Chap 21. Membutuhkan

4.2K 218 7
                                    

Ahra duduk di pinggir lapangan sehabis olahraga volly dengan teman teman perempuannya karna materinya berbeda perempuan volly dan laki laki basket jadilah sekarang anak permpuan melihat siswa laki laki kelasnya yang sedang tanding basket

Bahkan kelas lain yang sedang jamkos atau sengaja bolos untuk melihat Julian tanding basket

Ahra berdecih sebal mendengar teriakan teriakan histeris cewek cewek

Lalu pandangannya lurus menatap julian yang kini berkeringat terkena trik matahari

"Cih so tebar pesona"

"Hah siapa" kinan yang duduk di sampingnya ikut menyahut

Ahra melirik kinan lalu fokus lagi menatap Julian

"Noh mantan"

Cewek berambut pendek yang menjadi sahabat seperpopokan itu meledakan tawanya

"Tapi lo terpesona kan"

"Cih ga tuh"

"Kalo ga kenapa dulu pernah pacaran"

Ahra telak bungkam melirik Kinan kesal dan di balas kinan dengan cengiran nya

Permainan selesai dan di menangkan tim Julian, Julian berjalan ke pinggir lapangan lalu cewek cewek menyerbunya dengan memberikan air mineral dan handuk

Julian menghela nafas ia lelah sungguh, lalu maniknya menangkap ahra yang duduk tak jauh dari tempatnya berdiri

Julian lalu berjalan dan merebut minum yang tengah ahra pegang dan meminumnya hingga habis

"Minum gue"

"Minta"

"Telat lo ngomongnya, udah abis baru bilang minta"

Julian terkekeh pelan melihat wajah kesal ahra

Membuat semua cewek yang notabenya fans Julian memekik kencang melihat tawa kecil Julian

"Gengs Udah pasti kita kalah saing kalo lawannya Ahra"

"Nah gue potek"

"Mereka balikan ga sih"

"Gue lebih cantik dari ahra tapi Julian ga ngelirik gue"

"Ngimpi lo"

"Wah ternyata sedingin dinginya Julian bakalan cair kalo sama ahra"

"Langsung update gengs di grup couple SMA Angkasa"

Ahra melirik segerombolan cewek cewek tadi yang sekarang sibuk memegang handphone

"Kalo mau ngomongin orang jangan di depan orangnya lah" gumam Ahra kesal dan dapat Julian dengar dengan jelas

"Ga usah di denger" ucap julian menggambil handuk di tangan ahra dan mengelapkan ke wajahnya

"Handuk gue"

"Pinjem"

Julian lalu melempatkan botol minum tadi dan di tangkap ahra dengan spontan

Selalu seperti ini seprti 2 tahun yang lalu Julian akan mengambil minumnya dan handuk di tangan ahra saat selesai latihan basket

Kinan yang sedari tadi duduk di samping ahra melihatnya memutarkan bola matanya

"Mantan yang masih saling butuh"

"ck,ck,ck pacaran lagi sana" ucap kinan lagi lalu berdiri dari duduknya

"AYANG KIKIIII" teriak kinan lalu berlari ke arah kiki yang melambaikan tangannya meninggalkan ahra dan julian

Sepeninggalannya kinan ekspresi ahra berubah canggung dan julian mengerti itu terlebih lapangan kini kosong hanya tinggal mereka berdua

Hening


Dret Dreet

LINE

Ka Julian pulang sekolah aku tunggu di taman biasa ya jangan lupa

Read

Julian menghembuskan nafas lelah

"Kenapa"

Julian mendongkak menggeleng kecil dan duduk di samping ahra lalu merebahkan kepalanya ke pangkuan ahra membuat cewek cantik itu terkejut dengan perilaku julian

Jantungnya kini kembali berdisko ria, ahra menundukan kepalanya menatap julian yang memejamkan matanya

"Sebentar, 5 menit aja biarin begini"

Ahra hanya diam kaku

Julian membuka matanya menatap langsung manik mata milik mantan cantiknya ini sedikit mengulas senyum, melihat ekspresi blank milik ahra lalu dengan kurang ajarnya tangan julian mencubit gemas pipi ahra yang kini berubah warna merah merona

Entah karna sakit atau malu hanya ahra dan tuhan yang tau

Julian lalu kembali menutup matanya dan menyamankan tidurnya

Jari jari ahra kini mulai bergerak mengusap lembut surai hitam milik mantannya ini

Ahra kini mengerti Julian dulu sering seperti ini saat ia lelah dari masalah, entah jam berapapun itu julian akan berlari mencari ahra untuk membantu meringankan bebannya

Julian akan datang tiba tiba dan tidur di paha atau bahu ahra kadang sengaja membuat ahra kesal hingga julian akan tertawa melihat ekspresi ahra

Dan ahra akan tersenyum melihat tawa Julian

==================

Julian memarkirkan motornya lalu berjalan menyusuri taman dan terlihat di ujung danau sana perempuan melambaikan tangannya

Julian berjalan mendekat dan duduk di sampingnya

"Ka julian lama"

"Iya maaf tadi macet"

Perempuan itu mengangguk

"Ka"

"hm"

"Cuma ka Julian yang Arin punya jangan tinggalin Arin ya"

"Anggap aja ka Julian sebagai ganti orang tua Arin yang menunggal 2 tahun yang lalu kak Julian pasti masih ingat kan gimana mereka meninggal"

Julian hanya diam tak menjawab

"Ka"

"rin"

Perempuan bernama lengkap Ariani Jovanka itu hanya menengok menatap Julian

"kamu udah minum obatnya kan"

Arin menggeleng

"Ayo aku antar pulang"

Perempuan itu mengangguk lalu memakai kembali jaket tebalnya lalu berjalan di samping julian dengan riang

Di lihat dari sudut pandang manapun Julian itu tampan membuat semua wanita yang melihatnya bertekuk lutut

Dan wanita di sampingnya tak akan pernah menyia nyiakan kesempatan untuk mendapatkan hati Julian

Dengan cara apapun








TBC










Ex Boyfriend (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang