Sekali penjahat tetap penjahat.
Sekali playboy tetaplah playboy.
Jika sudah buruk dia tetaplah buruk.
Aulia adalah obat dari semua hal buruk tentang Alam, namun kini Aulia hilang tanpa jejak dan kabar. Lalu bagaimana cara Alam untuk mengobati dirinya dari semua keburukan itu?
Pada akhirnya dia tetaplah jadi orang buruk.
Jika cinta mampu mengubah Alam, dialah Aulia. Satu-satunya gadis yang mampu menggetarkannya dengan berjuta pesona tersembunyi di balik jilbabnya.
Perlahan senyum gadis itu memudar dalam ingatannya, namun menyisakan luka dihati Alam.
Tiga tahun berlalu, menyisakan kenangan-kenangan menyenangkan di hidup seorang Alamsyah Fahreza Irham atau yang lebih akrab disapa Alam itu, tentang seorang gadis berjilbab pemilik paras cantik bernama Aulia.
Semua menghilang, kabar tentang Aulia bagaikan hilang ditelan bumi. Seberapa keras Alam berusaha mencari dan menemukan wanita itu namun tak pernah berhasil.
Para sahabat Auliapun tak tahu menahu, dimana keberadaan wanita itu? Sedang apa dia sekarang, apa semuanya baik-baik saja?
***
Tetesan air mata jatuh ke pipi wanita berjilbab dengan kedua lesung pipi cantik di pipinya, tangannya menyentuh bingkai-bingkai poto dirinya di masa lalu. Sebuah album poto besarpun terlihat terbuka di atas tempat tidurnya, memperlihatkan ia dan beberapa orang di dalam sana.
Satu tetes bulir air mata jatuh mengenai buku kecil -diary- yang ia pegang dan ia baca sekarang.
Tulisan tangannya itu membawa ia kembali pada masa-masa remajanya dulu yang susah terlupakan tersebut.
Berikut isi-isi diarynya :
[Alifa pakai jilbab hari ini, dia cantik. Semoga dia bisa istiqamah.]
[Gue nerima tawaran Alam buat gabung dalam band dia, senang sih udah lama gue gak nyanyi soalnya:D]
[Alam jadi lawan duet gue di panggung, dan band kami memang.]
[Alam ngasih gue bunga, kalau ditolak bakal dia buang, kan mubazir? Jadi aku terima aja deh:D]
[Alam ngikut lomba baca Al-Qur'an, surah Ar-Rahman yang dia baca merdu banget bikin gue merinding:v]
[Alam nyuruh gue nunggu dia, dia emang aneh-_-]
[Gue hampir mati tenggelam😂, beruntung Yudi nolongin gue.]
[Gara-gara gue Aisyah pindah sekolah, gue udah ngerusak pesta dia. Maafin gur Sa.]
[Masalah terbesar dihidup gue adalah hari ini, saat Alam melayangkan tinjunya karena gue.]
[Pukulan ibu gak sebanding sama kesalahan aku dan sakitnya Naufal.]
Aulia menutup rapat buku diarynya lalu meletakan kembali ke dalam laci mejanya. Ia menyalakan lampu hingga membuat kamar bernuasa peach itu langsung cerah.
Semuanya hal tersebut, membuatnya menangis karena sesuatu perasaan di hatinya. Tapi, semua memori itu seperti tak pernah hadir dalam hidupnya.
Aulia melupakan semua kenangan indahnya dulu, dan menata kenangan baru semenjak bangun dari komanya, satu setengah tahun lalu.
Membuatnya harus terus bertahan, dan mengambil semua hikmah dari apa yang sudah terjadi sampai sekarang.
Aulia mengambil ponselnya yang bergetar di atas nakas, meletakan ponselnya ke arah telinga.
"Iya, waalaikumsalam," sahut Aulia pada seseorang di seberang telepon, dan dua detik setelah itu. Aulia mengaktifkan speaker ponselnya.
"Lo belum ke Jakarta?" tanya seorang pria dari seberang telepon.
"Hehehe belum, aku masih ada urusan di Bandung dan ada pembinan buat adik-adik di panti. Rencananya setelah pamit sama mereka, mungkin lusa aku udah ke Jakarta. Sebab kegiatannya dilaksanakan besok." Aulia menjelaskan panjang lebar, agar pria di seberang sana tidak salah paham padanya.
"Udah tahu kode apartement gue, kan, lo pakai aja sepuasnya. Gue masih banyak urusan di KL, ceweknya juga cantik-cantik, muslimah semua."
Aulia terkekeh geli, meladeni sepupunya yang sangat membantu pada saat hari-hari terburuk dalam hidupnya.
"Oke, Do. Aku titip Hanna sama kamu, bilang ke dia, kalau sekolah itu benar-benar."
"Okey, gue tutup ya Lia. Assalamualaikum."
Aulia mematikan ponselnya, lalu meletakannya kembali ke atas nakas. Tak lama ia membaringkan tubuhnya dengan nyaman di atas tempat tidur.
"Lusa, aku akan ke Jakarta. Apakah Jakarta masih membawa kenangan pahit bagiku?" batin Aulia.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU ALAM (COMPLETED)
ChickLitAulia bangkit dari kematian. Ia mencoba menemukan kembali kepingan-kepingan dari masa lalunya, bertemu teman-teman dan orang-orang yang sayang padanya. Namun Aulia tidak pernah memikirkan resiko apa yang terjadi dengan keputusannya itu? *** Dunia Al...