42. Ciuman Alam Untuk Aulia

1K 104 13
                                    


#💕

Ini hari ketiga, Aulia mencoba menyendiri dan hanya berdiam diri di rumah. Ia tidak menyentuh ponselnya setidikitpun. Meskipun bosan, tapi ini lebih baik daripada ia harus menjadi sumber masalah untuk orang-orang.

Aulia membuka labtobnya, karena ia sedang tidak ingin menyalakannya atau beraktivitas dengan ponselnya.

Aulia melihat satu notif email dari salah seorang yang selalu mendukungnya, Aulia mulai berhubungan dengan orang tersebut sejak pertemuannya dengan Alifa.

Aulia mencoba menghubungi wanita itu, ia kira akan mendapatkan balasan kebencian. Namun, Aulia salah, orang itu meresponnya sangat baik dan begitu mendukungnya.

Alamat email itu berasal dari luar negeri, tempat yang jauh dari Aulia berada sekarang.

Orang dengan username SriW itu mengirimkan sebuah pesan cukup panjang pada Aulia.

Aulia membulatkan matanya, ia sangat terkejut dengan pesan yang dikirimkan oleh orang tersebut. Ia dengan cepat menutup labtobnya, Aulia menyalakan ponselnya dengan yakin, ia mengambil kunci dan bergegeas keluar dari apartementnya.

Aulia bisa melihat kehebohan notif dari banyak pesan yang belum ia baca.

Aulia menyentuh sebuah pesan dari orang yang sedang ia cemaskan sekarang

Alam :
Gue sakit, tapi gue kangen lo.

Aulia hanya membacanya tanpa membalas, kemudian mata Aulia tertuju pada notif pesan lain.

G :
Alam celaka, semuanya gara-gara lo. Dia barantem sama Ridho gara-gara lo. Semua masalah akan selesai, jika lo pergi dan menghilang dari hadapan kita semua.

G :
Alam dan Ridho terancam di DO juga. Lo nggak usah khawatir, semuanya bakal normal kok. Asal lo pergi.

Aulia juga mengabaikan pesan tersebut. Ia sangat mencemaskan kondisi Alam dan Ridho saat ini.

Bagaimana bisa cerita yang sama seperti yang tertulis di buku diarynya malah terulang kembali?

***

Alam dirawat di rumah sakit, padahal ia merasa baik-baik saja dan sudah sehat. Sungguh masuk rumah sakit ini mencoreng nama baik Alam, sebagai orang kuat.

Alam menghela nafas berat, barusaja Alifa dan Yudi datang membesuknya, kini Alam harus dihadapkan dengan dua mak lampir.

Irnasya sedang duduk di sofa sambil mengupas buah, dan Gissel duduk di depan Alam sambil menggandeng tangannya.

Menggandeng?!

Alam seketika sadar, ia dengan cepat menarik tangannya dari genggaman Gissel.

"Lo berdua ngapain di sini?"

Irnasya menatap Alam dari kejauhan. "Gue khawatir, makanya gue datang. Gissel juga baru dateng 10 menit yang lalu." Jawab Irnasya apa adanya.

"Kak Alam, gue minta maaf ya. Gue emang salah. Gue mau kita baikan dan temenan lagi. Gue janji deh, bakal move on dari lo dan belajar dari kesalahan gue." Ucap Gissel dengan wajah memelas. "Pleasee Kak."

RINDU ALAM  (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang