21. Cukup Tahu

1.4K 151 13
                                    

"Maaf, Lam. Gara-gara gue datang ke sana, lo jadi nggak latihan." Ucap Irnasya merasa bersalah.

"Nggak apa-apa, gue juga udah janji kemarin." Jawab Alam ramah.

"Semoga operasi lo nanti, berjalan dengan lancar."

"Iya, amin deh."

Alam mengantarkan Irnasya pulang ke rumah wanita cantik itu, setelah mendapat pesan dari Naufal bahwa latihan sudah selesai. Alam pun membatalkan niatnya untuk menuju tempat latihan.

Mengingat bahwa ia melupakan jam makan siangnya, Alam pun menuju sebuah tempat yang sudah biasa ia datangi. Tempat dimana, Alifa biasanya bekerja.

Alam tiba di cafe tersebut, ia memilih tempat paling ujung yang jauh dari keramaian. Sambil menunggu kehadiran pelayan terbaik yang selalu ditunggu-tunggu oleh dirinya, Yudi maupun Naufal.

"Mau pesan apa?" Tanya Alifa terdengar malas, tidak bersahabat sama sekali.

"Kenapa sih, kayaknya benci aja kalau gue jadi pelanggan di sini?" Tanya Alam penasaran.

"Bukan benci sih, cuman nggak suka aja." Jawab Alifa sejujur-jujurnya.

"Alasannya?" Tanya Alam lagi.

"Mas-nya, mau pesan apa?" Tanya Alifa lagi, mengulang pertanyaan awalnya.

"Pesan apa aja yang bisa bikin gue kenyang." Jawab Alam.

"Oke, tadi Yudi sempat mampir juga ke sini tapi udah balik kok." Kata Alifa lagi, saat ingat pelanggan lain yang sama saja mengesalkannya, seperti Alam.

"Oh ya. Ngapain dia dia di sini?" Tanya Alam bingung.

Alifa berpikir sesaat. "Buat minum kopi." Jawab Alifa kemudian berlalu pergi, untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Gue rasa, dia cuman pengen ngelihat lo. Beli kopi itu cuman modus dia Lif."

Alifa menoleh singkat dan berhenti sejenak, lalu kembali melanjutkan langkah kakinya.

Alam menatap ponselnya cukup lama, ia berpikir sesuatu hal yang menurutnya pantas untuk dicoba.

Pikiran jahil Alam muncul, berdoa dalam hati. Berharap bahwa rencananya kali ini berhasil membuat Aulia akhirnya luluh padanya.

***

Aulia memilah sampah, memasukan sampah sesuai keterangan yang ada ditempat sampah warna-warni itu. Ia merasa ada sesuatu yang bergetar dalam saku baju selututnya---dengan celana lebar--- yang dikenakannya. Jujur, dirinya nampak sedikit berisi.

5.35 PM
Tetangga sok ganteng
Lia cantik

5.35 PM
P

Aulia yang dingin dan tentunya cuek, hanya bisa mengaibakan pesan modus itu.

5.36 PM
Assalamualaikum Lia.

5.37 PM
Gak jwb dosa loh!

5.39 PM.
Waalaikumsalam

5. 39
Lagi apa? Dasar kepo, Aulia meletakan ponselnya di pinggiran tembok, saat ia sedang asik meremas botol plastik dan menginjak kaleng minuman.

5. 40
Kalau lo gak jawab pertanyaan gue, KITA PACARAN!

5. 41
Mimpi!!! Aku lagi di luar ni.

5. 41
Ngapain?

5. 41
Nggak jawah berarti lo mau jadi pacar gue.

5. 43
Gak jelas, dsr aneh.

5.43
Liaaaaaa♡♡♡. You know jijik?

Anda telah memblokir tetangga sok genteng.

Next? Aku kasih long part deh... tapi jebol 15 komen ya, komen yg panjang dan berbobot saja yg masuk dalam hitunganku.

Terimakasih, sudah membaca.

RINDU ALAM  (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang