Chap 43. Mojok

3.6K 193 5
                                    


Typo bertebaran ~~~~~~




Siang ini hujan mengguyur bumi, membuat beberapa siswa lebih memilih berdiam diri di kelas namun ada beberapa yang nekat berlari ke kantin guna memenuhi kebutuhan perut yang mendemo

Langit tampak sedikit gelap dan beberapa petir saling sahut menyahut seperti sedang berperang memperebutkan yang paling kuat

Beberapa orang di dalam kelas pun memanfaatkan jam istirahat ini untuk tidur karna suasana yang sangat mendukung rasa kantuk

Contoh kelas ahra yang sekarang seperti kosan dadakan, beberapa siswa saling menyatukan meja dan kursi untuk tidur, beberapa juga tidur di lantai dengan berbantal tas

Ada pula yang memanfaatkan suasana ini untuk mojok atau saling menggoda satu sama lain dan ada pula yang bertengkar

Contohnya

Di pojok sana kinan masih bertengkar ria dengan kiki bahkan sekarang entah berapa helai rambut kiki yang rontok karna jambakan kinan

"Gue bakalan sujud syukur kalo abis istirahat ini jam pak agus kosong"

Laki laki tampan di sampingnya terkekeh kakinya ia ikut selonjorkan lalu tangannya berpindah merangkul si cantik di sampingnya tembok menjadi sandaran si tampan sedang perempuan cantik itu hangat di dekapannya

"Buat apa sekolah kalo gurunya lo doain ga masuk, yang rugi bukan dia lo"

Si cantik berdesis sambil memainkan sebelah tangan si laki laki yang berstatus pacarnya

"So rajin"

"Ra" panggilan dinda sukses membuat ahra menengok seolah mengatakan 'apa lo ganggu'

"Mojok aja lo berdua inget ra, Pulang sekolah piket, kalo kabur lagi awas aja Julian gue ambil"

"Maksud lo minta gue gali kuburan buat lo" ahra menampilkan wajah garang dengan mata bulatnya melotot
Membuat yang melihat tak ada takutnya sama sekali malah terlihat imut Julian yang di sampingnya bahkan mencubit sebelah pipinya

Ahra menghempas tangan Julian di pipinya lalu mengelus elus pipi yang kini berwarna kemerahan

"Sakit tau"

Julian terkekeh lalu mendorong pelan kepala ahra agar berdandar kembali pada dada bidangnya

"Kedengeran ga"

Ahra mengusel mencari kenyamanan di dada sang pacar

"Apa"

"Detak jantung gue"

"Kenapa"

"Pasti kelewat abnormal kalo deket lo"


Blussshhhh


Ahra menutupi wajahnya dengan mengusel di dada Julian menyembunyikan rona merah yang menjalar

Sialan gue malu

"Sayang~"

Suara rendah bass milik Julian lagi membuat darah mengalir dan memberikan sengatan sengatan kecil di badannya

Ahra memainkan sebelah tangan Julian membuat pola pola abstrak dari telunjuknya

"h-hum"

Suara ahra tiba tiba gugup dan Julian terkekeh pelan mengecup sekilas pucuk kepala ahra

"Apapun yang terjadi lo harus percaya sama gue"

Ahra mendongkak merenyit heran

"Gue cuma minta lo tunggu gue dan tetap percaya sama gue"

Ex Boyfriend (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang