinku tak sebanding dengan rasa cintaku untukmu. Tak peduli sekeras apapun kau menolak untuk menerimaku dan terus menyiksaku, aku tetap mencintaimu." ●○●○ Warning : • Boy x Boy / Yaoi • M-Preg • T...