Yoora ngambek. Daritadi temenya pada ngelawak dia mah diem diem bae.
"Jangan marah gitu dong, Ra. Kan kita gatau temen lu bego kayak gitu," ujar Jungkook akhirnya. Abisan kesel juga liat Yoora yang jadi diem.
"APA?!" yhaaa salah ngomong nih Jungkook.
"Ya pokoknya maaf deh ya?" katanya. Takut Yoora makin ngamuk terus berubah jadi monster kan serem.
Yoora lalu mulai normal. Dia lanjutin makanya dan bercanda kayak biasa. Sampai sadar kalau dari tadi diliatin Jungkook.
"Kenapa liatin gua? Cantik ya?" goda Yoora. Tapi Jungkook diem terus berdiri dari duduknya.
"Gua ke kelas duluan ya," katanya.
"Loh? Kenapa?" tanya Zahid.
"Kelas, kasian Hyuna sendiri."
"Gapapa, Kook. Lo disini aja, biar gua yang temenin Hyuna," tawar Mingyu yang ikutan berdiri.
"Gapapa," lanjut Jungkook lalu pergi ninggalin temen temenya.
Pas mau keluar kantin, Jungkook samar samar denger Yoora bilang gini;
"Lo pada tau Nevin kan?"
"Tau lah, temen lamanya Miu kan?" kata Apip.
"Makin sini makin cakep anjay," lanjut Yoora.
Jungkook langsung kesel sendiri. Gatau kenapa dari awal kenal Yoora, Jungkook seneng selalu deket Yoora. Seneng godain Yoora. Jadi kalau ada cowok lain yang deket sama Yoora selain temen temenya, Jungkook suka sensi sendiri.
TAPIII, Jungkook gamau mengakui kalau dia suka Yoora. Dia cuman— gatau lah. Jungkook ga ngerti sama perasaanya sendiri.
🍒
Hari ini, udah hari ketiga semenjak kejadian telfon Nevin di kantin. Semenjak itu juga Jungkook ga pernah godain Yoora lagi. Yoora jadi kangen. Abisan udah kebiasaan di godain Jungkook sih.
"Nel, Jungkook kenapa ya?"
"Kenapa kenapa?" tanya Ranel heran. Soalnya kalau diliat liat, Jungkook normal aja.
"Itu, gua kangen di godain Jungkook. Biasanya kan dia ke bangku gua mulu, Nel," lanjut Yoora.
"Cape kali lo marahin mulu. Pas gini aja kangen, pas digodain malah ngusir. Dasar," kata Ranel sambil ketawa.
"Emang iya?" tanya Yoora.
"Gatau juga si hehe.Atau mungkin kemarin maljum ga lo kasih jatah
( ͡° ͜ʖ ͡°)" lanjut Ranel. Emang salah sih curhat ginian ke Ranel."Itu mah elu!" seru Yoora kesel.
"Maaf, gue anak baik ya!" bela Ranel.
"Baik baik bapak lo peyang!"
"Bapak gue bukan peyang. Bapak gue agus," kata Ranel pada akhirnya.
Yoora geleng geleng kepala lalu ketiduran di meja Ranel.
🍒
"Ra bangun dah pulang," Ranel bukain mata Yoora. Kalau ga hati hati, matanya bisa kecolok jari Ranel.
"Ayok balik," Ranel ngulurin tangan-nya. LaHH tumben bener.
"Kagak mau ikut sama lo. Balik balik gue jebol njir," tolak Yoora.
"Mikir lo kejauhan. Ga bakal jebol ya paling tete lo ngegedein," bales Ranel. Ga beres emang percakapan mereka.
"Goblok!" Yoora keluar kelas bareng Ranel. Disana ada Jungkook sama Hyuna lagi makan ice cream bareng. Asu.
Yoora kesel. Jadi Hyuna yang buat Jungkook berubah? Atau gimana? Yoora ga ngerti. Yoora kangen Jungkook.
Jungkook liat Yoora sekilas lalu jalan masuk ke kelas. Ranel ngeliat Yoora terus naikin bahunya tanda dia juga gatau Jungkook kenapa.
Galama, Jungkook keluar kelas lagi tapi tanganya di tahan Yoora.
"Apaan?" kata Jungkook pas tanganya di tahan Yoora.
"Lo kenapa sih?" tanya Yoora.
"Gua kenapa?" Jungkook nanya balik.
"Kok ga rese?" tanya Yoora polos.
"Katanya lo gamau di ganggu. Sekarang gua ga ganggu lo malah nanya. Lo maunya apa hah?" bentak Jungkook. Yoora paling ga bisa di bentak jadinya diem aja.
"Yaudah lah, guanya aja yang kangen lo, Kook. Sorry, gua lebay. Yaudah sana, gua mau balik dulu," kata Yoora yang udah gabisa nahan air mata. Emang cengeng Yoora. Gampang tersentuh hatinya.
"KANGENIN AJA NEVIN!" teriak Jungkook yang buat Yoora balik lagi liatin Jungkook.
"Nevin?" tanya Yoora heran.
"Iya, Nevin," ulang Jungkook dengan penuh penekanan. Jungkook lalu jalan jauhin Yoora dan kembali pada Hyuna.
Yoora beneran ga bisa nahan nangis sekarang. Ga nyadar kalau bulir air mata turun dari matanya. Ranel panik, dia gapernah liat Yoora nangis sebelumnya.
"Gapapa kan lo?" tanya Ranel panik. Yoora juga abis sakit. Kalau sakit lagi gimana anjay.
"Ya gitu. Pulang aja yuk, Nel," jawab Yoora sambil sesengukan.
"Gua samperin Jungkook dulu. Kesel juga lama lama sama dia," kata Ranel sambil ngelipet seragamnya.
"Udah lah, Nel. Gua pusing nih," cegah Yoora. Ranel panik lagi lalu langsung nyusul Yoora yang udah jalan lebih dulu.
Yoora cuman gamau kalau Ranel sama Jungkook berantem, apalagi masalah kecil kayak gini. Dia juga terlalu lebay dan cengeng. Ga seharusnya masalah kayak gini di besar besarkan.
Sementara itu di pikiran Jungkook dia lagi merasa bersalah. Apa perkataanya tadi beneran menyakitkan buat Yoora? Apa Yoora aja yang terlalu berlebihan sama ucapanya?
Gatau, semuanya ada di tangan author hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Husband - Jjk ✔
Fanfiction"Yakali manusia kembaran dugong macem dia jadi suami gue."