Chap 40. Kita ini apa?

3.4K 187 5
                                    


Bel pulang berdering kencang melepas lega dari seluruh murid SMA Angkasa, membuat seluruhnya berlomba lomba keluar dari wahana(?) menyesakan otaknnya

"Ka Jul ayoo anterin arin ke perpus" arin bergelayut manja menarik lengan julian

Sudah 3 seminggu

Dan ahra terus di abaikan

"Gue ada kumpulan basket lo ke perpus sendiri" arin mengerucutkan bibir sebal

"Ko lo-gue"

Julian menghembuskan nafas berat

"Kamu ke perpus sendiri oke" arin menggeleng sedikit merengek

Dan semua tak luput dari pandangan ahra dan seluruh siswa yang sedang berada di koridor kelas

Kinan menyenggol ahra

"kesel gue liat si cabe kering sebenernya Julian pacar lo atau pacar dia sih"

Ahra hanya diam

"Tangan gue gatel bat pengen nyakar mukanya"

Ahra hanya melirik kinan yang menijukan kedua tangannya membuat gestur saling memukul

"Lo mau pasrah aja pacar lo di hinggapin kuman kaya dia"

Ahra berdecak kesal

Jangan tanya ia hanya diam melihat Julian yang notabenya pacar, ahra hanya lelah

Seminggu lebih ia berusaha mencari perhatian dari sang pacar dari mulai mengajaknya berangkat bersama, jalan di hari minggu, bahkan untuk makan siang bersama di kantin pun sulit

Karna arin

Ahra berdecak kesal memilih pergi dari sana sedikut melirik dan pandangan mereka bertabrakan sorot mata Juliannya yang ia rindukan namun ahra lelah

Ia lelah

Sangat~

Ahra duduk di halte sekolah sendiri dengan headseat terpasang di kedua telinganya yang mengalun lembut lagu yang tengah di putar bahkan kakinya ikut menghentak hentak kecil dengan bibi mungilnya ikut menggumam liriknya

Ahra mendongkak saat suara deru motor ikut terdengar dengan musik

"Ra maaf ya gue harus ngater arin pulang"

Lagi

Ahra bahkan hampir hafal dengan kalimat yang setiap pulang sekolah Julian lafalkan

Dan yang biasa ahra lakukan

Mengangguk

=================

Malam minggu ralat sabtu malam ini ahra melakukan hal seperti malam malam minggu terakhir apalagi kalo bukan

"Ra itu yuri jangan di cekek"

Menganggu papinya

Arkan sibuk misuh misuh saat ahra menggendong yuri lalu ia ayun ayun

"kamu pegangnya salah"

Ahra mendelik sebal saat papinya tak bisa berhenti berbicara

"Ini balesan karna papi pilih kasih sama lian"

Arkan mengacak acak rambutnya

"Iya iya nanti kelinci kamu papi kasih makan langsung dari produksinya biar banyak gizi dan protein oke"

Ahra melepas yuri dari gendongannya hingga yuri jatuh mengenaskan di karpet ruang tv

Ex Boyfriend (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang