Chap 2. New Class

8.4K 404 11
                                    

"Jadi anak anak bapak adalah walikelas ini 12 IPS 2 jadi mari kita mulai menentukan ketua kelas beserta wakilnya ,sekertaris,bendahara dan antek anteknya tapi sebelum ini bagaimana kalo kita semua----"

Ahra menguap mendengar pencerahan wali kelas di depannya ia menengok ke samping tepatnya di ujung kedua dari terakhir dimana sang mantan duduk bersama curut kepunyaan kinan

Ahra memukul pelan dahinya mengingat pertemuan memalukan tadi ahra berusaha menghindar dan lebih memilih berbalik dan berlari namun baru beberapa langkah ahra terjatuh dengan posisi tepat di depan sepatu seseorang yang tak lain adalah walikelasnya

Malu









Jelas

Bahkan ahra sempat mendengar tawa kecil dari julian

"Aishhh"decak kesal ahra bahkan bolpoin milik kinan yang ia pegang sampai patah terbagi menjadi dua

"itu yang duduk di dekat jendela di meja ke 3 ada apa tak suka dengan peraturan baru bapak"

"hah"

Ahra melogo karna dari tadi sungguh ia tak mendengarkan ucapan walikelas yang menjabat menjadi guru matematika itu

"peraturan apasih"bisik ahra kepada kinan

Bahkan sekarang satu kelas sudah menatap ahra termasuk julian

"Mati aja lo sono"bisik kinan

"oke jadi semua siswa silahkan berdiridi deoan dan ambil kertas di kotak ini" ucap pak eri

Walaupun ahra tak mengerti tapi ia nurut saja berbaris ke depan dan mengambil kertas di kotak itu ahra membuka kertas itu dan mendapat tulisan nomor 13

"oke sekarang silahkan kembali duduk"

"sekali lagi bapak jelaskan itu nomor urut duduk kalian di matematik klinik karna bapak tak pernah mengajar di kelas mengerti"

SMA angkasa memang memiliki sebuah ruangan luas menyerupai Lab yang khusus untuk matematika yang di sebut Matematik Klinik berharap selepas belajar dari sana semua siswa tidak lagi memiliki keluhan soal matematika

"Jadi tugas untuk minggu depan diskusikan dengan pasangan bangku kalian soal seluruh materi matematika kelas 12 semester awal mengerti"

Sial belum belajar udah ada tugas

"pak teman sebangku saat ini atau teman sebangku di Lab matematik klinik"

"tentu yang di matematik klinik siapa yang mendapat nomor 1" lalu seseorang mengangkat tangannya yang tak lain adalah kiki

"dan siapa yang mendapat nomor 2" lalu kinan di sebelah ahra mengangkat tangannya

"nah kalian adalah teman sebangku di matematik klinik"

"sudah cukup untuk hari ini bapak permisi"lalu pak eri mulai berjalan meninggalkan kelas yang mulai heboh mencari teman sebangkunya

Ahra hanya menatap malas kertas itu lalu menenggelamkan kepalanya di antara lipatan tangannya

"ra lo jadi bendahara kelas ya" ucap beberapa perempuan yng kini tengah berdiri di samping mejanya

Sial ahra pening

"ra lo nomor berapa"tanya kinan

"13"

"woy siapa yang dapet nomor 14"teriak kinan

Hening

Hingga satu suara membuat ahra dan kinan menoleh

"gue nomor 14"

Ex Boyfriend (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang