Chap 3. Manis

7.2K 415 12
                                    

Julian duduk di meja makan dengan wajah bertumpu pada kedua tanganya memandang kesal 2 orang tuanya yang tak tau tempat bermesraan di dapur

Dengan posisi sang papa yang memeluk dari belakang pingang ramping mamanya yang tengah berkutat dengan bumbu

Julian menatap jengah sungguh ia lapar luar biasa dan 20 menit lagi gerbang sekolah akan di tutup

"Ma" julian mencoba mengintrupsi kegiatan kedua orang tuanya ini

Tapi yang ia dapat hanya plototan kesal dari sang papa arvin

"Nessa"

"hm"

"Sayang"

"hm"

"Bikin adik buat julian yuk"

Julian Melotot

Nessa mamanya berbalik dan menatap sang suami lalu memukul manja bahu arvin

Julian memandang tak percaya orang tuanya lalu menggeleng gelengkan kepala menyambar kunci motor lalu berlalu pergi

==============

Ahra berjalan Memasuki gerbang sekolah dengan mulut sibuk mengunyah permen karet

Mulai hari ini ia akan selalu datang dan pulang lewat pintu gerbang depan

Karna sejak setahun yang lalu tepatnya saat ia naik ke kelas 11 ahra tak lagi datang dan pulang lewat gerbang depan ia lebih memilih memanjat gerbang belakang

Untuk menghindari serangan penampakan seorang mantan beruntung saat kelas 11 kelas ahra memang paling ujung dan jauh dari kelas sang mantan ahra kelas 11 Ips 6 Sedang julian ips 1

Lalu ia juga akan lebih memilih makan di kantin belakang dari pada kantin tengah beruntung SMA angkasa memiliki 3 kantin karna luasnya sekolah ini

Jadi untuk bertemu dengan sang mantan sangat mustahil

Tapi kali ini

Entah ahra memiliki salah apa hingga ia harus di satukan di kelas yang sama
Karna walaupun putusnya sudah setahun yang lalu namun memori kebersamaan itu terus tertanam lekat terlebih jika ahra harus di hadapkan dengan orang pemilik semua memori itu

Dan memori terakhir yang di berikan julian adalah saat ia yang memutuskan hubungan tanpa sebab

Dan  ahra luar biasa membencinya

Ahra berhenti berjalan mendengus kesal saat memikirkan semua itu mulutnya meniup niup poni nya kesal

Lalu matanya mengedar lalu menemukan motor sang mantan yang terparkir rapih di parkiran sekolah

Tiba tiba ia mendapat siraman rohani yang luar biasa membahagia kan

Ahra berjalan menghempiri motor besar milik julian lalu berjongkok memandang kedua ban motor itu dengan senyum semiriknya

===============

Julian tengah duduk di kursinya dengan kedua earphon terpasang di kedua telinganya

Lalu wajahnya mulai bertumpu pada satu tangannya mulai memperhatikan seseorang yang berhasil mencuri perhatiannya

Kelas sepi hanya ada 3-4 orang yang tengah mengobrol jam istirahat sudah berdengung sejak 10 menit yang lalu, julian terus memperhatikan perempuan cantik yang tengah tertidur

Dengan lipatan tangan yg ia jadikan bantal dengan wajah tertidur lelap ke samping

"Ka Julian"

Julian menengok saat seorang Siswi kini sudah ada di hadapannya

Julian hanya memandangnya bingung

"Ka ini untuk kakak, aku yang buat loh" ucap adik kelas itu sambil menyodorkan kue coklat dengan irisan keju di atasnya

"Gue gasuka yang manis manis"

Adik kelas itu langsung menunjukan ekspresi murungnya dan julian tak peduli sama sekali

Julian memang terkenal dengan sikap dingin nya selain wajah tampannya juga pandangan datar yang mengintimidasi

Tapi justru itu yang membuat seluruh siswi SMA Angkasa bertekuk lutut

"Tapi aku bikin susah payah"cicit adik kelas itu

Dan semua itu tak luput dari pandangan ahra, ia terbangun saat perutnya lapar minta di isi dan saat mengetahui sisa jam istirahat tinggal 5 menit nembuat ahra kesal luar biasa pada kinan yang tak membangunkannya

Dan saat bangun malah di suguhi pemandangan salah satu fans julian yang lagi lagi memberikannya sesuatu entah ini fans yang keberapa ahra tak peduli

"Ck, ck ,ck Lo salah bocah kalo ngasih dia kue, julian bener bener benci sesuatu yang manis"gumam ahra menggeleng gelengkan kepala

Lalu mulai berdiri dan berjalan ke kantin karna lapar di perutnya belum juga terobati namun saat sampai di pintu bell masuk berdering nyaring

"ARGHHHH BEL GA TAU DI UNTUNG GUE LAPER JANGAN DULU BUNYIII ! "
Teriak ahra kesal menunjuk nunjuk speker di di pojok atas

Ahra mengacak acak rambutnya dan mencak mencak di tempat yang luar biasa terlihat imut di mata laki laki manapun

Namun lagi karna sifatnya yang galak, judes, pecicilan, petakilan, gatau malu, menutupinya

"Ahra"

Satu panggilan sukses membuat ahra tegang suara yang untuk pertama kali setelah setahun merapalkan namanya

Ahra menengok setelah memperbaiki ekspresinya

"Apa" sahut ahra dengan ketus

Julian berjalan mendekat dan berdiri tepat di hadapannya jarak terlampau dekat bahkan ujung sepatu miliknya dan julian bersentuhan

Sadar atau tidak ahra menahan nafasnya saat wangi maskulin yang ia rindukan tercium kembali

"Buat lo aja"

"H- huh"

"Katanya lo laper nih buat lo, ga usah pura pura nolak gue tau lo suka manis"

"Oh bentar"

Julian mencicipi sedikit kue itu

"Aman ga beracun" ucap julian

Julian menyerahkan kue pemberian adik kelasnya itu

Ahra terdiam memorinya mengingat kejadian seperti ini dulu sering terjadi dimana julian sering mendapat kue dari fans dan berakhir di berikan pada ahra

Tetapi sebelum itu ia akan mencicipi sedikit takut jika itu beracun dan membahayakan ahra

Ahra masih loding Menatap mata sang mantan

Julian berdecak kesal mengambil sebelah tangan ahra untuk mengambil kue itu

Lalu satu kelas sontak heboh di sertai siulan siulan dan sorakan cie bergema di seluruh penjuru kelas



Dia benci manis ga sadar apa perlakuannya begini manis Iman gue di uji untuk yang kedua kali





TBC



Ex Boyfriend (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang