Chap 28. Suporter Kantin

3.6K 230 5
                                    

"Ra gila lo badan kecil porsi makan kuli"

"guwhe  Lawpher"

"Telen dulu itu nasi baru ngomong"

Ahra menelan nasi yang memenuhi rongga mulutnya lalu menyabotase minuman Kinan dan langsung menegaknya hingga kandas

"Gue laper"

"Lo ga di kasih makan berapa hari sama tante keyra"

Ahra kembali menyuapkan nasi kemulutnya mengunyah pelan lalu menggeleng geleng

"Bukan ga di kasih makan, gue emang laper gara gara di hukum tadi"

Kinan mengangguk

"Bu Tiara emang punya dendam kesumat ke gue kayanya"

"Lo di hukum kenapa lagi sih"

"Gue ga sengaja nyabut taneman hias punya tuh guru bk"

Tawa kinan pecah seketika

"Gue iseng nyabut taneman hiasnya taunya yang punya udah melototin gue di ujung koridor niat mau langsung lari eh gue kesandung tali sepatu"

"Gue kira lo di roftop bolos jamnya si kumis taunya di hukum" tawa kinan pecah seketika

Ahra merengut kesal lalu satu geplakan sayang mendarat di belakang kepala sahabat sepersetannya itu

"Siang ra" ahra dan kinan mendongkak dan menemukan si Jenius ipa menyapa dengan senyum kelincinya

Ahra hanya mengangguk lalu melanjutkan makannya

"Gue boleh duduk disin-

Belum selesai Fahri berbicara Julian datang menyerobot dan duduk manis di kursi kosong samping ahra

Fahri melotot memandang tajam Julian yang kini duduk santai di kursi yang ingin ia duduki

"Ada urusan apa anak ipa di meja yang isinya anak ips semua" ucap kiki yang datang dari belakang, lalu duduk di samping kinan

Julian mendongkak menatap Fahri lalu ekspresinya berubah kaget yang di buat buat

"Hah Ada orang ternyata" ucap Julian sambil menutup sedikit mulutnya terlihat jelas kaget yang nampak sangat mengesalkan bagi fahri

Sedang ahra hanya terfokus pada makanan di depannya tak memperdulikan sekelilingnya

Fahri memutar bola matanya malas lalu melengos pergi setelah berpamitan pada ahra

Ahra hanya bergumam tak melihat lalu melanjutkan makannya

Julian menengok menatap ahra yang asik mengunyah lalu tangannya menyenggol lengan ahra pelan

Ahra menengok seketika ia tersedak, Julian buru buru memberikan minum

"LO SEJAK KAPAN DI SINI!"

"Sejak negara api menyerang" sahut kinan santai

Ahra mengerjapkan matanya lucu

"Jangan pasang ekspresi gitu"

"Hah"

"Gue gasuka orang lain liat ekspresi favorit gue" sahut julian santai sambil meminum minumannya

Ahra terdiam seribu bahasa dengan rona merah mengalir di pipi hingga telinganya

Kinan memutar bola matanya sedang kiki pura pura hendak muntah

"Inget status lo berdua" kiki berdiri menggandeng tangan kinan

"Ck,ck,ck pacaran lagi sana" kinan melemparkan kulit kacang ke arah ahra lalu pergi meninggalkan mereka

Hening....................




Ex Boyfriend (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang