Jangan lupa tekan ⭐️ dan komennya ya! 🥰
Kalau masih gak nyaman dengan kata-katanya, maafkan. Oh ya kalau ada TYPO dalam kesalahan nama. Maafkan saya ya ☺️☺️
Selamat Membaca ~ 🖤
• BLACK ROSE •
Sejak kejadian itu, Nicole memutuskan untuk meminimalkan peluang bertemu dengan lelaki itu. Karena dari pengalamannya, setiap Nicole bersama dengan lelaki itu, pasti sesuatu hal yang buruk akan terjadi. Entah itu terjadi pada dirinya sendiri atau mungkin pada Kenneth. Nyatanya, tidak ada yang tahu bagaimana takdir bekerja, bukan?
Oleh karena itu juga yang membuat Nicole sangat menentang keras permintaan wali kelasnya itu. Ia sangat tidak tertarik untuk terlibat lebih jauh oleh lelaki itu. Sama sekali. Tapi, sekali lagi, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan takdir perbuat dalam hidup kita.
Buktinya, kini Nicole terpaksa menjadi budak lelaki gila itu. Apakah ia sudi? Tentu saja tidak. Namun, keadaan yang memaksa Nicole menerima itu. Dan kini Nicole akan membuat lelaki itu menyesal menjadi pawangnya.
Karena sejauh ini tidak ada satupun orang yang tahan dengan perilakunya.
"Anter gue."
Ini adalah ketiga kalinya Nicole mengulangi kalimat itu. Namun, sampai sekarang lelaki berambut cokelat itu hanya memandangnya dengan tatapan datar dan dingin. Hal yang menghiburkan bagi Nicole entah mengapa.
Ya, sejak dulu Nicole sangat suka membuat ketua OSIS nya ini geram dengan tingkahnya. Karena semua tingkah tengilnya itu bak sebuah tugas yang harus dituntaskan oleh lelaki itu. Dan tentu, Nicole sangat ingin Kenneth menderita sama seperti dirinya sekarang.
Nicole menghela napas pelan, menganggap jika lelaki itu memang tidak mendengar ucapannya tadi. "Anter gue, Kenneth," ulang Nicole dengan nada yang dibuat setenang mungkin. Padahal, jauh dilubuk hatinya, Nicole tahu jika lelaki bermata tajam itu mendengar jelas ucapannya.
"Kenapa harus?"
Balasan yang sedari Nicole tunggu-tunggu akhirnya terdengar, sontak membuat Nicole mendesah lega. Setidaknya ia kini tahu bahwa lelaki itu tidak tuli mendadak. Nicole mengusap rambutnya ke belakang dengan jengah. Ia kemudian berjalan mendekat pada Kenneth yang masih duduk manis di kursi perpustakaan. Ya, ini adalah tempat yang akan menjadi tempat mereka bertemu.
Nicole melipatkan kedua tangannya di depan dada kemudian memajukan badannya ke depan dengan mata yang terpaku pada mata elang milik Kenneth. "Karena lo pawang gue," balasnya sambil menekankan kata pawang.
"Lo binatang?"
Bukannya menjawab ucapannya, perkataan Kenneth berhasil membuat Nicole tersedak oleh ucapan frontal lelaki itu. Matanya langsung melotot mendengar ucapan Kenneth. Sedangkan Kenneth sendiri hanya menampilkan wajah tidak bersalah lelaki itu.
Well, okay, Nicole akui kata pawang memang tidak tepat untuk hubungan mereka berdua. Mengingat pawang lebih terarah pada hewan, atau hal, Nicole justru menggunakan kalimat itu pada mereka.
"Maksud gue, lo itu kan pembina gue!"
"Nggak. Gue sibuk," tolak Kenneth mentah-mentah, lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕭𝖑𝖆𝖈𝖐 𝕽𝖔𝖘𝖊
Ficção AdolescenteFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA :D ||| VERSI BARU ||| Bagi banyak orang mungkin mawar hitam banyak dilambangkan sebagai hal yang buruk. Seperti kematian, perpisahan, dan hal-hal buruk lainnya. Tapi, tidak bagi Nicole. Menurutnya mawar hitam adalah...