Chap 32. Dilema

3.5K 184 4
                                    

"KA JULIAN !"

Panggilan kencang tersebut sukses menarik seluruh penonton yang berada di lapangan

Termasuk ahra

"Arin" gumam Julian

Arin berlari menghampiri dengan tampang kesalnya melirik sengit ahra

"KA JULIAN IKUT AKU !"

Arin bergelayut manja di lengan Julian

bisik bisik penonton mulai bergema siapa gerangan perempuan yang memanggil Julian dan apa hubungan mereka

Lalu bagaimana dengan ahra

Banyak yang menarik kesimpulan bahwa perempuan itu mungkin salah satu fans Julian

Julian terdiam matanya menatap lurus ke ahra yang melihatnya dengan tatapan penuh kecewa

"Bentar rin"

Julian berusaha melepaskan pegangan arin

Bisik bisik kian kencang lagi penonton menarik kesimpulan saat Julian tak mengacuhkan perempuan itu

Mereka berpendapat bahwa perempuan itu istimewa untuk Julian lalu ahra bagaimana

Apa hanya di permainkan

Beberapa yange menyukai pasangan hits SMA Angkasa mulai kecewa dan dendam kesumat mulai mereka ramalkan pada perempuan genit di samping julian itu

"Gamau ka Julian pasti mau nyanperin dia kan" tunjuk arin pada ahra

Julian menyentak tangan arin

Sungguh tatapan ahra membuatnya ikut terluka

Julian berjalan mendekat ke ahra yang masih berdiri di kursi penonton

"Ra"

Julian menggenggam sebelah tangan ahra

"Bisa lo tunggu gu-

Bruk

Arin di belakang Julian pingsan

Julian yang semula memegang tangan ahra sontak melepaskan dan berlari panik ke arin

"Rin"

"Arin"

Julian menggendong arin dan berjalan ke luar lapangan dengan panik

Tak mendengar bisik bisik penonton yang mulai menyinyir dan mengejek ahra yang hanya di permainkan Julian

Hingga satu bulir air mata terjun bebas dari pelupuk mata ahra

Ahra menunduk menyembunyikan air matanya lalu ada satu switer mendarat di kepalanya dan seseorang memeluk bahu dengan tangan besarnya dan membawa ahra keluar dari riuh penonton di Lapangan

-Roftop-

Ahra membuka switer di kepalanya dengan mata menatap sang pemilik sembab

Fahri

Ahra lalu menumpahkan tangisnya

Fahri lalu mendudukan ahra di kursi yang tersedia di sana sedang fahri berjongkok di hadapan ahra mengelus pelan tangan ahra berusaha menenangkan

Fahri hanya diam menunggu ahra puas menumpahkan tangisnya

Setelah hampir 20 menit

Ahra terdiam namun masih sesegukan

Fahri tersenyum melihat mata sembab ahra dengan pangkal hidung yang memerah

Cantik

Bahkan di saat menangis ia semakin cantik dan fahri semakin menyukainya

Ex Boyfriend (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang