Assalamualaikum teman-teman.
Niatnya nunggu 2 minggu lagi buat update. Tapi tak apa lah... mari merapat semua.Suka? Ask ya dikomentar.
***
Setelah menunggu hampir satu jam, lama kelamaan anggota band kampus pun mulai berdatangan. Aulia tidak merasa canggung, malah ia lega saat menyadari Alam tidak lagi terlalu menempel padanya.
Aulia berpikir sedikit buruk tentang Alam, pria itu terlihat normal. Tapi, kenapa harus sangat terobsesi padanya. Sampai-sampai Aulia bingung, apakah gangguan dan keisengan Alam itu hanyalah bercanda yang sudah sangat keterlaluan atau memang keseriusan?
Kalau dilihat dari diary Aulia ; sejak SMA, Alam memang sudah sering mengganggu dirinya. Bahkan mencap dirinya sebagai kepemilikannya pria itu.
Kenapa dan kenapa?
Aulia terus mempertanyakan hal itu.
Ada banyak mahasiswi berjilbab lainnya yang lebih cantik dari Aulia, jika memang Alam punya kebiasaan menganggu wanita berjilbab. Lalu kenapa harus dirinya?
Jika mungkin Alam suka wanita bernama Aulia, maka akan ada banyak Aulia-Aulia di luar sana yang pasti akan menerimanya dengan lapang dada.
"Gue Naufal, lo pasti udah tahukan?"
"Gue Yudi."
Dua pria yang terlihat akrab itupun juga memperkenalkan diri pada Aulia.
Ia hanya tidak menyangka, semua orang yang ia tulis dalam buku diarynya, ternyata berada sangat dekat. Bahkan mereka masih berteman akrab, dan Aulia senang melihat itu.
"Iya tahu." Jawab Aulia.
Anggota yang lain pun, ikut memperkenalkan diri, memberitahukan jurusan mereka masing-masing. Aulia pun mendapatkan beberapa teman baru, setelah bergabung dalam band kampus.
Seorang wanita cantik, berjalan memasuki tempat latihan. Aulia tahu wanita tersebut, dia senior yang cukup terkenal, bernama Irnasya.
"Lo nggak ke rumah sakit?" Tanya Alam nampak peduli, bahkan Alam menyerahkan sebotol air mineral, membukakan botol air itu, memasukan sedotan ke dalam botol air tersebut. Agar Irnasya dapat dengan mudah meminumnya.
Aulia menonton semua itu, entah kenapa matanya tidak bisa berpaling dari apa yang sedang dilakukan Alam terhadap wanita cantik bernama Irnasya itu.
Irnasya terlihat berbisik ke arah Alam. Suaranya sudah menyecil, hingga Irnasya perlu berbisik agar Alam bisa mendengar.
"Cepat sembuh." Alam mengusap perlahan-lahan rambut Irnasya, seperti yang biasanya ia lakukan pada Aulia.
Dasar playboy. Batin Aulia, sambil melanjutkan aktivitasnya menonton video orang bernyanyi dari ponselnya.
Aulia kembali menatap ke arah Alam, saat melihat pria itu bangkit, serta membantu Irnasya untuk berdiri. Alam mungkin terlalu baik hati, ia memutuskan untuk pamit pada anggota band dan memilih untuk mengantarkan Irnasya pulang.
Aulia membulatkan matanya, lalu menatap kepergian Alam dan Irnasya.
"Bagus deh, dia pergi." Gerutu Aulia pelan, namun ada nada kecewa dalam ucapannya.
"Jakarta sekarang panas ya." Naufal membagikan air mineral pada seluruh anggota band, termasuk Aulia.
"Diminum ya, biar nggak dehidrasi." Tambah Naufal lagi.
Naufal kembali duduk di tempatnya, lalu berbisik pelan ke Aulia.
"Minum yang banyak ya, Lia."
"Iya." Jawab Aulia singkat.
"Lo kelihatan cemburu, soalnya."
***
Waspada typo! Next???? Seribu duluuu sinii bayarr;D
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU ALAM (COMPLETED)
Romanzi rosa / ChickLitAulia bangkit dari kematian. Ia mencoba menemukan kembali kepingan-kepingan dari masa lalunya, bertemu teman-teman dan orang-orang yang sayang padanya. Namun Aulia tidak pernah memikirkan resiko apa yang terjadi dengan keputusannya itu? *** Dunia Al...