Hari ini, Jungkook dan temen temen bener bener nengokin Yoora sehabis pulang sekolah.
Mereka dateng berombongan. Udah di bilangin mending minjem mobil Jungkook aja biar ga nyempitin parkiran eh malah pada bawa motor masing masing. Batu emang.
Jungkook dan yang lain bener bener ngundang perhatian para penghuni rumah sakit. Selain karena visualnya, mereka datengnya rusuh bener kayak ibu ibu mau posyandu.
"Ruangan berapa, Kook?" tanya Ranel di tengah jalan.
"Mawar, lantai 2 nomer 213," jawab Jungkook.
Ranel ngangguk lalu jalanya di cepetin, biar cepet sampe katanya.
Setelah sampe depan bangsal, mereka di tanya tanyain satpam dulu. Takutnya mereka cuman modus mau jenguk ternyata bolos sekolah.
Terus juga di suruh dua orang dua orang. Tapi karena kata Ranel kelamaan, akhirnya pak satpamnya di demo. Akhirnya di iyain aja.
Gamau macem macem sama anak sma jaman sekarang, takut di masukin penjara, gitu kata pak satpam.
Setelah masuk, TERNYATA INI RUANGAN ANAK ANJER.
Kata abang Yoora, ruangan untuk orang dewasanya penuh jadi Yoora di masukin ke ruangan anak. Untung badanya kecil.
Anak anak langsung pada ketawa, sedangkan Yoora malu tapi gabisa jadi barbar kayak biasa. Badanya masih sakit sakit.
"Maaf ya, Ra," kata Ivan. Semaleman ga tidur dia, ngerasa bersalah banget sama Yoora. Tapinya jadi berkah, berkat ga tidur jadi bisa ngerjain tugas.
"Gapapa kali, Van. Lagi ga tepat waktu aja kambuhnya," kata Yoora.
"Yaudah, gua titip adek gua ya. Ngampus dulu," kata abangnya yoora.
"Siap bang," jawab anak anak kompak.
Setelah abangnya Yoora pergi, anak anak makin gajelas kelakuanya.
"Minta buah dong, Ra," pinta Miu. Untung Yoora lagi baik jadi yaudah lah? Yoora juga gaakan makan buah buah itu.
"Ra, tau ga, tadi Ranel panik banget pas tau lu sakit. Misuh misuh dia," kata Zahid. Ranel yang namanya disebut pun langsung melototin matanya.
"Gila gila gila, ga sangka gua bakal buat the king of barbar khawatir. Thanks nel," kata Yoora.
Ranel pura pura ga liat aja. Malu dia kalau ketauan punya hati yang gampang tersentuh. Hiks.
"Ra, maaf ya kita kita cuman bisa ngasih roti sama buah doang. Pada kalap beli cilok mereka pas mau masuk rumah sakit," kata Vania. Yang lain pada cengengesan semua.
Gaada otak emang mereka, untung temen, gitu yang ada di otak Yoora pas dengar apa yang di bilang Vania. Dia maunya hokben padahal.
Tapi gapapa, daripada ga di bawain apa apa banget kan, ea.
Grace sama Angela juga gapada jadi ikut. Nenek Grace katanya masuk rumah sakit jadi harus jenguk neneknya. Kalau Angela ada les, biasa anak ambis.
Tapi entah kenapa, Yoora seneng ada Jungkook disini. Enggak, dia gasuka Jungkook tapi tenang aja gitu hatinya pas liat mukanya.
Cih, padahal dulu kalau liat Jungkook suka pengen berubah jadi buah buahan aja.
"Kelas gaada lu tuh kayak jus jeruk tanpa sambel tau, Ra," kata Gemma.
"Apa nyambungnya?" tanya Muthia.
"Gaada. Kan emang ga guna dia di kelas," lanjut Gemma.
"Goblok," umpat Yoora sambil ketawa.
"Tapi bener deh, Ra. Gaada lu kelas jadi sepi. Gaada yang teriak teriak," Jungkook membenarkan ucapan Gemma.
"Iya, Jungkook kehilangan satu rivalnya," kata Ranel.
"Ga kehilangan cintanya nih?" goda Miu lalu semuanya cie ciein.
Kesel.
Kayaknya kalau boleh protes, ibu ibu yang lagi jagain anaknya deket ranjang Yoora mau protes aja daritadi. Rame bener soalnya.
Tapi ga lama mereka diem semua. Sibuk nobar upin ipin di tv. Rame katanya mah.
Eh galama rame lagi pas iklan berlangsung. Sedih banget ibu ibu disana, pengen pindah bangsal rasanya.
Ga lama, Jungkook ketiduran. Mana ketiduranya di tempat ga strategis yaitu di bahu Yoora.
Yang lain pada rame, ngakakin cara Jungkook tidur tapi Yoora malah baper, sial.
Ga lama, mereka pulang karena di usir satpam. Emang malu maluin punya temen. Untung langsung ada abangnya yang abis ngampus.
"Temen temen lu pada kemana?" tanya abangnya saat baru dateng.
"Pulang, diusir satpam," jawab Yoora. Abangnya ngakak.
"Sinting."
Tapi ga lama, satu orang cewek cakep dateng ngehampirin mereka. Bule cok.
"Oh ini Yoora?" sapanya ramah. Lah? Tolong ini siapppaaa.
"Iya," bales Yoora gugup, wong dia aja gatau ini siapa.
"Ra, ini temen gua, Wendy. Tadi gasengaja kebawa makanya nanggung kalau disuruh pulang," kata Abangnya.
"Wendy," katanya ramah sambil jabat tangan Yoora. Yoora iya iya aja, jarang bener abangnya ngenalin cewek ke dia.
Setelah banyak ngobrol, Kak Wendy harus pulang karena di telfon sama daddy-nya. Yaudah, abangnya Yoora harus nganter dan Yoora sendiri lagi.
Sedih, sendiri mulu idupnya.
Karena Yoora gatau mau ngapain lagi, buka hp pun ga mampu karena pusing banget, dia nonton tayo di tv sampe ketiduran.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Husband - Jjk ✔
Fanfiction"Yakali manusia kembaran dugong macem dia jadi suami gue."