Hai aku kembali, padahal niatnya mau rehat lama untuk dunia per-wattpad'an.
Tapi karena suatu kejadian, aku dengan mau tidak mau harus menepati janji itu. Up beruntun sebanyak 5 part, tanpa kalian minta next pun, aku bakal tetap lanjut hingga 5 part kedepan...
Dan setelah 5 part itu kelar, kalian harus beri dukungan ke aku lagi ya, biar semangat menulis.
***
Sebelumnya, siapa tahu lupa.
"Lihatin siapa?" Tanya seseorang yang tiba-tiba berdiri di belakang Aulia.
"Yudi atau Alam?" Tanyanya lagi, Aulia pun segera menoleh padanpria yang nampak tersenyum ramah padanya itu.
"Assalamualaikum Aulia." Ucapnya kembali.
"Waalaikumsalam." Jawab Aulia dengan sedikit gugup dan bingung. Ia kenal wajah pria di depannya ini, karena pria tersebut sering terlihat berada di sekitar Alam dan teman-teman Alam yang lain juga.
"Kenapa muka lo bingung gitu, padahal tadi gue nanya?"
Aulia tersenyum canggung, bingung untuk menjawab pertanyaan pria itu dengan cara seperti apa.
"Tatapan lo ke gue, kayak orang asing gitu."
"Gue Naufal, lo Aulia bukan?" Tanya Naufal sambil memperkenalkan dirinya.
"Iya, aku Aulia."
"Aulia Salsabila Putri?" Tanya Naufal lagi, dengan tatapan mata yang lembut tapi ada sebuah rasa penasaran hebat yang bisa Aulia rasakan.
Aulia melebarkan matanya, setelah pria itu memperkenalkan dirinya pada Aulia, perlahan Aulia menyadari bahwa pria itu adalah Naufal, pria yang juga sering ia tulis dalam diarynya.
Meskipun Aulia tahu pria itu, ia tetap merasa sangat asing pada mereka. Ingatan Aulia tentang kehidupannya sebelum kecelakaan terjadi menyisakan memori sedih. Bagaimana tidak? Kedua orangtua yang Aulia cintai, sekarang tidak bisa ia ingat lagi, Aulia tidak ingat seberapa besar cinta ayah dan ibu padanya dulu, serta cinta dan perhatiaan teman-temannya dulu.
Kini Aulia hanya bisa menatap poto mereka, memandangnya lalu membolak-balik lembar diarynya. Berharap ada gejolak rasa yang tiba-tiba datang, memulihkan ingatannya. Bertahun-tahun semua itu dilakukan Aulia, tapi semuanya tidak banyak berubah.
Siapa yang peduli jika sekarang Aulia bukan lagi, Aulia Salsabila Putri? Aulia tidak bisa hidup lagi sebagai dirinya yang lama, begitu banyak penyesalan yang Aulia rasakan. Kehidupannya pun, membuat Aulia merasa bersalah pada ayah dan ibunya.
"Kenapa bengong?" Tanya Naufal setelah melihat Aulia cukup lama diam, untuk menjawab pertanyaan singkatnya itu
"Bukan."
"Terus, lo Aulia yang mana?"
"Aulia Syadina."
"Jurusan apa?" Tanya Naufal basa basi, karena ia terbesit suatu hal yang akan sangat luar biasa jika ia tanyakan pada Aulia.
"Ilmu bahasa dan sastra inggris." Jawab Aulia seadanya. Ia tidak mengerti jelas, kenapa pertanyaan dari Naufal seolah-olah menginterogasinya.
"Pernah punya pacar nggak?" Tanya Naufal berhasil mengucapkan kalimat tersebut, meskipun sebenarnya lidahnya terasa berat untuk berucap.
"Hah?" Aulia menggaruk jilbabnya, bingung dengan pertanyaan acak yang diberikan Naufal.
"Jadi gimana?"
"Sejauh ini belum." Jawab Aulia jujur.
"Bagus deh, kalau gitu." Ucap Naufal sambil tersenyum.
"Bagus kenapa?"
"Lo bisa gantiin Aulia yang dulu pernah menyakiti temen gue."
"Maksudnya."
"Cewek yang namanya gue sebut sebelumnya, dia cewek yang temen gue suka. Sampai-sampai gue hampir sekarat, gara-gara cewek itu."
Aulia mengepalkan tangannya, sebisa mungkin ia menghindari tatapan Naufal. Ia tahu kejadian itu, sebab tertulis jelas dalam buku diary hariannya.
Siapa coba yang merasa tidak bersalah atas kejadian semengerikan itu, dan semuanya terjadi karena dirinya di masa lalu?
*maaf aku nggak revisi typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU ALAM (COMPLETED)
Romanzi rosa / ChickLitAulia bangkit dari kematian. Ia mencoba menemukan kembali kepingan-kepingan dari masa lalunya, bertemu teman-teman dan orang-orang yang sayang padanya. Namun Aulia tidak pernah memikirkan resiko apa yang terjadi dengan keputusannya itu? *** Dunia Al...