Chap 10. Rumah Mantan

5.6K 314 1
                                    

Julian membekap mulut ahra agar tak teriak dan menyeret masuk ke dalam kamarnya

Julian menghimpit tubuh ahra ke dinding membuat pergerakan ahra terbatas

Glek


Dengan susah payah ahra menelan salivanya mulutnya masih di segel oleh tangan besar milik julian

Jangan lupakan tubuh bagian atas julian yang masih tak memakai baju atasannya

Menampilkan abs kotak kotak bercetak 6 membuat fantasi liar ahra bekerja

Ahra sedikit takut memang

Bukan takut Julian akan macam macam tapi

Takut jika ia yang akan menerkan Julian sekarang juga bila tetap dalam keadaan seperti ini


Hm

Colek tidak ya


Ahra sedikit menggelengkan kepala membuang pikiran kotornya lalu mengadahkan kepala menatap julian yang kini tengah menatapnya dengan tajam

Jika di lihat dari jarak kurang dari 5 cm ini kulit wajah julian benar benar halus, rahang tegasnya, Alis tebalnya,pipi tirus nya dan bibir menggod-

Ahra lagi lagi menggeleng pelan kepalanya di saat seperti ini bisa bisanya ia sempat memikirkan itu

Jika cewek normal harusnya ia sudah menggigit tangan julian dan berlari pergi tapi ahra malah memandang tanpa berkedip tubuh julian

Bahkan sebenarnya ahra sama sekali tak ada niatan untuk berteriak karna malu tapi entah kenapa julian malah membekap mulutnya

Harusnya kan matanya biar ahra tak melihat tubuh atasnya

Julian menatap tepat di manik mata ahra lalu tangannya terlepas dari mulut yang membekap ahra dan menyandarkan sebelah tangannya itu ke dinding tepat di samping kepala ahra

Mendekatkan kepalanya membuat ahra bergidik saat hembusan nafas khas mint milik julian menyapu permukaan wajahnya

Wangi maskulin seakan menempel di baju ahra karna pernafasannya telak hanya mencium wangi dari laki laki di hadapannya

Wangi parfum kesukaan ahra

"Parfum lo" cicit ahra

"Kenapa"

"Lo masih pake parfum yang gue pilih waktu ulang tahun lo"

Ahra menatap tak percaya mantannya ini

"Lo bilang lo suka wangi kaya gini, jadi gue terus pake"

Ahra terdiam

Julian terkekeh lalu membenarkan posisinya dan berjalan ke arah lemari mengambil bajunya dan memakainya

Ahra mengerjapkan matanya lalu mendengus kesal berjalan dan duduk di tepi tempat tidur milik julian

Mengedarkan pandanganya meneliti dekorasi kamar Julian yang berdominasi warna hitam dan putih

Julian ikut duduk dekat ahra tapi di lantai jadi posisinya ahra duduk di atas tempat tidur sedang julian di bawah

"Mantan"

"hah"

"Cie ngaku kalo lo mantan gue"

Ahra mendengus kekanak kanakan pikirnya

"lo tau dari mana rumah gue, lo stalker gue ya"

"Sembarangan aja lo kalo ngomong, gue di sini di undang ya bapak lo kolega bisnis bapak gue jadi di undang kesini buat silaturahmi"

Julia mengangguk angguk

"Tapi Lo kepoin Instagram gue tuh"

Ahra telat bungkam

Harus banget ya di bahas

"Ra"

"Hm"

Julian diam pandangannya sendu menatap lurus kedepan seperti ingin mengatakan hal berat

"Ada apa"

Julian mendongkakan kepala menatap ahra lalu tersenyum

"Mau main sepedah" tanya Julian

Belum sempat ahra menjawab tangannya di seret julian keluar kamarnya

"Kalian Mau kemana" tanya mama nessa saat melihat julian menarik tangan ahra

"Sepedahan keliling komplek"

"Loh Loh Julian" kini mama keyra yang melongo pasalnya ia tak rau laki laki yang datang ke butiknya bersama anaknya beberapa hari lalu adalah anak nessa

Julian menengok dan menyalami tangan keyra

"Hallo tante"

Keyra hanya tersenyum mengangguk

Lalu julian kembali menarik ahra ke luar rumah tepatnya ke garasi rumahnya mengambil satu sepedah

"Ayoo naik"

"Naik"tanya ahra dan di angguki julian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Naik"tanya ahra dan di angguki julian

"Lo kan gabisa ngendarain sepedah"

Ahra sedikit salah tingkah saat julian mengingat kebiasan kebiasaanya

"Gue naik dimana"

Julian sesikit terkekeh

"Lo bener bener ga berubah ya ra"

Ahra hanya mencebik kesal

Julian menarik lengan ahra mendekat ke besi sepedah di depanya agar ahra duduk di sana

Lagi ahra berasa flashback

Ahra duduk menyamping di apit lengan kanan dan kiri julian dan mulai menjalankan sepedahnya

Semilir angin berhembus menerpa mereka

"Julian"

"apa"

"kenapa lo begini sama gue"

Julian menundukan kepala menatap ahra yang kebetulan tengah mendongkakan kepala menatap julian

"Apanya"

"Sikap lo kenapa begini"

"Kenapa sikap gue kan emang gini"

Julian masih mengayuh dengan santai sepedah

" dulu lo ga secuek ini sama orang lain, lo dulu selalu peduli sama orang orang di sekeliling lo, tapi sekarang kenapa lo cuek ke orang lain sedang gue ngga"

"Lo salah kalo terus menerus bersikap menjadi orang yang peduli sama orang lain karna terkadang orang itu malah akan memanfaatkan kepedulian kita"

"Maksud lo" ahra mendongkakan kepala

Julian mendunduk sedikit terkekeh dan satu tanganya memutar kepala ahra untuk kembali menghadap ke depan

"Lo terlalu banyak pengen taunya"

"Terlalu banyak pengen tau bikin lo masuk kembali ke hidup gue"

"Dan gue gamau nyakitin lo lagi"

Ahra kembali galau

Mantan PHP









TBC











Ex Boyfriend (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang